Rasa Kita

50 4 0
                                    

Sebulan berlalu, dua bulan berlalu, tiga bulan berlalu dan setahun berlalu.

Aku semakin dekat dengan pria bermarga Jeon itu. Bahkan Jungkook dengan mudah mengambil hati ibuku.

Aku masih menjadi sekretaris andalannya yang bisa menghandel berbagai situasi pelik yang berhubungan tentang perusahaan, media  dan beberapa skandal percintaan pria bermarga Jeon itu.

Agaknya aku sudah mengenal seluruh kehidupan Jungkook. Debat hatiku memang masih sama, tapi aku masih berfikir keras untuk menjalin hubungan dengan pria ateis itu. Walau sudah berkali-kali Jungkook menyatakan perasaannya padaku.

Kami saling mencintai tapi aku tak bisa mengorbankan keyakinanku demi nafsu duniawiku.

Walau setiap kali terlibat pembicaraan serius tentang perasaan kami aku selalu berusaha mendorong Jungkook untuk mengikuti keyakinanku. Tapi belum terbesit sedikitpun bagi Jungkook untuk mempelajari apalagi memeluk keyakinan yang sama denganku.

"Maafkan aku... Aku selalu mengitimidasimu" Kataku

Jungkook hanya tersenyum dan selalu seperti itu. Segala perlakuannya padaku sudah hampir seperti pasangan hidupnya. Mulai dari makan, istirahat dan pemberitahuan ibadah yang dia lakukan sudah bagai alarm bagiku.

Itulah yang meluluhkan hati ibuku. Dan membuatnya sangat mendambakan Jungkook menjadi mualaf dan menjadi menantunya.

****

Pagi ini sebuah skandal Jungkook rilis di media. Sebuah foto kencan dikamar hotel tersebar luas. Dia terlihat masuk kedalam kamar dengan seorang wanita sexy yang entah siapa.

Saham perusahaan menurun drastis akibat skandal itu. Pemegang saham tampak khawatir karena hal ini sudah berkali-kali terjadi walau akhirnya bisa kembali normal dengan usaha Jungkook sendiri.

"Apa lagi ini Jung?? " Bentak Taehyung

"Itu bukan aku Hyung" Sanggah Jungkook

"Foto itu sangat mirip denganmu dari ujung kaki sampai ujung kepala.. Tak bisakah berkencan tanpa diketahui oleh media" Jelas Taehyung

"Aish... Kau tak percaya padaku Hyung?? Bagaimana mungkin aku berbuat ceroboh seperti itu.. Bahkan setahun terakhir aku tak berkencan dengan siapa pun" Jawab Jungkook

Untung saja Taehyung yang bertugas mengandel skandal CEO tampan itu. Dia selalu punya cara untuk menyudahi pemberitaan buruk. Tapi kali ini entahlah..

Aku tak mau munafik dengan mengatakan jika aku tak terganggu dengan berita itu. Walau aku punya prinsip yang kuat tetapi aku juga punya perasaan yang tersakiti karena berita itu. Tapi aku tak pernah menujukannya karena memang tak ada hubungan apapun antara aku dan Jungkook.

****

Geger skandal itu membuat Tuan Jeon turun tangan karena banyak pemegang saham menuai protes.

"Ayah aku akan membereskan hal ini seperti biasanya. Ayah jangan khawatir" Kata Jungkook

"Hanya ada satu cara untuk membereskan masalah ini.. Menikahlah dengan Christine Margaret.. Dengan menikah skandal tentangmu akan lenyap.. " Kata Tn Jeon

"Apa maksudmu ayah.. Aku sudah menolak hal itu sejak lama mengapa masih membahasnya?? " Tolak Jungkook

"Ayah menunggumu membawa gadis untuk kau pinang, tapi sampai sekarang kau belum juga membawanya.. Jadi ayah pikir pilihan ibumu itu yang terbaik" Jelas Tuan Jeon

"Aish... Ayah... Jangan kolot dan kuno... Hal seperti itu sungguh sangat kuno" Jawab Jungkook

"Kuberi waktu tiga bulan dan kau harus membawa gadis yang siap kau nikahi" Kata Tuan Jeon

"Ayah... Ayolah... Jangan seperti itu... " Elakkan Jungkook

"Aigo.. Putra ayah payah sekali" Lengguh Tuan Jeon sambil pergi meninggalkan  putranya yang masih duduk disofa ruang tengah

Ny Jeon tampak datang dengan sepiring buah mangga ditangannya.

"Ada apa dengan ayahmu?? " Tanya ibu

Jungkook menceritakan semuanya dan Ny Jeon hanya bisa tertawa manis.

"Kau tak menceritakan tentang Zafrah?? " Tanya ibu

"Apa bisa dalam tiga bulan aku membawanya sebagai pengantin ku?? Sedang ibu sangat tahu dia seorang muslim yang sangat taat" Lirih Jungkook

"Bukankah kau sudah cukup fasih dan mengerti agama mereka.. Mantap kan hatimu dan segera resmikan semuanya.. Mau sampai kapan menyembunyikan semua ini dari Zafrah?? " Jelas Ny Jeon

Ternyata secara diam-diam Jungkook belajar islam pada seorang muslim berdarah Korea. Dia sudah banyak mengerti tentang islam namun masih ragu dengan hatinya. Ia takut hal ini bukan semata-mata karena keyakinan hatinya tapi karena dia mencintai gadis muslim ini.

"Aku tak ingin mempermainkan sebuah keyakinan dengan bermain perasaan ibu.. Aku akan mencoba merenung dan meyakinkan diriku sendiri" Jawab Jungkook

****

Bilang Tuhanmu Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang