Kepingan 23 - Kemarahan Selanjutnya

14 5 3
                                    

Harus seberapa marah lagi?

Harus seberapa marah lagi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2017.
NIATNYA ingin mengejar, ternyata Jinyoung malah mendapat jalan buntu. Kepalanya mengedar ke sekeliling dan mendongak. Waspada, matanya was-was takut jika ada orang yang tiba-tiba memukul kepalanya dengan senjata.

“Tidak ada yang bisa kau lakukan.” Suara seseorang terdengar, itu seperti suara yang ditimbulkan dari rekaman. Mencari sumber suara, Jinyoung tidak tau darimana suara itu berasal. Dan saat Junyi datang dari arah atas, Jinyoung segera berlari menyusul. Keluar dari gang, dan kali ini juga waktu tidak berpihak. Sesaat ia keluar dari gang, sebuah mobil menabraknya cukup keras hingga Jinyoung langsung terpental.

“Kenapa kalian melakukan ini?” tanya Jinyoung di sisa kesadarannya, Junyi berjongkok sembari mengelus rambut Jinyoung dengan pelan.

“Kami tidak ingin ada orang yang menganggu, tidak ada yang boleh mengusik kesenangan kami,” jawab Junyi dengan nada yang terdengar kurang tidak mengenakkan.

“Pad-ahal- har-usnya kali-an..” Ucapannya terputus karena Jinyoung menutup mata.

“Aku dan temanku hanya menyukai Park Jihoon, tidak ada istilah untuk menyayangi kalian layaknya fans lain. Karena Park Jihoon lebih istimewa dari pada member lainnya,” tutur Junyi walau ia tau tidak akan ada balasan.

🌻🌻🌻

Tidak ada yang menyangka akan seperti ini, semua kejadian terjadi begitu saja tanpa Minhyun kira, ia tidak menyangka ada fans yang nekat berbuat hal buruk pada artis. Seolah tidak takut pada hukum yang mungkin sekiranya dapat menuntut banyak hal pada mereka. Lagi-lagi Minhyun menghela napas, ia mengacak rambut frustrasi. Perkataan apa yang harus ia katakan pada pihak agensi dan yang paling buruk media. Wartawan yang haus akan berita itu mungkin akan menulis artikel aneh lagi.

“Hyung…” lirih Guanlin, pria itu sudah menangis. Merutuki pelaku dengan umpatan setelahnya merapal doa agar kedua Hyungnya bisa selamat setelah menjadi korban ‘aksi gila’ fans mereka.

“Tenang, mereka pasti akan selamat. Dan, secepatnya kita harus menemukan keberadaan Jihoon,” ucap Minhyun. Berusaha terlihat tegar di hadapan Guanlian, namun hatinya tetap saja khawatir, gelisah bahkan takut. Hal apa lagi yang akan terjadi ke depannya?

🌻🌻🌻

Bangun dari tidur panjangnya, Jihoon memegang kepalanya yang berdenyut nyeri. Melihat keadaan sekitar yang asing, ini bukan kamar tempatnya dulu. Merenggangkan tubuh, berniat ingin turun dari ranjang, kepala Jihoon masih pening dan ia tidak tau sudah berapa lama ia tertidur. Ah, apa ‘fans fanatik’ nya memasukkan sesuatu pada minumannya waktu itu?

“Perbuatan kalian sudah keterlaluan, apa harus bertindak sejauh ini?” Zhenni mengatakannya dengan nada marah, “Seharusnya kalian berpikir ke depannya, bagaimana jika mereka menuntut perbuatan kalian?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful Day [Pending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang