Apa Yang Kau Fikirkan

49 5 0
                                    

Kesibukan terjadi disana sini untuk membersihkan nama Jungkook dari beberapa rumor yang terbit di media. Dengan penuh usaha aku dan Taehyung membuat trobosan untuk menyelamatkan nama baik Jungkook dan juga perusahaan itu.

Sungguh aku merasa sangat takjub dengan pria bermarga Jeon itu. Tak hanya keahliannya berbisnis dan menahkodai perusahaan tapi juga tentang prinsipnya memanusiakan manusia dalam bisnisnya ini.

"Sudah selesai... Kau bisa datang berkunjung pada beberapa pemilik saham ini dan menawarkan mereka kesepakatan Jung" Kataku

"Syukurlah, kerja bagus nona.. " Jawab Jungkook sambil menyahut dokumen dari tanganku dan berlalu pergi

Jungkook akan menemui beberapa pemegang saham untuk membebaskan perusahaan akusisi itu menjadi independent company yang tak akan menuai masalah dikemudian hari.

Taehyung dengan setia mendampingi atasannya itu menemui satu persatu klien hingga selesai.

"Hyung, minta Zafrah menyiapkan dokumen pembelian. Semua pemegang saham memilih menjual saham mereka padaku dan kita bisa ambil alih 100% perusahaan itu" Jelas Jungkook

"Nee... " Jawab Taehyung singkat

Aku baru selesai shalat Ashar di ruangan tersembunyi Jungkook dan saat aku keluar langsung menyiapkan semua dokumen itu.

21.00 KST

Kedua rekan kerja itu belum kembali ke perusahaan. Dokumen pembelian sudah siap sedari tadi. Tubuhku yang terasa remuk redam setelah seharian berkutat dengan krisis perusahaan ini.

Ku letakkan kepalaku dimeja sembari mencoba memejamkan mataku. Mataku begitu perih karena radiasi laptop.

"Mereka akan segera kembali, aku akan tidur sebentar" Gumamku.

"Noona, kami semua sudah selesai dengan lembur hari ini.. Kami akan pulang... " Kata seorang pegawai lembur

"Ahh nee... Terimakasih atas kerjasamanya... Pulang dan istirahatlah... " Jawabku

"Nee... " Jawabnya singkat

****

23.00 KST

Ting tong...

Pintu lift depan ruangan Jungkook terbuka dan menampakan seorang pria gagah sedang berjalan dengan menenteng jasnya.

Dasinya sudah berantakan tak beraturan. Wajahnya juga tampak sangat lelah.

"Zafrah ah.. " Katanya

Aku tengah tertidur lelap hingga tak mendengar panggilannya. Selangkah masuk dalam ruangan Jungkook melihatku tertidur dimeja kerjaku.

"Aish... Dia pasti sangat lelah.. " Lirih Jungkook

Jungkook tak berani menyentuhku. Dia berdiri diseberang mejaku dan berkali-kali menyebut namaku untuk membangunkan aku. Tapi entah kenapa panggilannya pun tak mampu membukakan mataku.

Jungkook memutuskan untuk menungguku sampai terbangun. Untung saja aku sudah mengabari ayah ibuku jika aku lembur hingga mereka tak khawatir.

01.00 KST

Mataku terbuka dan badanku terasa semakin remuk. Ku lihat Jungkook duduk disofa tanpa memejamkan matanya.

"Sudah bangun?? Ayo pulang sekarang" Ajaknya

"Jam berapa sekarang?? (Menoleh melihat jam dan terkejut mendapati jarum jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari) kenapa tak membangunkan aku?? " Keluhku

"Aish... Aku sudah meneriakkan namamu tapi kau tak membuka matamu... Sudah... Kemasi barangmu dan ku antar pulang" Ajak Jungkook

Aku tak menjawab dan langsung memasukkan beberapa barangku kedalam tas dan berjalan dibelakang pria Jeon itu menuju mobil.

Kami berada di mobil terpisah. Jungkook menyetir dibelakang mobilku. Dan saat mobilku masuk halaman rumah Jungkook hanya membunyikan klakson mobilnya dan berlalu pergi.

Kurebahkan tubuhku diranjang sambil mengusap rambutku yang basah. Jungkook melayang-layang difikiranku. Dia sangat manis. Bahkan dia tak menyentuhku untuk membangunkanku. Dia begitu menghormati agama yang ku anut.

"Dia luar biasa. Taehyung saja masih sering kelepasan saat bersamamu tapi pria ini tak kelepasan walau hanya untuk membangunkan aku. " Batinku

Kuraih ponselku karena ku lihat ada sebuah notifikasi pesan masuk.

📩 Aku lupa menanyakan apa kau sudah makan malam?? Maafkan aku... Jangan lupa makan dan istirahatlah... Terimakasih untuk hari ini Son Myungyi Zafrah...

Jungkook menulis pesan itu. Dan aku merasa tersentuh. Tak hanya merasa dihormati, aku juga merasa di perhatikan oleh pria bermarga Jeon itu.

"Zafrah ah... Apa yang kau fikirkan.. Kenapa kau begitu berbunga-bunga?? Apa aku.... " Batinku

*****

Bilang Tuhanmu Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang