Young Idol (Jeon Jungkook) [END]

Part 17

Jungkook semakin lama malah semakin kepikiran. Jungkook memilih untuk melihat hp yang sudah diangguri sejak selesai konser.

Jungkook tersenyum senang melihat ada panggilandari Arin. Dia tidak bisa membohongi diri sendiri, kalau arin bukan wanita jahat.

Jungkook dengan cepat langsung menelpon balik Arin.

"Kenapa tidak dijawab?" Jungkook menelpon lagi karena tidak mendapat jawaban. Padahal, panggilannya tersambung.

"jangan jangan-" Jungkook langsung memakai masker dan jaketnya. Dan berlari menuju lantai bawah.

"Mau kemana?" tanya ny.Jeon. Tapi, hal yangtidak tidak sudah berada di pikiran jungkook. Jungkook langsung mengambil kunci mobil tanpa menjawab pertanyaan dari eommanya.

[]

Jungkook langsung masuk ke rumah Arin dan kebutulan rumah itu tidak terkunci.

"Rinn...!! Arinn" teriak Jungkook.

"Eh, tuan muda, nona arin tadi- NONN!!"Bibi kim menutup mulutnya melihat Arin yang sudah pingsan.

"Arin!!" Dengan cepat jungkook menggendong Arin ke dalam mobil dan langsung melaju dengan kecepatan tinggi.

"kamu harus kuat" tangan kiri jungkook memegang tangan arin dengan kuat, perasaan takut kehilangan itu muncul lagi.

Bibi kim yang di rumah, langsung menghubungi majikannya.

[]

"Dokter... "Jungkook langsung mencari dokter yang biasa menangani Arin. Syukur rumah sakit sedang sepi, apalagi sekarang sudah jam 10 malam.

Arin langsung dipasang alat pernapasan dan dibawa masuk ke ruangan.

"Hiks..."Jungkook menutupi wajahnya. Dia sekarag duduk di kursi yang ada di depan ruangan arin sekarang.

"Kamu harus kuat" bisik Jungkook.

"Jungkook bagaimana keadaan Arin?" Sun hee berlarian menuju Jungkook.

"Masih diatasi sama dokter,bi" lirih Jungkook. Sun hee terjatuh di tempat duduk itu.

"Arin kenapa?" Mark yang memang belum tau keadaan Arin sungguh bingung.

"Adik kamu kena peyakit jantung" beri tau John. Mark menatap John tak percaya.

"Appa kenapa ngomong gitu?! Arin itu kuat loh, appa" seru Mark tak terima dengan penyakit yang di derita oleh Arin.

Cekreekk...
Diam diam ada yng memfoto mereka semua dan mereka semua perkataan yang di dengarnya.

"Jangan biarkan arin sendiri dan stres... jantungnya semakin lemah sekarang" beritau dokter.

Sun hee menggeleng sambil terisak. 

Mereka semua pun masuk ke dalam ruangan arin. Kondisi arin dari hari ke hari semakin parah. Apa mungin arin bisa bertahan 1 tahun?

"Arinn" sun hee berjalan mendekati Arin. Arin yang tadi melihat ke arah pintu, sekarang memalingkan wajahnya ke tempat lain. Dia tidak ingin melihat keluarganya untuk saat ini. Cukup sakit yang di derita arin. Dia tidak mau berharap banyak.

'Kamu yakin enggak kesepian?'

'Aku sekarang sadar, aku kesepia kak'- batin Arin. Dia mempunyai banyak orang disampingnya, tetapi sekali dia membutuhkan, semuanya pergi.