10

1.2K 99 125
                                    

⚠️PERINGATAN.

Chapter ini memiliki beberapa konten dewasa, sebagian orang mungkin tidak nyaman membacanya. Silahkan lanjutkan dan resiko tanggung sendiri
--------------------------

Cha Young meletakkan tasnya di meja dan meninggakan rancangan untuk proyek Santa Barbara di sudut dinding sekatnya sebelum berjalan mengambil secangkir kopi. Kurangnya waktu tidur semalam tak mungkin digantikan dengan tidur di kantor.
S

aat dia berjalan kembali ke mejanya, kantor itu sudah penuh dengan para pegawai.

"Ini dia si wanita berbaju merah," dia mendengar Jose berkata dengan tawa dalam suara pria itu.

"Akhir pekan ini benar-benar gila."

"Benar sekali. Sejak kau bekerja di sini, kami benar-benar merasakan kehebohan. Setiap hari istriku bertanya padaku mengenai perkembangan terbaru."

Cha Young tahu yang Jose maksudkan bukanlah penyerangan yang sudah terjadi, melainkan media, sang kakak yang terkenal bagian-bagian yang bisa dia tanggapi dengan senyuman dan tawa.

Terdengar suara Nancy dari ujung lorong. "Kalian tidak boleh pergi ke sana."

Benar saja, sekelompok kecil media sedang berjalan menyusuri lorong, melewati meja Cha Young, dan langsung menuju ke arahnya.

"Ini konyol sekali," ujarnya.

"Bagaimana mereka bisa naik ke sini?"

Cha Young memutar kedua bola matanya dan tetap berdiri di tempatnya. "Mereka selalu punya cara."

"Mrs. Cassano?

"Hong Cha Young?"

Dia benar-benar melirik ke belakangnya ketika mendengar Mrs. Cassano untuk kedua kalinya. Lalu dia baru menyadari bahwa mereka sedang bicara padanya
Dia meletakkan kedua tangan pada pinggulnya matanya dan menatap dengan tajam. "Hebat sekali. Cara terbaik untuk membuat ku bicara adalah dengan memojokkanku di tempat kerja."

Kilatan lampu kamera datang dari segala arah. Yang bisa Cha Young lihat hanyalah titik-titik dan lautan reporter dan paparazi yang oportunis.

"Benarkah kau sudah menikah dengan tersangka utama dalam penyerangan yang terjadi padamu?"

"Tak ada komentar." Dia berpaling pada José. "Tidakkah kita punya petugas keamanan di sekitar
Sini?"

"Bagaimana dengan gosip tentang kakakmu yang akan berperan dalam sebuah film tentang kasus ini?"

Kini dia sudah mendengar semuanya.

Bersama dengan lebih banyak pegawai yang kembali dari makan siang, akhirnya petugas keamanan muncul dan mendorong keluar semua orang yang membawa kamera dan wajah yang tak dikenal dari kantor.

Mr. Archer berdiri di samping Nancy saat media melintas.
Cha Young menahan napasnya sesaat, bertanya-tanya apa reaksinya pada media akan mengakhiri kerja magangnya
lebih cepat dari yang dia rencanakan. Kekacauan yang datang terus-menerus akibat kehadirannya mungkin menjadi santapan empuk bagi para tukang gosip, tapi untuk para atasan... tidak terlalu.

"Letakkan sebuah tanda di lobi, Nancy," ujar Mr. Archer agar semua orang bisa mendengarnya. "Kehadiran media yang tak diundang takkan dibiarkan dan para penyusup akan dituntut secara hukum." Pria itu tersenyum ke arah Cha Young, dan berbalik. "Selamat datang kembali, Cha Young."

Bahu Cha Young merosot sambil menghela napas keras.

José menepuk bahunya. "Bersiaplah. Aku butuh bantuan untuk proyek Fullerton."

Love In Malta (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang