Chapter 9 | Lost

771 167 53
                                    

F

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


F

ocus : Ni-ki

Hari ini adalah hari yang sangat panas, oleh karena itu, sepulang sekolah Ni-ki tidak langsung pulang. Ia mampir dulu ke restoran di dekat sekolah.

"Kak, strawberry milkshakenya satu" kata Ni-ki kepada penjual minuman yang dibalas dengan anggukan.

Setelah selesai memesan minumnya, ia mencari tempat duduk yang kosong. Ni-ki memilih satu kursi kosong yang berada di luar toko.

Sambil menunggu, ia mulai memainkan handphonenya. Ia awalnya hanya bermain game saja sampai ia mendapatkan notifikasi bahwa ada satu pesan yang masuk.

"Udah dapet belom? Ga ada yang liat kamu kan?"

Ni-ki tersenyum sebentar sebelum ia membalas pesan itu.

"Beres"

Ni-ki kemudian menutup handphonenya dan melihat ke arah sekolah. Dilihatnya seseorang yang menarik perhatiannya.

Cekrek, Ni-ki memotret orang itu dengan cepat.

"Permisi kak, strawberry milkshakenya" kata seorang pelayan restoran.

"Oh iya, makasih" jawab Ni-ki sambil meneguk strawberry milkshakenya dengan cepat.

Setelah membayar, Ni-ki tidak langsung pulang, ia menyempatkan diri ke sekolah sebentar untuk mencari orang tadi, siapa tahu masih ada.

Dan tebakan Ni-ki benar, orang itu masih terlihat di ruang guru. Ni-ki merasa pernah melihat orang itu sebelumnya, namun ia lupa.

Dengan cepat ia mengambil foto orang itu untuk kedua kalinya sebelum akhirnya ia memutuskan untuk pulang.

"Am i on the right track? Or am i lost?"

Sesampainya di rumah, Ni-ki langsung masuk ke kamar dan menyalakan laptopnya untuk memindahkan file.

Ia kemudian segera memindah file foto orang disekolah tadi ke laptop, lalu mencari tahu identitas orang itu di internet.

Dengan sedikit keterampilan hackingnya, Ni-ki dengan gampang mendapatkan identitas orang tadi.

"Oh dia" gumamnya sambil tersenyum kecut, "aku harus hati-hati" tambahnya pelan.

Sebelum mematikan laptopnya, ia tiba-tiba teringat bahwa ia harus masih harus memindahkan satu file yang ada di memory cardnya.

Ni-ki kemudian membuka tempat pensilnya untuk mengambil memory card yang ia simpan.

"Eh? Kok gaada?" Gumamnya pelan. Ia kemudian mengecek tasnya, tapi tetap saja memory card yang dicarinya itu tidak dapat ditemukan.

Dengan panik ia langsung membuka handphonenya lalu mengirimkan pesan pada seseorang.

"Kak, gawat, memory cardnya hilang"

Ni-ki berusaha mengingat-ingat dimana terakhir ia menaruh memory card itu.

"Aaah dimana sih!!"

"Unfairness"

Kriiing kriiing kriiing

Ni-ki beranjak dari duduknya kemudian segera mengambil handphone di atas mejanya dengan cepat.

Ya, dari tadi ia menunggu telefon sambil memikirkan memory cardnya yang hilang.

"Halo kak, gimana nih"

"Kok bisa ilang? Coba cari lagi di tas deh"

"Gaada kak udah dicari sampe tasnya aku keluarin semua isinya"

"Coba cari ditempat kamu terakhir ngerekam deh, eh udahan ya mau ada rapat, ntar kabarin aja"

Tuuuut, sambungan telefon dimatikan.

Apa katanya tadi? Di tempat terakhir ngerekam??

Tanpa menunggu apapun, Ni-ki segera mengambil senter lalu pergi keluar untuk mencari memory cardnya.

"Jealousy"

Jalanan sudah mulai gelap, tapi Ni-ki tetap berjalan tanpa rasa takut karena dengan adanya cahaya bulan, ia masih bisa melihat jalanan dengan jelas tanpa harus menggunakan senter.

Ia akhirnya sampai juga di tempat tujuannya, yaitu semak-semak di depan apartemen besar berwarna putih.

Ni-ki mengeluarkan senter yang dari tadi ia simpan di saku bajunya. Setelah menyalakan senter, ia langsung mencari ke dalam semak-semak.

"Aduuh, kok gaada sih" gumam Ni-ki kesal.

Setelah sekitar 10 menit ia mencari di dalam semak-semak, ia menyerah.

Ni-ki kemudian membuka handphonenya lalu mencoba menelfon seseorang.

Nomor yang anda hubungi sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi

"Haduuh, coba nanti deh" gumam Ni-ki kesal.

Setelah 30 menit berlalu, ia kembali mencoba menghubungi orang tadi, namun tetap tidak diangkat.

Tetapi, orang tersebut mengirimkan pesan kepada Ni-ki.

"Besok cari lagi, sekarang pulang aja dah malem"

Karena tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Ni-ki pun memutuskan untuk pulang saja.

"Eh kamu ngapain disitu?"

Baru saja berbalik badan, Ni-ki dikejutkan oleh seseorang yang masih memakai seragam sekolah.

"Yang Jungwon?" kata Ni-ki pelan

"Iya, kok tau?" balas Jungwon heran

"Oh, aku satu sekolah sama kamu, kelas 10-C" jawab Ni-ki.

Sebelum Jungwon bisa menjawab, Ni-ki sudah menanyakan sesuatu lagi.

"Eh, aku boleh nginep di tempatmu ngga? Hari ini aja kok? Rumahku jauh soalnya hehe" kata Ni-ki sambil menyeringai kecil.

"Sometime, being kind is not a good choice"



















Ayo udah mau chapter 10, drop teori yang kalian dapet cobaa























[1] The Strange Place | ENHYPEN, TREASURE (Ft. I-LAND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang