Hansol dan Haneul lahir tidak pada waktunya. Jimin tersungkur karena melerai perkelahian Taehyung dan Jungkook. Masih ingat dalam benak keduanya, Jimin meringis kesakitan selama perjalanan ke rumah sakit.
"Lihat apa yang kau lakukan pada istriku! Dia koma dan tidak ada yang tahu kapan dia akan bangun."
Taehyung menatap Jimin dari balik kaca, hatinya sakit melihat Jimin terbaring dengan alat bantu pernafasan.
"Ini bukan salahku. Seharusnya Jimin memang tidak memiliki anak lagi, tapi kau terus memaksanya. Seharusnya waktu itu dia meninggalkanmu dan pergi bersamaku. Aku akan bersyukur dan bahagia jika Jimin menjadi istriku meskipun Jimin tidak memberikanku anak."
"Brengsek!"
Taehyung memegang kerah baju Jungkook.
"Lihat mereka!"
Taehyung menarik kepala Jungkook dan menunjuk pada anak-anaknya yang sedang menangis.
"Kau masih berpikir untuk merebut Jimin?Bagaimana dengan mereka? Tidak ada satupun dari anakku yang sudah dewasa, mereka masih kecil. Dan kau akan merebut ibunya! Apa kau tidak punya mata? Bahkan Jimin baru saja melahirkan anakku dan kau masih berpikir untuk mengambilnya dariku?"
"Jimin mencintaiku. Kau sendiri mendengarnya."
"Jika dengan bersama keparat sepertimu Jimin akan bahagia, maka aku akan melepaskannya. Aku memang akan kehilangan satu orang yang sangat berharga dari hidupku, tapi kenapa keenam anakku juga harus menanggungnya?"
Taehyung menangis, hatinya sangat sakit mendengar Jimin mencintai laki-laki yang berdiri dihadapannya ini.
Taehyung sudah bilang sejak awal pada istrinya kalau Jungkook bukan orang yang baik. Dia punya perasaan lain pada Jimin. Tapi Jimin tidak percaya padanya. Dan setelah waktu berlalu, cinta terlarang itu akhirnya ada dan merusak semuanya.
Jimin seharusnya tidak egois, hari itu dia bilang dia mencintai Jungkook tetapi juga tidak ingin melepaskan Taehyung. Dan sekarang begini jadinya. Kedua lelaki itu tidak ada yang mau mengalah. Mereka berharap Jimin segera bangun dan menyelesaikan semuanya.
"Kau punya uang yang banyak, sementara aku hanya seorang fotografer. Aku hanya bisa menghidupi Jimin. Dan kau bisa membayar orang lain untuk mengurus anak-anakmu."
"Apa kau pikir uang bisa membeli kasih sayang seorang ibu?"
Jungkook terdiam.
"Dengar ini, sialan! Ada banyak orang lain di luar sana, kenapa kau menginginkan istriku? Kenapa kau harus menghancurkan kebahagian keluargaku hah?!"
Taehyung memukul Jungkook, dia benar-benar membenci orang ini.
"Pergi kau dari sini!"
"Aku tidak mau pergi, aku akan menunggu Jimin sadar."
"Kau yang harus sadar, brengsek!"
Teriakan Taehyung mengundang keributan, petugas keamanan datang dan mengamankan mereka.
"Aku sedang menunggu istriku, orang ini yang harusnya kalian amankan. Jangan sampai dia melihat istriku lagi."
Petugas keamaan itu akhirnya melepaskan Taehyung dan membawa pergi Jungkook keluar.
"Papa, om Kuki tidak salah. Om Kuki kan temannya mama. Kenapa papa mengusilnya?"
Taehyung diam saja, woojin tidak mengerti apa-apa.
"Aku benci mama."
"Jangan berkata seperti itu, wonhee."
Ujar Taehyung

KAMU SEDANG MEMBACA
[End] KB
FanfictionKeluarga Berencana? Bukan, tapi Keluarga Besar. Taehyung dan Jimin menikah muda. Masalah mulai berdatangan setelah tahun-tahun berganti. Pertanyaan tentang kesiapan berumah tangga kembali muncul disaat semua sudah terlanjur basah.