Happy reading
💜💜"I'm not afraid of heights , deep water or love but I'm afraid of falling , drowning and a broken heart"
Taehyung memasuki lift di lantai dasar menekan tombol angka 8 yg akan membawa dirinya ke apartemen , ia merenggangkan otot2 tubuhnya krna latihan dan aktivitas sbg idol yg sangat menguras tenaga , dari promosi , datang ke berbagai wawancara , syuting variety show run BTS hingga tampil di acara tv luar negeri untuk membawakan lagu terbaru mereka
Ia tiba di depan apartemen, menekan tombol pascode dan pintu pun terbuka. Hal pertama yg ia lihat adl kegelapan dan kesunyian krna biasanya kebisingan seseorg selalu menyapa gendang telinganya menjadi penyemangat kala aktivitas di luar trlalu memusingkan kepala yah.. apalagi saat ini sudah tengah malam sudah dipastikan gadis itu akan sangat berisik dan menceramahi jika mengetahui ia pulang larut tapi sekarang semua perihal tentang gadis itu tak lagi ada bhkan satu barang pun tak ia tinggalkan hnya tinggal dirinya sendiri seperti dulu walau sebelum kedatangan sohyun ia memang sudah terbiasa sendiri tapi kali ini ia merasa aneh sj. Dan jiwon setelah kejadian itu , ia tidak pernah lagi datang ke apartemen taehyung walau di minta pun ia akan menolak keras
" Maafkan aku hyun-ah , aku tidak bermaksud mengusir mu tapi ad perasaan seseorg yg harus ku jaga dan aku benar2 ingin menjaga kepercayaan itu kembali" ucapnya takut2 krna mungkin sj menyinggung perasaan sepupunya , ia sebenarnya merasa tidak enak hati mengatakan tapi ia merasa ini keputusan terbaik bagi mereka walau bukan jiwon yg meminta , ini murni keputusan taehyung. Ia memutuskan membelikan sohyun apartemen di sebelah unitnya selama sohyun berada di seoul dan jangan lupakan ia tetap bisa memantau bagaimana aktivitas sohyun krna ia tlah memasang CCTV di apartemen itu
" Kau tidak perlu minta maaf oppa , aku bisa menjaga diriku sendiri kita bhkan tetanggaan,dan sampaikan permintaan maaf ku pada jiwon unnie" -sepertinya sohyun memang tlah merelakan taehyung untuk jiwon , krna perasaan seseorg tak bisa di paksa bagaimana pun cranya mendapatkan sesuatu yg memang tak di takdirkan maka sekeras apapun berusaha tak akan bisa dimiliki maka pelan sohyun tlah berdamai dg masa lalu dan keegoisannya
Taehyung bisa bernafas lega krna ia pikir sohyun akan marah dan menuduh jiwon yg bukan2 lagi , ia bersyukur krna sohyun menjadi pribadi yg semakin dewasa dlm menyikapi suatu hal dan rasa terimakasih juga tak luput ia ucapkan krna sohyun mengerti keadaannya.
"Mari saling memaafkan tentang masa lalu kita dan mulai semua dari awal , aku tidak ingin hubungan kita sbg sepupu renggang hnya krna keegoisan , jika kau menginginkan sesuatu jangan pernah sungkan menemuiku hyun , selalu ceritakan kesulitanmu padaku krna disini kau hnya punya diriku" - jelasnya pada sohyun krna seperti titah ibunya untuk menjaga sohyun selama di seoulItu menjadi obrolan terakhirnya bersama sohyun sebelum memutuskan pindah ke unit sebelah , bukannya ia tak peduli atau melupakan keberadaan sohyun yah.. perkerjaan juga menjadi kendala utama waktu luangnya krna ia yg selalu sibuk. taehyung hnya bisa menghela nafas kasar , rasa gundah akan hal2 yg ia alami akhir2 ini sungguh membuat kepalanya hmpir pecah , masalah internal hidupnya sungguh seperti sbuah serial melodrama dimana ia si pemeran protagonis sekaligus antagonis memainkan peran penting dan selalu mencoba berada di titik tengah tapi begitulah tak ad hal yg bisa di lakukan secara sempurna walau berusaha keras untuk tak melakukan kesalahan barang sedikit pun . Kekurangan dlm dirinya seolah menjadi celah untuk menyalahkan keadaan dan takdir , manusia yg di anugrahi dg rasa tak pernah cukup terhadap suatu hal membuat insting ketamakan tumbuh secara alami dan hal itu membuatnya menjadi pribadi egois dan tanpa sadar melukai pihak tercinta di sekitarnya.
Mungkin Krna terlalu lelah , taehyung tanpa sadar tertidur di sofa
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue and Grey
FanficAku hanya ingin bahagia apakah itu serakah? jangan bilang tidak apa2 karena itu tidak baik jangan tinggalkan aku sendiri itu sangat menyakitkan -kjw kebahagian tidak datang padamu tetapi kebahagiaan sesungguhnya berasal dri dirimu - kth