Begitu membuka matanya, Jimin melihat seseorang yang menggenggam tangannya. Dan Taehyung berdiri jauh dari kasurnya.
"Tae, kenapa disana? Ayo kesini."
Taehyung menghampiri Jimin dengan tatapan sedih. Walaupun kesadaran Jimin adalah yang dia harapkan, tetapi sejujurnya Taehyung lebih memilih Jimin untuk tetap tidur supaya dia tidak perlu melepaskannya untuk lelaki lain.
"Apakah anak kita baik-baik saja?"
"Mereka baik, Jimin. Sekarang berat badan Hansol dan Haneul sudah bertambah. Kau tidak perlu khawatir."
"Jadi anakku bernama Hansol dan Haneul?"
"Ya, kau suka?"
"Tentu saja. Ayo kita pulang."
Taehyung mengernyitkan keningnya.
"Tapi..."
Orang yang menggenggam tangan Jimin terbangun.
"Kau sudar sadar?"
Tanya orang itu.
"Kau siapa?"
Tanya Jimin, membuat Taehyung dan pria itu terkejut.
"Ini aku Jungkook."
Kata Jungkook pada Jimin.
"Jungkook siapa?"
"Aku kekasihmu, kau ingat?"
"Bicara apa kau ini? Mana mungkin aku punya kekasih, aku sudah menikah."
"Tapi Jimin, kau sudah janji kalau sudah melahirkan kau akan bersamaku. Kau akan bercerai dengan suamimu dan menikah denganku."
Jimin menarik tangannya dari genggaman Jungkook.
"Apa kau gila? Aku tidak mungkin meninggalkan suami dan anak-anakku."
"Jimin, aku Jungkook. Ingatlah aku, kumohon."
Jungkook frustasi, kenapa Jimin sama sekali tidak mengenalnya.
"Pergi!"
Suruh Jimin pada Jungkook dengan suara yang keras.
"Taehyung, kenapa diam saja? Cepat usir orang ini!"
Taehyung tidak tahu harus apa, tapi dia menurut saja pada Jimin. Dia menarik Jungkook keluar ruangan.
"Maafkan aku, Jungkook. Jimin sama sekali tidak mengenalimu."
"Lalu apa?! Apa kau pikir kau sudah menang hanya karena Jimin tidak mengingatku?!"
"Kau tahu sendiri aku sudah menyiapkan surat cerai untuk Jimin. Aku sudah mengalah. Tetapi takdir berkata lain. Kupikir ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan untukku dan juga teguran untukmu. Jadilah orang baik, carilah seseorang yang masih sama-sama sendiri. Aku yakin kau akan bahagia dengan masa depanmu nanti, Jungkook"
Taehyung menepuk bahu Jungkook.
"Aku akan menggunakan kesempatan kedua ini untuk menjaga Jimin baik-baik disampingku agar dia tidak selingkuh lagi. Dan kau juga, gunakanlah kesempatan ini untuk menebus kesalahanmu karena keluarga kami sempat hancur karenamu. Tidak masalah kau tidak perduli pada perasaanku terhadap Jimin, tapi lihatlah anak-anakku. Tolong lepaskan Jimin demi mereka. Aku tidak ingin anakku tumbuh besar tanpa ibunya. Kuharap kau bisa mengerti."
Taehyung pergi meninggalkan Jungkook dan masuk kembali ke ruangan Jimin.
"Kenapa kau akan menceraikanku? Apa karena Jisoo?"
Tanya Jimin, saat Taehyung duduk di kursi samping tempat tidur Jimin.
"Kau bicara apa?"
"Aku mendengarnya. Aku tidak bisa bergerak tapi aku mendengar semuanya. Selama kau bekerja di kantor itu, Jisoo selalu membuatkanmu makan siang tapi kau memberikannya pada temanmu. Dan sekarang kau mulai menerimanya. Selama aku tidur, kau memakan bekal yang dia berikan. Dan kau juga mengatakan padaku kau sudah siapkan surat cerai untuk kutanda tangani. Setiap hari mendengarmu bercerita, ada kalanya aku senang dan juga sakit hati sampai berharap untuk mati saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] KB
Hayran KurguKeluarga Berencana? Bukan, tapi Keluarga Besar. Taehyung dan Jimin menikah muda. Masalah mulai berdatangan setelah tahun-tahun berganti. Pertanyaan tentang kesiapan berumah tangga kembali muncul disaat semua sudah terlanjur basah.