JENO

24.6K 982 32
                                    

bacanya pelan-pelan.
jangan salah lapak!
cerita ini lanjutan dari BE OURS, mohon yang belum membaca BE OURS, di baca dahulu.

Disarankan !
Jika sedang membaca, lihat komennya saat sudah menyelesaikan chapternya agar tidak mempengaruhi mood anda saat membaca.

Tidak diperkenankan menyebut couple/ship lain di cerita saya. Komentar tersebut akan saya hapus. Komentar kalian sangat berpengaruh pada mood saya untuk mengetik.

《NORENMIN》
《HE'S OURS》

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

jika ditanya apa yang Jeno takuti di dunia ini, maka hal yang terlintas di otaknya adalah Renjun yang melupakannya. seperti sekarang. anak ini sepertinya sudah terbiasa tanpa Jeno. hanya butuh waktu satu bulan, Renjun melakukan segalanya sendirian.

sebenarnya hal ini bagus, Renjun menjadi lebih mandiri. ibunya bahkan senang saat Renjun tidak rerlalu bergantung pada Jeno. tapi, orang yang terlibat disini merasa posisinya terancam. berlebihan memang, tapi nyatanya Jeno bisa saja berpikir kelewatan jika itu menyangkut Renjun.

seperti sekarang, Renjun pergi menggunakan sepeda yang Jeno berikan untuk jalan-jalan sendirian. Jeno juga baru sadar saat ia menghampiri kamar Renjun dan tak mendapati anak itu ada disana. sedikit emosi saat renjun bahkan hanya mengirimkan pesan kalau dia pergi ke minimarket terdekat. alasannya adalah cemilan di kamarnya habis.

tapi, sudah 20 menit Jeno menunggu, anak ini belum pulang juga. pikiran tentang penculikan mulai hadir di kepala Jeno. sepertinya Jeno lupa jika Renjun sudah besar. bagaimana mau berpikir jika Renjun sudah besar? anak itu bahkan sudah besarpun tetap imut!

Jaemin sedang sibuk mengerjakan beberapa laporan, Jeno tidak bisa mengganggunya. Jeno bahkan berpikir Renjun semakin nakal karena sudah lama tidak ia hukum. laporan sialan yang di berikan oleh ayahnya cukup membuatnya ingin melempar semuanya ke wajah ayahnya sendiri. memang, sopan santun tidak ditemukan di keluarga Jeno, maklum saja.

pintu itu terbuka, memperlihatkan seseorang dengan jaket bewarna coklatnya. itu dibelikan Jaemin, dan seharusnya kalian tahu tipe jaket seperti apa jika Jaemin yang membelikan.

maaf lupa, Jeno dan Jaemin tentu saja tak ada bedanya soal mari membuat Renjun tampak lebih menggemaskan.

Jeno dan Jaemin anak pintar, tapi saat bertemu Renjun pikiran mereka hanya 80% berisi renjun dengan 20% nya bagaimana memberi pelajaran pada anak rubah yang nakal. hati-hati, biasanya anak yang pintar rahasianya lebih banyak dan tidak terduga, banyak bukti nyata.

mari ucapkan terima kasih kepada orang tua Jeno dan Jaemin sehingga Renjun tidak selalu berjalan pincang. kalau tidak, mungkin Renjun bahkan akan lumpuh sementara.

"kak Jenoo.." tanpa merasa aneh sekalipun Renjun masuk kerumah dan melempar belanjaannya ke sofa. menghampiri Jeno yang menatapnya datar.

mau bagaimanapun jika Renjun sudah mengeluarkan jurus ini, "kak Jen.. rindu.. sudah mengerjakan tugasnya? hari ini bisa tidur dengan Renjun?" segala hal yang membuat Jeno khawatir tiba-tiba terbawa angin. hilang, overthinking selesai. Renjun masih membutuhkannya. marahnya berlalu, sungguh budak cinta level dewa.

Renjun duduk di paha Jeno, memeluk Jeno. Renjun menyandarkan kepalanya di bahunya. rambut Renjun yang bergerak menggoda dagu Jeno membuat Jeno gemas bukan main.

mari ucapkan terima kasih juga untuk Jaemin dari Jeno, karena Jeno menikmati ini sendirian. surga, memang sebaiknya Jaemin berada di neraka bersama tumpukan berkas penuh ketikan.

"kak Jen.." gumaman Renjun terdengar. Jeno sedikit menunduk, menunggu apa yang Renjun ingin bicarakan.

Renjun duduk tegak, masih tetap di pangkuan Jeno. memainkan jarinya sambil memalingkan wajah. "em... kalau kak Jeno sedang mengerjakan tugas, apa Renjun bisa mendekati kak Jeno? nanti Renjun hanya duduk saja, kok! tidak akan nakal dan mengganggu kak Jeno. Renjun sedih karena kak Jeno jarang memperhatikan Renjun lagi."

jika seseorang berpikir mengapa kamar mereka sekarang terpisah dan merasa bahwa Jeno sudah tidak menyayangi Renjun lagi. maka kenyataannya jawaban itu salah besar. Jeno memisahkan kamar mereka karena, ia tidak bisa fokus saat ada Renjun. Renjun sangat menggoda, bagaimana bisa dia tahan dengan godaan? ya, walaupun sebenarnya Renjun tidak menggoda dirinya.

orang lain tergoda oleh ponsel saat mengerjakan tugas, maka Jeno tergoda oleh Renjun. kecanduan. kalo Renjun tidak bilang cukup untuk membeli ini itu, Jeno bisa saja sudah membuat ruangan baru untuk pakaian dan segalanya yang ia beli untuk Renjun. boros untuk kekasih, singkatnya.

"baiklah. tapi tidak untuk dipangku atau dipeluk." Renjun yang menyentuhnya adalah godaan terbesar. dia bisa saja malah menghajar dosennya karena memberikan tugas yang banyak dan mengganggu aktivitas memanjakan Renjun. mungkin Jeno sudah gila, sekali lagi, maklum saja.

Renjun menduduk, matanya sedikit berair. apa Jeno tidak suka saat ia berada disekitar Jeno? bahkan Renjun sudah janji untuk tidak mengganggu. "ti-tidak usah. tidak jadi. kalau kakak tidak mau di ganggu, kakak bisa langsung bilang saja.." suara Renjun mengecil. ia menggigit bibirnya kencang, takut sesegukan. mungkin Jeno bosan dengannya, apa karena ia terlalu nakal?

sekarang perlu ditanyakan, siapa yang tega membiarkan Renjun menangis? mana tahan! ingin peluk dan menenangkan.

"bukan begitu, sayang." persetan dengan tugas, saat ia tiba-tiba terangsang maka singkirkan saja tugas itu. jangan sampai Renjun terlantar. oke, berlebihan.

Jeno menciumi pipi Renjun, berbisik pelan dengan mendekatkan bibirnya di telinga Renjun. "tidak seperti itu, jangan salah paham. aku takut tiba-tiba ingin memasukimu saat itu juga."

"tapi, Renjun ingin ditemani."

Jeno berpikir sebentar. tidak ada salahnya ia membiarkan Renjun ada bersamanya. setidaknya, masih dalam penglihatannya. jangan sampai kejadian menghubungi Haechan terulang kembali. lagipula bisa saja Renjun tidak memerlukan Jeno lagi tiba-tiba jika Jeno menolak ini.

"baiklah." Jeno berucap disertai kecupan-kecupan pada wajah Renjun. mungkin setelah ini, kamar Renjun akan terbengkalai, karena pemiliknya diculik oleh anjing besar.

🦊🦊🦊
bagaimana gaisseuuu~
renjun versi ours nih!
tes ombak dulu ya💚

HE'S OURS - NORENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang