Jimin memandangi Taehyung yang sedang tertidur. Dia lalu memakai jaketnya dan pergi ke luar.
"Hai, Jimin."
"Hai, Jungkook."
"Kau diperbolehkan keluar malam?"
"Suamiku sudah tidur."
"Begitu ya, mau makan ramyeon bersamaku?"
"Hah?"
Jimin bingung, apa Jungkook baru saja mengajaknya berhungan seks?
"Ah tidak, bukan begitu. Kita hanya akan makan ramyeon saja. Karena aku sedang tidak ingin minum kopi."
Jungkook buru-buru meralat.
"Waktu di kafe, kau bilang kau suka kopi."
"Iya tapi kau bilang kau suka ramyeon. Jadi ayo kita makan ramyeon saja, Jimin."
"Baiklah, kali ini aku yang bayar."
"Jangan. Aku kan yang mengajakmu keluar, jadi aku yang bayar."
"Lho? Kau sendiri yang bilang waktu di kafe aku harus mau bertemu denganmu lagi untuk membalasmu, dan aku juga harus membayar apa yang akan kita makan atau minum sekarang."
"Soal itu, lupakan saja."
"Tapi aku mau keluar bersamamu untuk membayar hutangku."
"Kalau begitu bayarlah saat kita bertemu setelah ini."
"Jungkook, aku tidak bisa menemuimu lagi. Setelah ini, aku akan kembali sibuk mengurus rumah."
"Aku bisa sesekali datang ke rumahmu kan?"
"Untuk apa? Nanti suamiku marah."
"Kenapa dia harus marah? Kita kan hanya berteman."
'Benar juga...'
Pikir Jimin.
"Hm... Ya sudah tidak apa-apa. Mau makan ramyeon dimana?"
Mereka makan ramyeon di tempat yang Jungkook tunjukkan. Terlihat sekali Jimin tidak niat berlama-lama di luar, padahal Jungkook makan pelan supaya Jimin tidak buru-buru pulang.
"Kau cantik bahkan walaupun malam hari."
Puji Jungkook pada Jimin.
"Memangnya ada bedanya saat siang dan malam?"
Tanya Jimin, sambil mengelap bibirnya dengan tisu.
"Iya, kau lebih bercahaya di malam hari."
"Aku bukan lampu."
Jungkook tertawa, dia menyukai Jimin karena orangnya polos sekali padahal sudah punya empat anak.
"Jungkook, kau bilang kau adalah fotografer. Bisakah kau membuat foto keluargaku? Aku ingin punya foto yang bisa dipajang di rumah."
"Boleh, kapan aku harus mengambil fotonya?"
"Saat suami dan anak-anakku di rumah, mungkin sabtu atau minggu. Bisa tidak?"
"Ya, aku bisa datang. Kau kirim saja pesan kapan tepatnya aku harus datang."
"Baiklah."
"Oh iya, Jimin. Aku tidak tahu siapa nama suamimu dan anak-anakmu. Dari pertemuan pertama dan sekarang bahkan didalam pesan pun kau hanya menyebutnya suami dan anak nomor satu, dua, tiga, dan empat. Bisa kau ceritakan tentang mereka?"
Jungkook mengulur waktu, dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Jimin.
"Suamiku Kim Taehyung. Anakku yang pertama Kim Wonhee, lalu Sarang, Lee Dam, dan Woojin."
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] KB
FanfictionKeluarga Berencana? Bukan, tapi Keluarga Besar. Taehyung dan Jimin menikah muda. Masalah mulai berdatangan setelah tahun-tahun berganti. Pertanyaan tentang kesiapan berumah tangga kembali muncul disaat semua sudah terlanjur basah.