"Arin nelpon uncle sooman semalam?" Tanya mama pada Arin yang masih tergolek di tempat tidurnya. Nyawa Arin pun masih terkumpul setengah tapi sang mama langsung menarik selimut itu
"Ish... mamaaaaa... Arin masih ngantuk" kata Arin sambil mengucek ngucek matanya.
"Jawab mama dulu Arin, tadi malam uncle mu itu langsung nelpon mama, katanya kamu mau tinggal di sana. Dan mau jadi trainee juga?" Kata mama Arin yang tak habis pikir tentang kelakuan anaknya yang satu ini.
"Emang kenapa sih ma? Kan arin bosan disini sini aja." Cemberut arin sambil duduk di pinggir tempat tidurnya.
"Emang kamu disana sama siapa, sayang?" Mama mencubut pipi imut milik Arin.
"Sama uncle"
"Kan uncle mu kerja, jadi gak bisa mastiin kamu sedang bagaimana" mama Arin masih berusaha membujuk anak tunggalnya itu.
"Pokoknya arin mau sama uncle sooman, arin janji gak bakal bikin rusuh"
"Tapi korsel itu jauh sayang. Bagaimana kalo kamu sakit, mama sama papa tetap disini loh. Emang kamu bisa jauh jauh dari mama sama papa?" Seketika Arin diam mendengar perkataan sang mama. Emang sih, arin gk bisa jauh jauh. Tinggal di rumah nenek yg dari papanya aja langsung minta pulang. Padahal rumah neneknya ada di indonesia, bagaimana lagi kalo di korsel?
"Kita bicarakan sama papa aja ya?" Bujuk mama, arin pun mengiyakan perkataan mama nya untuk kali ini.
[]
"Tidak, papa gak setuju" seru Papa sambil fokus ke TV.
"Ayolah,pa..." bujuk Arin sambil menggoyang goyangkan tangan papanya. Papa Arinmasih tetap kukuh.
"Kamu nanti di sana sama siapa?" Papa arin mulai membuat alasan.
"Uncle sooman"
"Sekolah di mana?"
"Uncle sooman yang urus"
"Tinggal di mana?"
"Uncle Sooman yang urus"
"Kalo rindu sama mama papa bagaimana?" Papa arin tersenyum dengan kemenangannya karena melihat Arin terdiam. Tapi, setelah itu..
"Nanti arin minta sama uncle sooman supaya bisa sering sering ke Indo.Gimana pa, boleh yaaaa" Papa arin menghela napas.
"Kamu gak bisa ke China aja? Di sana papa punya teman" Inilah mungkin satu satunya cara yang tersisa.
"Eng.gak... Arin maunya sama Uncle Sooman"
"Kalau begitu, begini saja. Nanti papa mau supaya Arin nuruti permintaan Papa. Tapi belum sekarang papa kasih tau, setuju?" Papa Arin menjulurkan jari kelingkingnya dan langsung dibalas Arin dengan cepat.
"SETUJU"
"UNCLE.... TUNGGU ARIN YAAAA"
[]
Seminggu setelah selesai ujian, Arin langsung meluncur ke bandara.
Perjuangan Arin minggu lalu ternyata tak sia sia, kini Arin sudah berada di pesawat. Tapi, belum 10 menit penerbangan, Arin sudah mulai rindu dengan mama papanya.
"Hiks.. hikss.." tangis Arin sambil menutupi wajahnya. Agar tak malu.
"Arin kangen mama papa" Isak Arin yang seperti terdengar berbisik. Orang yang berada di samping Arin merasa terusik.
"Adik kenapa?" orang itu memilih untuk bertanya kepada Arin.Arin melihat laki laki yang kira kira berumur 22 Tahun.
"Arin rindu sama mama papa" isak Arin lagi.Penumpang lain yang mendengar Arin menangis menatap laki lak itu dengan tatapan tajam.
"Shtt.. dik..jangan nangis lagi" laki laki itu mengusap kepala Arin. Arin perlahan lahan meredakan tangisnya.
"kakak orang korea?" tanya Arin agar melupakan kerinduannya sejenak.
"Iya. Tapi, rumah ada di China" Arin mengangguk angguk. Di lihat dari pakaiannya, sepertinya laki laki itu seorang idol, karena menggunakan masker
"Kalau adik?"
"Orang Indonesia, tapi mama orang korea selatan" Laki laki itu mengangguk angguk. Arin memalingkan kepalanya kearah jendela dan menyandarkan badannya.
Arin mulai mencari kedamaian tersendiri. Arin masih susah membayangkan dirinya sudah berada di beda negara dengan mama papanya.
Tanpa sadar Arin tertidur.
[]
"Dik,bangun. Kita sudah mau mendarat" laki laki itu mengguncang bahu Arin dengan pelan. Arin yang baru bangun langsung mengucek ngucek matanya. Imut.
setelah pendaratan,
"Kakak setelah ini mau kemana?" tanya Arin yang sedang mendorong trolinya. Laki laki itu berasa jadi punya adik. Karena badan Arin yang mungil.
"Langsung ke kantor, kalo adik?"
"Di jemput sama uncle. Oh, iya, kak.. Kenalin, nama ku Arin" Arin menjulurkan tangannya. Laki laki itu tersenyum dan membalas jabatan tangan arin.
"Nama kakak, Jeon Jungkook"
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Idol (Jeon Jungkook) [END]
Hayran KurguArin, remaja berumur 14 tahun ditawari memasuki ke 4 entertaiment yang sedang naik daun.SM, BigHit, YG dan JYP. Nolak?!! Ya,pasti tidakkkk!! Dia juga disukai oleh banyak idol. Tetapi yang istimewa hanya 1, Jeon Jungkook. Dia seorang idol dari Big Hi...