Kim Taehyung

75 8 0
                                    

Setelah pertemuan itu Jungkook seperti kena sihir saat melihat mata bulat gadis muslim itu. Dia terperangkap perasaan aneh yang menggelitik dihatinya.

"Dia sangat anggun dan penuh pesona walau tubuhnya tertutup rapat" Gumamnya

***

"Bagaimana sayang?? Kau sudah putuskan?? Bekerja atau melanjutkan S3?? " Tanya ayah

"Aku masih bimbang ayah.. Tapi kurasa aku akan mencoba bekerja dahulu" Jawabku

"Baiklah sayang... Batalkan puasamu... Sudah waktunya berbuka" Kata ayah

"Nee ayah... Selamat berbuka" Kataku

Aku menuju dapur mengambil air untuk membatalkan  puasaku dan segera ku laksanakan shalat Maghrib sebelum kami berbuka bersama seperti biasanya.

"Selamat berbuka nak... " Ucap Nenek

"Nee ibu, kemarilah.. Duduk dan makan bersama kami" Kata ayah

Aku senang kami bisa berkumpul dan makan bersama setelah 3 tahun tak bertemu. Nenek adalah seorang Ateis tapi kami bisa saling menghormati satu sama lain.

***

Jungkook tengah menyelesaikan beberapa dokumen perusahaan. Hingga saat ini dia masih berada di ruangannya bersama Taehyung.

"Dokumen ini sudah fix untuk bertempur dimeeting besok Hyung... Dan yang ini akan kupelajari lagi agar bisa secepatnya kita kuasai pasar global" Kata Jungkook penuh percaya diri

"Kau gegabah Jung, proyek ini hasilnya tak sebanding dengan jumlah investasi kita.. Kurasa percuma kita menang proyek ini karena untungnya tak akan terlalu berarti" Jawab Taehyung

"Memang, tapi penting memenangkan proyek itu. Lihatlah berapa jumlah pegawai di proyek ini. Jika Min Yoongi mengakusisi dengan investasinya mereka akan kehilangan pekerjaan" Jelas Jungkook

"Luar biasa pria ini... Hatimu seperti malaikat" Puji TaehyungTaehyung

"Bukankah bisnis itu bukan selalu tentang keuntungan Hyung?? Tapi tentang manusia.. " Ujar Jungkook

"Nee... Jeon Jungkook Ssi" Jawab Taehyung dengan nada penuh penekanan

Jungkook hanya tersenyum dan tak mengatakan apapun.

***

Aku sedang santai diatas ranjangku sambil menyekrol ponselku mencari lowongan pekerjaan. Tiba-tiba ponsel yang kupegang menunjukkan satu panggilan telepon.

In Call

"Hallo Taehyung ah... Ada apa??" Jawabku

"Aku hanya ingin mengatakan jika besok aku ada waktu untuk bertemu.. Apa kau masih ingin menemuiku?? " Tanyanya

"Aigoo... Tuan ini sangat sibuk sekarang. . " Candaku

"Aish... Kau mulai menggodaku.. Aku akan mengirimimu pesan dimana kita bisa bertemu" Katanya

"Baiklah... Selamat malam.. " Pungkas ku

End Call

Aku dan Taehyung sudah 3 tahun tak bertemu. Tepatnya terakhir kali aku datang ke Korea untuk menjenguk nenek. Terlebih setelah dia lulus S1 dia langsung bekerja. Sesekali kami bertukar kabar lewat ponsel.

Dan akhirnya besok aku akan bertemu dengannya lagi. Dia seorang pria ateis tapi sangat menghormati dan menjagaku. Dia sudah seperti kakakku.

Ayah dan ibuku juga sangat mengenalnya. Bahkan dia sangat akrab dengan ibuku. Pernah beberapa kali dia meminta pencerahan pada ibuku tentang agama yang kami anut.

Walau belum ada niat memeluk Islam tapi saat itu Taehyung sudah sangat tertarik untuk mempelajari. Dan entah sekarang bagaimana kabar ketertarikan Taehyung itu. Aku tak pernah tahu lagi setelah kami sama-sama lulus S1 dan Taehyung kembali ke Korea.

***

Taehyung mengirimiku pesan alamat dimana kami akan bertemu. Dan benar saja aku sangat senang. Segera kuganti pakaianku dan kupoles make up tipis seperti biasanya.

"Ibu, ibu tahu.. Aku akan bertemu Taehyung hari ini" Kataku

"Sungguh?? Sayang ajaklah dia mampir.. Ibu ingin bertemu.." Ibu terkejut

"Okey... Tapi aku tak janji ibu.. Dia sangat sibuk sekarang" Kataku

Aku segera berhambur keluar sambil mengucap salam seperti yang nabiku ajarkan.

***

Aku tiba lebih awal daripada Taehyung ditempat kami janji bertemu. Aku menunggu dengan santai sambil memainkan ponselku.

"Hyak.. Myungyi Ssi" Teriak Taehyung dari kejauhan

Aku tak mendengarnya karena telingaku tersumpal headset. Seakan hafal dengan kebiasaanku Taehyung mendekat dan melepas salah satu headset yang terpasang ditelingaku.

Aku menoleh dan tersenyum manis pada pria itu. Wajahnya masih sama hanya warna rambutnya yang berbeda. Dia mengecat rambutnya dengan warna coklat.

Setelah jas yang membalut tubuhnya juga tampak begitu sempurna.

"Hwa... Kau sudah dewasa sekarang" Ejekku

Taehyung membungkuk seperti biasanya dan aku menyatukan kedua tanganku sebagai tanda salam. Senyum manis merekah dibibir pria 26 tahun itu.

"Bagaimana kabarmu?? " Tanyanya

"Alhamdulillah... Aku baik dan sehat seperti yang kau lihat" Jawabku

"Lulusan S2 terbaik di Amerika.. Bagaimana karirmu?? " Tanyanya

"Karir?? Bahkan aku belum memulai karirku" Jawabku sendu

"Aish... Kau belum dapat pekerjaan?? " Tanya Taehyung

Aku menggeleng..

"Jangan khawatir.. Aku akan membantumu" Janjinya

"Hahahaa... Taehyung ah... Aku masih muda untuk bersedih tentang karir.. Aku baru saja lulus dan aku akan berusaha membuka karirku sendiri... Jangan menggodaku" Kataku

"Hyung... Kau bilang hanya sebentar.. Kenapa lama sekali" Teriak seseorang dari belakang tempatku duduk

Taehyung terkejut dan merasa tak enak padaku.

***

One-Shoot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

One-Shoot

Bilang Tuhanmu Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang