Assalamualaikum semua..
Haii.., selamat datang di cerita WP Author semoga kalian suka Aamiin.
Btw ini cerita pertama Author yah jadi mohon maaf kalo penulisan dan kata-kata Nya kurang baik karena baru pertama kali bikin cerita jadi maklumin yaah..OKE LANGSUNG SAJA KITA MULAI TING!!
Happy Reading
Kringg...!Alarm berbunyi nyaring yang membuat si pemiliknya terbangun.
"Huaa" uap Anara.
Anara segera bangun dari tempat tidurnya. Hari ini adalah dimana hari memasuki SMA barunya setelah SMA nusa jaya.
Anara pun pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya, selang beberapa menit Anara pun keluar dari kamar mandi. Ia menggunakan seragam sekolahnya.
"Pah, Ara berangkat dulu yah" pamit Anara pada foto yang tengah Ia pegang.
Setelahnya Anara meletakkan kembali foto itu pada nakas yang berada disamping tempat tidurnya dan beranjak keluar dari kamarnya. Ia menghampiri Luna yang berada di dapur.
"Mah, kak Vano kapan pulang?" tanya Anara pada Luna yang tengah membuatkan Anara susu.
"Besok, kayaknya" balas Luna mamah Anara, yaps Luna adalah Ibu dari Anara, bagi Anara. Luna adalah malaikat tak bersayap yang Tuhan berikan untuknya.
Anara tinggal dengan Ibu dan Kakak laki-laki nya yang bernama Vano Danendra sedangkan Ayah anara sudah meninggal dunia sejak Anara sekolah dasar karena kecelakaan mobil.
"Nih, susu nya di minum dulu" suruh Luna pada Anara, dengan senang hati Anara menerima susu buatan Ibu tercinta nya itu, dan meneguk nya sampai habis.
"Makasih, Mamah ku sayang" ucap Anara berterima kasih seraya tersenyum pada Luna.
"Iya sama-sama" balas Luna yang juga ikut tersenyum melihat Anara tersenyum.
"Yaudah, Ara brangkat dulu yah, udah mau telat nih" pamit Anara pada Luna, tak lupa Anara menyalimi dan mencium pipi Luna dengan kasih sayang.
"Hati-hati yah Ra, inget jangan minum es dulu" perintah Luna pada Anara yang langsung di angguki Anara.
***
Anara memasuki kelas XII IPA 4 yang dimana teman temanya tengah berkumpul dan saling gosip menggosip.
"ANARA!" teriak Meta yang membuat seisi ruang kelas nya menoleh pada sang pelaku.
"Gak usah teriak-teriak, Met" pinta Anara pada Meta.
"Iya-iya maaf."
"Tau nih si Jamet, kerjaannya cuma teriak-teriak gak jelas" sahut Vara yang tengah duduk di kursinya.
"Apa'an sih Var, terserah Gue dong" balas Meta sebal.
"Ya lo___"
"Udah-udah gak usah ribut, kayak anak kecil aja sih" potong Anara menghentikan perdebatan keduanya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAREY [On Going]
Teen Fiction"Saya nikahkan dan kawinkan Engkau dengan sodari Anara putri syaqila binti Adriansyah dengan mahar satu rumah serta uang tunai sebesar lima ratus milyar, perhiasan gelang, kalung, cincin dan seperangkat alat sholat dibayar tunai" "Saya terima nikah...