Malmingan sama siapa nih?
*KHS: Kartu Hasil Studi
*KRS: Kartu Rencana Studi—hidup jangan kebanyakan ngeluh, enakan juga kebanyakan duit.- Zelo hingin khaya.
Pagi itu para anggota Prostitusi Mamah Chungha sibuk grabak-grubuk membereskan barang-barangnya. Sebentar lagi para anak nyam-nyam akan kembali ke UGENDUT untuk menerima KHS dan mengisi KRS.
Tak semua ikut, Hoshi terlihat manyun saat melihat teman-temannnya bersiap naik ke mobil Jun. KHS IP belum keluar, jadi besok baru bisa diurus. Hoshi tak sendiri, Woozi juga KRS-an besok, tiba-tiba temannya yang bernama Doyoung bilang ada urusan hari ini di KKN, jadi besok baru bisa urus KRS-nya.
Jangan bilang-bilang Woozi kalau Doyoung sibuk persiapan otw ke pantai bersama sekretarisnya.
Hm, tercium bau bucin.
Pak Yoongi juga ikut menemani Woozi dan Hoshi untuk jadi penjaga posko.
"Udah siap?" tanya Jun memasukkan tas-tas berisi pakaian kotor milik teman-temannya ke bagasi mobil, Deka menjadi orang yang paling banyak bawa tas, sampai dua, bahkan tas Jeka juga isinya pakaian dia semua.
"Yup," sahut Chungha. "Dadah Chi, selamat jaga posko" ejeknya membuat si gembul menggemaskan itu semakin mengerucutkan bibir hingga pipinya tumpah-tumpah.
"Jangan nakal lu, nurut sama Pak Yoongi" pesan Zelo sembari menepuk kepala Hoshi layaknya seorang bapak.
Yujin ikut menyubit pipi Hoshi gemas, "ululu anak bunda jangan cemberut ah kaya lembu" katanya sambil memainkan kedua pipi gembil tersebut.
Anak dari keluarga Bagaskara itu menampol tangan Yujin. "Gak ada kalian poskonya sepi deh " keluhnya.
"Lu ajakin Pak Yoongi aja main petasan, Bang" celetuk Jeka, "biar rame" dia sudah kepalang cemburu melihat kakak-kakak tingkatnya memanjakan Hoshi.
Yoongi yang namanya disebut sudah pasang badan di depan pintu, melipat tangan depan dada sembari menatapnya dengan mata sipit yang mengerikan, bersiap menghap Jeka. Adik Pak Jinan itu terkekeh ketakutan. "Hampura, Pak" Jeka langsung mengatupkan kedua tangan depan dada lalu mundur.
"Ya udah yuk langsung aja, takut macet" intruksi Jun yang langsung diangguki oleh yang lain.
Zelo menstater motor Changkyun untuk dipanasi lebih dulu, dia naik motor seperti biasa, mobil Jun tidak muat, delapan orang dengan barang saja sudah penuh sesak.
Changkyun duduk diam di bale halaman posko, wajahnya pucat, matanya juga sayu mirip zombie.
"Kamu kenapa? Kok pucet kaya kunti abis makan ceker rebus?" tanya Bebby duduk di sebelah Changkyun. Si empu nama hanya bisa melongo menatap Bebby, tak punya tenaga untuk membalas ucapan bibit unggul Pak Baekhyun tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN 17
RandomBukan cerita dewasa [Side story of KKN] Thx to mbak joya for the adorable cover photo 🙏🏿