Part 4

647 34 0
                                    

"Serius?" semuanya terkejut kecuali Mark yang tadi sudah duluan.

"Iya, tapi bukan hanya SM, tapi juga Big Hit, YG dan JYP" info Arin sambil menjulurkan jarinya seperti menghitung.

"Serius?" mereka nih kompak kompak bener ngomongnya. Mark juga ikutan kali ini.

"Tapi, mark dari mana kau tau lebih dulu dari padaku?" tanay taeyong selaku sepupu arin.

"Semalam nguping," semua menatap Mark dengan tampang horor.

"Sudah sudah, sekarang  kita berlatih lagi" ajak taeyong.


[]


"Jadi, malam ini. Saya mengumpulkan kita semua unutuk memperkenalkan trainee baru, yang akan debut solo" kata sooman sambil memegang bahu Arin. Arin tersenyum sambil melambaikan tangannya.

"Kau seharusnya membungkuk," bisik Sooman. Arin langsung membungkuk.

"Perkenalkan, Arin, umur 14. Salam kenal semuanya" seru Arin dengan senyum ceria.

"Itu Arin yang pernah dapat rank 1 ter trending." bisik seseorang. Arin yang mendengar itu tersenyum, ternyata di korsel dia sempat trending.

"Baiklah, lanjutkan aktivitas kalian. Dan selamat malam." Sooman pergi. Arin berusaha mensejajarkan langkahnya dengan sooman.

"Paman aku tidur di mana?" tanya Arin.

"Apartem-"

"Arin gak mau sendiri" Sooman tampak berpikir.

"Baiklah, Arin ikuti paman dulu" Arin melakukan sesuai perintah dari sooman.

"Irene!" panggil sooman.

"Ya, presdir" sapa Irene. redvelvet.

"Malam ini, apakah kalian bisa menerima Arin di dorm kalian?" Irene tersenyum melihat Arin dan mengangguk.

"Tentu, presdir. - ayok Arin" Arin yang masih canggung hanya bisa tersenyum dan mengangguk saja.


[]


"Jadi.. ini kamar kamu.."ucap Yeri sambil mencubit hidung mancung milik Arin dengan gemas. 

"Terimakasih, senior" kata Arin sambil membungkuk.

"Sama sama, kalau begitu jika ada yang kurang hubungi aku atau eonnie yang lain saja ya, selamat malam" Arin mengangguk dan memasuki kamarnya.

"Hah..." Arin menghempaskan tubuhnya ke kasru empuk itu. Tak terasa dia sudah 9 jam berpisah dengan mama dan papanya.

Arin mencari cari hpnya. Dan melakukan panggilan video dengan mama papa.

"HALO MAMA PAPA!! ARIN KANGENNN" Teriak Arin saat melihat wajah papa dan mamanya di layar hp.

"Sayang kamu udah makan? disana enak? apa ada yang jahatin ka-

"Ma, jangan nanya yang panjang panjanag. Arin baik baik aja kan?" potong papa sebelum mama mulai drama nya.

"Arin baik baik aja, semuanya baiiiikkkk sekali sama Arin. Kak Taeyong juga ada disini" semangat Arin.

"Taeyong sehat kan?" tanya mama selaku bibi dari seorang taeyong.

"Sehat sih, ma. tapi agak kurusan" lapor Arin. Arin memperbaiki posisinya menjadi duduk.

"Kamu ini...- tadi di pesawat aman kan? kata orang kamu tadi nangis" kata papa mengingat seorang kenalannya.

"Papa suruh orang ngikutin aku?" terkejut Arin.

"Ya, ampun sayang. Tadi, kawan papa ada di sana namanya Rahman. Kamu kan kenal, masak gak ada lihat sih?"

"Hehe.. tadi ketiduran, pa." ujar Arin. Mereka ber3 ngobrol sampai pukul 11 malam.Memang betul, anak dan orang tua susah dipisahkan jika umurnya belum tepat.

Tapi, mau bagaimana lagi. Mungkin takdir mulai beraksi.

Arin menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Arin menatap jam, ternyata sekarang sudah jam 11 tapi di indonesia masih jam 9. Pantasan mama dan papanya tadi belum ngantuk.

Arin mulai memikirkan apa saja yang harus dilakukannya mulai besok. Pasti besok akan dimulai dengan jadwal padat. Kenapa harus terjadi pada Arin. Harusnya Arin sekarang belajar dan menikmati masa muda. Bukannya bekerja.

"Semoga Arin bisa memulai hari besok dengan baik dan melewatinya"


Hari ini 2x update ya.. 

soalnya, author lagi rajin... met baca :)


Young Idol (Jeon Jungkook) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang