Once Again - 07

1.9K 261 27
                                    

Lalisa memutar tubuhnya menghadap ke kanan, sudah sejak tadi dia melakukan itu. Ke kanan dan ke kiri. Padahal ini sudah tengah malam, dan dirinya tidak bisa tidur sama sekali.

Diluar sana, hujan turun dengan lebat, kilat dan petir menyuarakan suara nya dengan keras. Membuat Lalisa menjadi tidak tenang.

Lalisa mendudukkan dirinya di atas ranjang dan menatap Vee yang tertidur dengan lelap.

Duar!!!

"Aaaa....." Teriak Lalisa kaget.

Mendengar suara teriakan Lalisa, Vee terbangun dari tidur nya dan segera menghampiri Lalisa. Ia naik keatas ranjang dan memegang pundak Lalisa.

"Jangan takut, aku ada disini," ucap Vee menenangkan.

Lalisa memegang perutnya yang terasa sakit. "Vee, perutku sakit," ujar Lalisa lirih.

Vee langsung panik. "Astaga!! Kita ke-rumah sakit sekarang!"

Vee mengambil jaket dan kunci mobilnya yang berada dinakas. Ia langsung bergegas menggendong Lalisa dan keluar dari kamar.

Ini sudah tengah malam, tidak mungkin dirinya membangunkan supir pribadi nya, maka ia memutuskan untuk menyetir sendiri.

Vee memasukkan Lalisa kedalam mobil dengan hati-hati dan dirinya berlari mengitari mobil dan duduk di kursi kemudi.

Vee segera menjalankan mobilnya keluar dari bagasi.

"Sial!" Umpat Vee. Ia turun dari mobil dan membuka pagar rumahnya. Kekhawatiran membuat nya melupakan segalanya. Ia bahkan lupa kalau ada satpam penjaga.

Setelah membuka gerbang, Vee masuk kembali kedalam mobil dan keluar dari pekarangan rumah nya.

Sesekali ia menoleh menatap Lalisa yang meringis kesakitan. Ia langsung menambah kecepatan nya berhubung kondisi jalanan yang sepi.

Tidak berapa lama mereka sampai dirumah sakit dimana dokter Yura bekerja. Karena hanya rumah sakit itu saja yang terdekat dari rumahnya.

Vee memakaikan jaket yang ia bawa tadi pada Lalisa supaya wanita itu tetap merasa hangat. Ia menarik topi jaket itu untuk melindungi kepala Lalisa dari air hujan.

Vee langsung keluar dari dalam mobil. setelah membuka pintu sebelahnya, ia langsung menggendong Lalisa kembali dan berlari kecil.

Vee langsung membawa Lalisa keruangan dokter Yura. Untung saja dokter itu duduk manis di sana, jadi Lalisa bisa langsung diperiksa.

"Dok, istrinya saya mau melahirkan!" Ucap Vee setelah meletakkan Lalisa disalah satu brankar.

Dokter Yura berjalan kearah Lalisa dan langsung memeriksanya.

"Tidak, nyonya Lalisa baik-baik saja. Tidak ada tanda-tanda akan melahirkan," ujar dokter Yura.

"Tapi dia kesakitan, Dok," ucap Vee sedikit kesal.

"Nyonya Lalisa hanya mengalami keterkejutan secara tiba-tiba. Itu membuat bayinya juga ikut Mengalami nya. Maka dari itu, sang bayi memberikan respon seperti itu," ucap dokter Yura menjelaskan.

"Tapi, istri saya–"

"Saya akan memberikan obat untuk meredakan nyerinya."

"Obat itu tidak memberi efek samping kan, Dok?" Tanya Vee.

Dokter Yura tersenyum. "Obat ini aman untuk ibu hamil."

Vee menghela nafasnya lega. Ia merasa sangat khawatir saat Lalisa meringis kesakitan seperti tadi.

ONCE AGAIN [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang