Chapter 12 | Curiosity

547 136 26
                                    

Focus : Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Focus : Jay

"Makasih sus" kata Jay sembari ia turun dari kasur rumah sakit. Jay sudah merasa baikan, pusing yang ia rasakan sudah hilang sepenuhnya. Dokter berkata bahwa tidak ada penyebab yang pasti untuk pingsannya, aneh memang.

Oleh karena itu, Jay hanya disarankan untuk sering-sering minum air putih saja, dan tidak diberi obat apapun. Setelah membayar biaya rumah sakit, Jay segera pulang.

Sesampainya di apartemen, Jay langsung mencari seragam kerjanya karena hari ini ia mendapatkan shift sore yang tak bisa ia lewatkan.

Untungnya, ia tahu pasti dimana seragam itu berada. Ya, Jay selalu menyimpan barang-barang yang menurutnya penting di satu loker khusus di kamarnya.

"Nah ketemu" gumamnya senang. Jay kemudian mengambil seragam itu lalu tangannya bergerak untuk menutup loker. Namun suatu barang di dalam loker menarik perhatiannya, membuat Jay tidak jadi menutup loker.

Sebuah memory card kecil

Eh ini kan punya anak kecil aneh yang jongkok di dalem semak-semak itu

Karena penasaran akan isinya, tanpa ragu Jay langsung saja mengambil memory card itu lalu menyalakan laptopnya. Paling isinya cuma film atau game, pikir Jay.

Jay memasukkan memory card dengan hati-hati. Setelah memory card sudah masuk, ia menunggu agar laptopnya dapat membaca memory card tersebut.

"Nah, kebaca juga" gumamnya kecil. Ia lalu membuka isi memory card tersebut.

Tak ada yang menarik, itu yang Jay pikirkan saat ia melihat nama folder yang biasa saja, seperti "Film" "Titipan" "New Folder"

Jay kemudian membuka satu-persatu folder tersebut. Pada folder film hanya terdapat film Harry Potter saja, itu pun tidak lengkap.

Jay beralih pada folder kedua, yaitu folder "titipan". Isinya sama saja, tak ada yang menarik, hanya ada titipan tugas berjudul "Youngbin_1" dan "Youngbin_2"

Jay sudah tak bersemangat lagi, dengan lesu ia membuka folder ketiga, yaitu folder "New Folder". Mungkin anak kecil itu lupa menamai folder baru ini.

Nah gini dong

Jay merasa menemukan sesuatu yang luar biasa. Di dalam folder itu, terdapat beberapa video berdurasi cukup lama, sekitar 2 Jam. Jumlah video yang ada bisa dibilang lumayan banyak. Video-video itu hanya diberi judul "Day 1" "Day 2" dan seterusnya.

Awalnya Jay hanya mengira bahwa isi video itu hanyalah semacam vlog harian saja, oleh karena itu ia mulai membuka video berjudul "Day 1". Namun setelah ia membuka video itu, ia mulai mengernyitkan dahinya, bingung.

Di dalam video itu hanya terlihat jalanan dan apartemen yang tampak familiar baginya.

"Tunggu, ini kan apartemen sebelah" gumamnya pelan. Ia kemudian melanjutkan menonton video itu.

25 menit pertama tak ada apapun, hanya jalanan kosong yang terekam. Jay heran, ada-ada saja kelakuan anak aneh itu. Untuk apa merekam jalanan kosong pada malam hari, pikirnya.

Namun memasuki menit ke 26, terlihat seorang anak, mungkin seumuran dengan anak kecil aneh yang Jay temui, sedang berjalan memasuki apartemen.

Betapa kagetnya Jay setelah itu, karena kamera yang awalnya merekam jalanan, tiba-tiba bergerak memasuki apartemen, membuntuti anak tadi hingga anak itu memasuki kamarnya. Setelah itu kamera kembali bergerak turun melewati tangga, lalu keluar apartemen dan mulai merekam jalanan lagi.

Yang aneh bagi Jay adalah, bagaimana bisa anak itu membuntuti anak lain tanpa ketahuan oleh penjaga lobby? Karena jelas sekali bahwa kamera itu menangkap si penjaga lobby dengan jelas.

Masih dilanda kebingungan, Jay melanjutkan video itu. Menit ke 40 hingga menit ke 56 hanya terlihat jalanan kosong saja, sama seperti awal video tadi.

Mulai menit ke 57, terlihat satu orang lagi, kali ini Jay menebak bahwa orang itu lebih tua daripada orang yang pertama tadi.

Orang yang terlihat di video kali ini tidak langsung memasuki apartemen, melainkan orang ini berhenti di dekat semak-semak sebentar, ia terlihat bingung, seperti sedang mencari sesuatu. Lama-kelamaan orang itu terlihat mendekati semak-semak.

Namun sebelum ketahuan, entah kamera atau barang apapun itu yang digunakan untuk merekam langsung masuk ke dalam semak-semak. Sehingga Jay saat itu tak bisa melihat apa-apa selain layar hitam saja selama kurang lebih 10 menit.

Merasa tidak sabar, Jay pun mempercepat video itu dengan harapan ia dapat mengetahui kemana perginya orang kedua tadi. Namun video tersebut hanya memperlihatkan layar hitam hingga selesai.

Aneh banget, buat apa coba anak itu ngerekamin kaya gini, serem, pake apa lagi tu anak ngerekamnya

Jay ingin sekali melihat video-video aneh itu yang lain waktu itu juga, kalau saja ia tidak ada shift. Oleh karena itu Jay mematikan laptopnya dan segera menyimpan memory card itu di loker.

"Curiosity"

"Haaah, ngantuk" gumam Jay sambil menguap. Hari ini toko tempat ia bekerja sepi sekali, sejak Jay memulai shiftnya, baru ada 2 pengunjung yang datang.

Ia melirik jam tangan sebentar, jarum pendek masih menunjukkan angka 8, masih ada 2 jam sebelum ia bisa pulang. Seperti biasa, mumpung sepi, Jay mulai mendengarkan lagu melalui earphonenya.

"Permisi, mau bayar"

"Oh iya, maaf" kata Jay sambil melepas earphone yang ia pakai dengan cepat.

"Eh, beneran ini segini dek?" Kata Jay kaget saat melihat pengunjung itu membeli 15 bungkus homerun balls.

"Iya, saya kelas 12 kak, jangan panggil dek ya" balas pengunjung tersebut.

"Eh, iya maaf deh" kata Jay pelan sambil memasukkan homerun balls milik pengunjung tersebut ke kantong plastik.

"Should i find you? Or not?"

Setelah pengunjung yang memborong homerun balls tadi pergi, Jay tidak mendapat pengunjung lagi.

Jam 10 tepat, Jay bersiap-siap untuk pulang. Tak lupa Jay mengunci pintu toko sebelum ia akhirnya berjalan menuju apartemennya ditemani sinar bulan.

Mendekati apartemen, ia melihat seseorang yang tak asing baginya, orang itu berada di dekat semak-semak dan terlihat seperti sedang mencari sesuatu.

Itu kan anak aneh yang memory cardnya aku bawa? Kembaliin aja deh sekalian nanyain maksud dia ngerekam-rekam tuh apaan

Dengan cepat Jay langsung berlari menuju apartemennya. Setelah sampai di dalam kamar, ia meraba saku celananya untuk mengambil kunci loker yang ia bawa.

Ceklek

Jay mengambil memory card dari dalam loker, lalu ia berlari keluar, mencari anak tadi.

Tapi sayangnya, anak tadi sudah menghilang.

Yaudah deh, besok aja aku liat dulu isi videonya, baru aku kembaliin

Jay memutuskan untuk kembali ke apartemen, tanpa sadar bahwa ada orang yang sedang mengamatinya dari kejauhan.

Orang itu tersenyum licik

Ternyata selama ini kamu

"It's better not to know about something we should never know"









[1] The Strange Place | ENHYPEN, TREASURE (Ft. I-LAND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang