AIR PANAS

7.5K 574 100
                                    

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Masih ingat dengan kumpulan foto dan video yang Jeno miliki tentang Renjun? sampai sekarang ia masih mengoleksinya. Bahkan setiap kali ada kesempatan, video atau foto baru akan hadir di galerinya. Tidak akan berhenti.

Bahkan untuk semua foto dan video yang tidak bisa ia tampung di ponselnya, ia simpan disebuah flashdisk khusus. Hanya berisi tentang Renjun.

Bahkan Jaemin yang mengetahuinya tidak menghentikan aktifitas yang Jeno lakukan. Ia juga menikmati hasilnya.

Jika semua orang iri pada Renjun, maka seharusnya mereka harus tahu dahulu hal apa yang Jeno dan Jaemin lakukan padanya. untungnya sifat Renjun yang tidak bisa akrab dengan orang lain mempermudahkannya. Jika tidak, maka Jeno dan Jaemin sibuk menghajar orang kesana kemari tanpa henti.

Mempunyai kekasih tampan dan kaya mungkin menyenangkan. Tapi orang lain harus tahu bagaimana ia harus menuruti keinginan kedua kekasihnya dan menerima dirinya menjadi objek foto dan video, bukankah orang lain akan merasakan ketakutan?

Cukup disyukuri jika Renjun pemikir dangkal. Kesenangannya sederhana. Layaknya transaksi, ia menukarkan apapun demi kesukaannya.

Tapi, tidak perlu diambil pusing. Jeno dan Jaemin pun mengambil video atau foto hanya untuk konsumsi pribadi. Sejauh ini, jika Renjun tidak menjauh dari mereka, mereka tidak akan berulah.

Renjun bangun dengan rambut berantakan. Memakai kemeja yang terlihat besar pada tubuhnya yang dimiliki Jaemin dengan celana. melihat sekeliling dan tidak menemukan kekasihnya sama sekali.

"kak Jeno? Jaemin?" Renjun turun dari ranjang. berjalan keluar kamar dengan menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.

"Kuliah?" lalu berjalan kearah kulkas dan mengambil ice cream coklatnya. Suara-suara terdengar dari ruang tamu. Renjun yang penasaran berjalan kesana dengan tangan yang memeluk cup ice creamnya.

"Kak Jeno?"

Jeno yang mendengarnya menoleh kebelakang, tersenyum simpul, merentangkan tangannya. Renjun duduk dipangkuan Jeno lalu memakan ice creamnya setelah Jeno membukanya.

"Jeno, dia adikmu?" seorang wanita dengan baju merah yang belum pernah datang bertanya heran.

"Kekasihku dan Jaemin." masih dengan menciumi pipi Renjun dan tidak menoleh, Jeno menjawab singkat. Kernyitan aneh dikeluarkan wanita itu dan juga temannya.

"Ayo, lanjutkan diskusinya." Jaemin memecahkan suasana, hal ini harus selesai tepat waktu agar mereka bisa pergi dan ia bisa memanjakan Renjun.

👥👥👥👥

Sekitar 2 jam kemudian, dengan Renjun yang awalnya dipangku Jeno beralih tiduran dipaha Jeno merasa bosan. Jaemin yang memang suka sekali menyentuh, mencari kesempatan beberapa kali mengelus paha dalam Renjun.

"Jeno, bagaimana kalau kita makan-makan dulu? aku sudah memesannya." pria dengan kacamata bergagang abu-abu menunjukan ponselnya.

"Kenapa tidak bilang?" Jeno membalas dengan nada kesal. seenaknya saja, ini kan bukan rumah miliknya.

Jaemin yang masih tahu sopan santun menengahi, "Kapan sampai?"

"Sebentar lagi." tepat saat teman mereka mengatakan itu, suara bel berbunyi. Teman mereka dengan terburu-buru mengambil makanan dari kurir.

Ia menaruhnya di meja yang sebelumnya menyingkirkan semua buku yang ada diatasnya. Membuka kotak itu dan mulai memakannya bersama.

"Aku akan membuatkan minuman." Jaemin bangkit dari duduknya.

HE'S OURS - NORENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang