Elementalists Love - Season 2 "Elementalists Universe"

The Bitter Truth

Farrel POV,

Linden terbangun dari tidurnya dan menatap ke arahku yang saat ini gelisah. Gelisah akan berakhirnya hubungan dan kenyataan yang sangat pahit akan Josh. Sudah sekitar 3 hari lebih Josh tidak membalas pesan WA ku dan yang lainnya. Kekhawatiran itu semakin menjadi, disaat Kak Rafael juga ingin memberitahukan ku sesuatu terkait Josh. Aku sangat yakin hal tersebut ada hubungannya dengan Tiara.

"Rel, kamu mengkhawatirkan hubungan dengan Josh ? Maaf kalau aku ikut campur aku sedih lihat kamu murung karena jadi korban ghosting dari dia." Linden membaca pikiranku sambil mengelus rambutku yang bergelombang.

Aku sependapat dengan apa yang dibilang oleh Linden. Aku kaget dia bisa membaca apa yang aku pikirkan, dia ternyata mewarisi kekuatan futuristik dari ibunya. Aku pun menghela napas, "Iya den aku sangat khawatir, temenin aku ke kamar Kak Rafael yuk dia mau kasih tau aku sesuatu soal Josh." Aku meminta Linden untuk menemani aku ke kamar Kak Rafael untuk memperjelas semuanya.

Aku melihat Linden duduk dan diam untuk sejenak seperti sedang melakukan analisis yang mendalam dengan kekuatannya. Aku pun kini menunggu jawaban dari Linden, hingga akhirnya dia pun menarik napas panjang dan menghempaskan dengan lelah.

"Kamu yakin rel sudah siap ? Memang semua kebohongan akan terbongkar pada akhirnya, aku sudah melihat ke arah mana ini akan terjadi, tapi kamu jangan khawatir aku akan selalu ada disamping kamu selamanya dan yuk aku mau temenin kamu."

Perkataan Linden sangat menyayat hati ku dan sekaligus memberikan efek yang melegakan. Aku pun akhirnya bisa nyaman bersama dengannya dan tidak takut lagi untuk menghadapi kenyataan yang aku rasa akan membuat aku sakit. Aku memiliki Linden yang selalu mendukung dan selalu berada disampingku membuat rasa sakit itu memudar dan tergantikan oleh rasa cinta yang baru. Seperti hujan badai gelap yang sirna oleh munculnya mentari dan pelangi yang indah.

Aku merasa terjaga dan terlindungi dengan Linden yang ada didekatku. Aku dan Linden akhirnya berjalan menuju ke arah kamar Kak Rafael. Setibanya disana, saat aku baru berjalan di area korridornya suasana sangat ramai dan berisik sekali. Typical kak Rafael yang barbar dengan Kelvin dan Alan menyetel lagu keras-keras dan instrumen memekakan telinga. Hal itu sangat berbanding terbalik dengan korridor ku yang kalem dan harmonis.

Aku dan Linden pun masuk ke kamar Kak Rafael. Kak Rafael pun kaget, disaat aku melihatnya sedang melakukan tarian erotis telanjang diatas meja sambil bernyanyi tidak jelas membuat dirinya malu dan bahkan aku pun malu melihatnya. Linden hanya bisa diam dan menganga entah mengagumi tubuh nya yang sama sexy nya sepertiku atau dia ingin melakukan hal serupa untuk membuatku horny aku tidak tau dan aku buang jauh-jauh pemikiran itu.

"Woyy penyusup !!! Ada twins dan Linden ahhh sung pake baju check guys." Mereka semua panik dan mencari baju mereka dan memakainya.

Linden pun masih dalam fase diam menganga nya. "Ohh my god, Farrel cepetan jadi milik gue kek ahhh." Linden saat ini membayangkan hal yang dewasa denganku, astaga. Aku hanya mengerutkan dahi. "Tahan bos, sadar aku ada disini." Linden pun kaget atas dirinya yang keceplosan saat bengong memikirkan ku. "Ahahaha" yang lainnya hanya tertawa seru melihat Linden yang horny.

Kak Rafael dan yang lain akhirnya mulai serius setelah memakai pakaian yang benar. "Oh iya ada apa dek, kok tumben ke kamar kakak ?." Kak Rafael akhirnya bertanya kepadaku. Linden juga terdiam sejenak. Suasana yang berawal ramai tiba-tiba menjadi sebuah keheningan. Aku pun kini mulai mengutarakan pertanyaan dan tesis yang aku punya terhadap Josh bahwa apa yang sebenarnya terjadi.

"Kak aku mau tanya, apa ada yang kakak sembunyikan dari aku kak ? Apa ada hubungannya semua itu dengan Josh kak yang ghosting selama 3 hari ini ?". Aku bertanya ke kak Rafael semua pernyataan yang aku rasa akan menyakiti hatiku.