Once Again - 08

1.8K 253 25
                                    

"Untuk hari ini kau aku ijinkan tidur disini. Ingat, untuk hari ini saja," ucap Lalisa sembari memakaikan selimut pada Vee.

Saat ini pria itu sedang terbaring di atas kasur dengan kompres di keningnya. Lalisa melirik kearah jam, sudah menunjukkan pukul sembilan.

"Jangan kemanapun, mengerti? Kau harus beristirahat dengan baik, mengerti?" Vee mengangguk patuh seperti anak kecil yang dimarahi oleh ibunya.

"Aku akan pergi–"

"Pergi? Aku akan menemanimu."

"Tidak perlu. Aku hanya akan bertemu dengan Sooya di cafe."
"Aku pergi dulu." Lanjut Lalisa. Vee menghela nafasnya pelan dan mengangguk.

Lalisa keluar dari kamar dan menutup pintu kamar itu kembali. Ia menuruni anak tangga dan berjalan keluar pagar.

Diluar pagar, sudah ada mobil Sooya yang terparkir. Ia masuk kedalam dan tersenyum membalas senyuman Sooya.

"Maaf aku sedikit terlambat," ucap Lalisa.

"Tidak apa." Sooya pun menjalankan mobil nya dengan kecepatan sedang.

Sooya melirik sekilas kearah Lalisa yang menatap kearah luar jendela.

"Lisa, boleh aku bertanya sesuatu?" Tanyanya.

"Ya?"

"Apa kau tinggal sendiri dirumah itu?"

"Tidak. Aku tinggal bersama suamiku," ucap Lalisa.

Sooya membelak kaget. "Kau–"

"Ya, aku sudah menikah. Tepat hari dimana Jeyka meninggalkan ku," ujar Lalisa.

Jenny memang pernah mengatakan padanya kalau Lalisa akan menikah. Namun ia tidak percaya, karena ia yakin Lalisa sangat mencintai Jeyka dan tidak mungkin sahabatnya menikah dengan orang lain.

Sooya meringis pelan. Ia jadi merasa bersalah karena memiliki niat untuk menyatukan Lalisa dan Jeyka kembali. Itu tidak mungkin, karena sudah pasti Lalisa menolaknya, dan mungkin saja dia sudah mencintai suaminya.

"Kau sudah menikah, tapi kenapa kau menyetujui saat aku memintamu untuk datang menemui, Jeyka?" Tanya Sooya.

"Aku juga tidak tau."

🌺🌺🌺

"Kalau saja ibu tidak datang, kau tidak akan memberitahukan pada ibu, kalau kau sedang sakit. Iya, kan?!" Sembur Ibu Vee, Eliana.

Vee meringis melihat Ibunya yang berjalan kesana-kemari tidak menentu. Padahal ibunya tidak melakukan apapun.

"Ibu, tenanglah. Aku tidak apa-apa, hanya sedikit demam, saja. Lagipula Lalisa sudah merawat, ku."

Eliana berbalik dan menghampiri Vee yang duduk di sofa ruang tamu.

"Ibu tidak melihat Lalisa dari tadi, dia kemana? Jangan bilang kalau dia sedang berada diluar?"

"Dia memang sedang keluar ibu."

Eliana dengan spontan menjitak kepala Vee dengan keras. "Kau sudah tidak waras membiarkan istrimu pergi sendirian?!! Vee, Lalisa sedang hamil, bagaimana kalau– kau memang bukan suami yang baik. Kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk pada menantu dan cucuku, kau tidak akan Ibu ampuni!"

Bicara soal itu, Ibu ataupun Ayah Vee tidak tau kalau saat dirinya menikahi Lalisa, gadis itu sedang hamil.

Lalisa hanya mengatakan tentang kehamilan nya pada Vee dan kedua orangtuanya supaya pria itu langsung membatalkan perjodohan mereka, namun ia salah. Vee malah mendesak orangtuanya untuk mempercepat pernikahan nya bersama Lalisa.

ONCE AGAIN [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang