Aku seorang gadis blasteran Korea-Indonesia. Namaku Son Myungyi Zafrah. Ayahku Son Ryuyi, seorang mualaf berkewarganegaraan Korea Selatan. Ibuku Siti Zafrah Azzura, seorang muslimah berkewarganegaraan Indonesia.
Aku lahir dan tumbuh di Amerika. Negara dimana ayahku bekerja sebagai seorang dosen ternama di beberapa kampus mentereng di negeri Paman Sam itu.
Walau seorang mualaf tapi ayahku adalah seorang muslim taat sama seperti ibuku. Aku tumbuh dengan budaya muslim yang kental. Tapi walau seorang muslim taat tapi orangtuaku sangat modern dan berwawasan luas.
Diusiaku yang masih 24 tahun aku sudah mendapat ijazah SII ilmu bisnis dan management. Saat aku dilema memutuskan untuk meneruskan study S3ku atau mulai bekerja, ayah memutuskan untuk kembali ke Korea karena Oma sudah tua dan hidup sendiri.
"Aku bisa hidup sendiri disini... Aku akan melanjutkan kuliah S3ku tanpa dampingan kalian.. Percayalah" Kataku
"Tidak sayang.. Kita akan pindah bersama.. Oma sudah tua dan membutuhkan kita. Sudah lebih dari 20 tahun oma tak berada dekat dengan ayahmu" Jawab ibuku
Aku tak bisa membantah lagi. Aku hanya bisa menuruti perintah mereka. Aku juga banyak mencari informasi tentang kota Seoul. Tempat dimana aku akan meneruskan hidupku setelah meninggalkan negeri penuh kenangan ini.
"Sebagian besar warganya ateis dan muslim disana adalah minoritas.. Apa aku akan menjadi badut dengan penampilanku yang seperti ini?? Aish... Kenapa aku khawatir?? Bukankah aku selalu percaya diri dengan diriku" Gumamku
Aku gadis penuh senyum dan ceria. Pakaian ku yang serba besar dan panjang tak pernah menghambat aktivitasku. Aku termasuk mahasiswa yang aktiv diberbagai kegiatan.
Selama hidupku di Amerika aku mempunyai banyak teman yang sangat menjagaku. Mereka sangat menghormatiku. Jadi ku rasa kekhawatiranku tak akan berguna karena seperti biasanya aku akan menemukan teman yang menghormati agamaku dan menghargai diriku.
"Okey Zafrah... Jangan terlalu khawatir... " Kataku menyemangati diriku sendiri
***
"Kita akan boarding pukul 11.00 bersiaplah" Kata ayah
Aku yang sudah siap hanya mengangguk dan kudorong koperku keluar dan memasukannya ke mobil.
"Mengapa wajahmu sendu sayang?? " Tanya ibu
"Tidak ibu... " Bohongku
Kemarin aku baik-baik saja tapi entah mengapa sekarang aku merasa sangat sedih. Yeslin, Christine dan Julius seakan membuatku berat meninggalkan negara ini.
Mereka tak bisa mengantarku dan hanya mengirim pesan perpisahan padaku. Mereka adalah sahabat terbaikku semenjak sekolah menengah.
"Kalian bisa bertemu lagi nanti sayang... " Kata ibu
Aku hanya mengangguk mengiyakan kata ibuku.
***
Pesawat lepas landas pukul 12.00 menuju Incheon Airports. Ku putuskan meninggalkan segala kekhawatiranku di sana dan berangkat dengan energi baru sebagai Son Myungyi Zafrah yang lebih baik.
Beruntunglah ayahku selalu mengajarkanku bahasa Korea sejak aku masih kecil. Hingga kurasa aku tak perlu khawatir tentang kendala bahasa di sana.
Pesawat mendarat setelah 13 jam perjalanan. Dan kuhirup dalam udara pertamaku di Korea Selatan ini.
"Zafrah ah... Welcome to your dad country" Gumamku
***
Up 3-4 hari sekali ya...
Nantikan part selanjutnya..
Spoilernya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bilang Tuhanmu Aku Mencintaimu
FanfictionKisah seorang gadis Muslim yang memegang teguh agamanya walau gejolak cinta di hatinya tak bisa ditolak