baby 💕💙

898 27 18
                                    

Kuylah happy reading polca 💙💕 yang gak suka sama chapter sebelumnya gak usah mampir atupun kepo Dengan alur waiting for you.. PAHAM DAN JELAS 😬🙏🤨

***




***




***


Tay Kembali dari dalam kamar, menghampiri new yang duduk bersandar di sopa sambil terus mengusap perutnya yang sakit..

"Hin apa ada yang sakit hmm..?"

"Perut ku yang sakit.. bayinya terus saja menendang Perut ku Sangat mulas.. argh.."

"Hin bisa jalan gak... Kedalam mobil kedepan..?"

"Bisa, bisa tolong mas.."

Tay memapah new kedalam mobil dengan sebelumya mengganti baju yang new pakai.. dan pergi kerumah sakit dengan mengedari mobilnya..

Didalam mobil Tay mengendarai mobilnya.. dengan yang duduk di kursi disampingnya.. sambil berpegangan pada seat belt.. sesekali meremas baju yang Tay gunakan

"Rasa mulas gimana Hin.. sakit banget perutnya hueem..?"

Tay bertanya agar bisa tahu seperti apa yang new rasakan sekarang. Satu tangannya fokus menyetir dan satunya lagi di ada di atas perut new.. merasakan pergerakan bayinya, yang lebih prontal dalam menendang..

"Sakit tapi gak sesakit kontraksi Seperti yang dokter sering bilang tanda tanda kontraksi.. cuma sedikit sakit lebih dominan rasa mulas dan kencang nya mas... Itu yang aku bisa rasakan sekarang.."

"Sabar yaa Hin.. bentar lagi sampai rumah sakit kok.. t-tahan y-yaa. "

Tay gugup saat sedang cemas membuatnya menjadi gagap.. Tay bilang Rumah sakit sudah dekat sedang kan mereka baru keluar dari jalanan komplek perumahan.. yang notabene masih jauh jarak rumah sakitnya..

"Tenanglah mas.. sakit nya gak sesakit Seperti yang kamu Fikirkan sekarang. Untuk sekarang aku masih bisa tahan. Rasa mulas dan Dedeknya yang menendang... Jangan gugup ini belum sampai Rumah sakit kita baru keluar dari jalanan komplek perumahan.. masih lumayan jaraknya, masih tiga puluh menit lagi baru sampai rumah sakit ."

New yang sebenarnya memang belum merasakan kontraksi yang intens masih bisa cukup tenang... Dirinya juga mencoba untuk tenang dan berfikiran positif.. berbeda dengan Tay yang sudah sangat panik.. rasanya ingin terbang saja dirinya Kerumah sakit... Perutnya Tay tiba-tiba ikutan mulas.. keringat dingin mulai membasahi pelipis Tay.. jantung berdetak cepat dari biasanya

New yang sadar melirik suaminya yang lebih takut dari pada dirinya.. Tay yang tangannya bergetar.. Napasnya tak stabil.. takut dan cemas secara bersamaan

"Mas tenang aku gakpapa.. dedeknya gakpapa.. jika pun harus lahir hari ini ataupun Besok.. gak bakalan langsung lahir juga dedek bayinya.. ada proses membuka juga.. kok kamu yang lebih tegang sih.. tenang mas aku gakpapa.. nih tangan kamu rasanya dingin.."

New mengusap tangan Tay yang dingin.. new merasakan takutnya Tay.. sejenak new agak tenangan karena rasa mulasnya agak berkurang tidak sesering tadi.. new harus memenangkan bayi besar terlebih dahulu.. bayi besar yang lebih heboh dan takut melebihi new yang sedang hamil dan mungkin sedang mengalami kontraksi awal.. karena perut nya yang terasa Sedang ditekan dari dalam itu yang new rasakan

***

30 menit kemudian tanpa kemacetan jalanan yang sedang tidak ramai..

Tay membantu new turun dari mobil.. new yang masih bisa berjalan sendiri masuk kedalam rumah sakit.. tanpa harus menunggu antrian. Karena semalam new sudah membuat janji temu dengan dokter kandungan nya yang selama sembilan bulan terakhir nenangin kehamilannya..

waiting for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang