DUA PULUH DELAPAN

611 30 0
                                    

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak 💙

.




.








.

"Jennie"

Dady memanggilku saat aku masuk ke rumahku.

"Dady, ada apa?"

"Pulang dengan siapa? Mobilnya asing"

"Itu teman jennie dad, dia sekelas dengan lim"

"Umm, oya apa kau tau rose punya masalah? Dia tiba tiba meninggalkan rumah kita"

"Ah masalah? Sepertinya tidak dad, dia bilang hanya ingin sendiri"

"Oh, padahal dady ingin sekali rose dekat dengan lim. Lim itu baik, dadynya pasti suka"

Tiba tiba aku ingat jika sehun mengatakan lim sedang sakit, jadi aku berlari tanpa menjawab dady.

"Jennie, dady belum selesai bicara. Astaga anak jaman sekarang" dadyku mengumpat.

Sampai di kamar aku mencoba menghuhungi lim. Namun tidak aktif. Lalu aku mengirim pesan pada kak jisoo.



***

"Lim kau sakit?"

Kenapa kakak tau? Aku hanya tidak enak badan, darimana dia tau jika aku sakit?

"Tidak kak, ada apa? Masuk pintu gak dikunci"

Kakak masuk ke kamar dengan membawa segelas air dan sebutir obat.

"Aku tidak sakit, jadi singkirkan obatnya"

"Kau harus minum obat"

Kakak sangat memaksa dan aku tidak ingin dia khawatir saat ini jadi aku meminumnya.

"Lim istirahatlah, nanti kakak bangunkan untuk makan"

"Siapa yang memberitahumu jika aku sakit?"

"Haruskah aku tau dari orang lain lim? Aku masih kakakmu, tapi kau menyembunyikannya"

"Kak" aku memeluknya dengan manja.

"Ah iya, bagaimana jennie dan sehun?"

Tiba tiba saja, aku mengingat hal yang membuatku kesal. Aku diam tidak ingin menjawabnya.

"Jennie akan menjadi model, sehun akan menjadi photographernya. Cocok bukan?"

"Dan aku akan menjadi pemilik perusahaan mereka bekerja kak"

"Wahh cita citamu hebat, aku harap kau mewujudkannya limario"

"Aku mau tidur kak"

"Baiklah kakak juga akan istirahat, bye sayangnya kakak"

Setelah kakak meninggalkan kamarku, aku duduk bersandar di tempat tidur. Aku kesal, menyesal dan kecewa pada diriku sendiri.

"Jennie, aku memang tidak bisa berbuat apapun. Tapi mengapa kau semudah itu membuka hatimu? Pada ku, Lisa, dan sekarang Sehun. Kau tau jennie luka yang baru saja akan sembuh kini kau sayat lagi" bathin limario sejenak sebelum dia tertidur.

***

"Lalisa"

"Iya boss?"

"Aku butuh seorang pria muda yang akan menggantikan posisiku di perusahaan nantinya"

"Kau perlu berapa boss?"

"Hanya satu, tapi carikan yang pintar, cerdas, berbakat dan tentunya ia tidak berasal dari keluarga kaya"

HIGH SCHOOL PARADISE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang