4.1 Lima hari bisa apa?

1.3K 271 208
                                    

Hai, apa kabar kamu?
Iya, aku juga kangen kamu ☺️

-meow meow meow meow meow meow meow meow meow meow meow meow - Mandor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-meow meow meow meow meow meow meow meow meow meow meow meow - Mandor.


Matahari kembali hadir walau kayanya lagi demam, soalnya panas banget.

Namun, demam matahari tidak menyurutkan semangat para pendekar Pak Yoongi yang sudah siap sedia untuk menghadiri acara peresmian sekolah baru Desa Bauwangi, yang akan dilaksanakan hari ini. Tentu saja oleh Pak Jos, sang penggerak dan investor mandiri yang mendanai pembangunan gedung sekolah yang hanya dilakukan selama lima hari. Jangan tanya kulinya dari jawa apa Rahwana.

Kesebelasnya minus Woozi sudah rapi dengan almet yang menyelimuti diri mereka masing-masing. Ada yang dipadupadankan dengan bawahan rok, ada pula yang pakai jeans belel. Tadinya Bebby mau pakai karung goni, tapi Wonwoo bilang, karung goni cuma buat kaum tepung, emang Bebby mau jadi adonan odading? Yang langsung dijawab gelengan oleh anak itu.

Oh ya, Woozi sudah pergi lebih dulu bersama Pak Yoongi, untuk membantu Pak Jos mempersiapkan peresmian gedung sekolah.

Tak ingin datang dengan tangan kosong, para sesepuh susu dancow pun membawa rak buku yang sudah mereka rakit.

Zelo, Changkyun, Jun, dan Deka bersama-sama mengangkat rak buku yang beratnya kaya dosa Ochi, begitu kata Pak Yoongi. Suwer Pak Yoongi yang ngomong, mereka saja langsung jadi Princess Jasmine, Speechless.

Dengan semangat '45 anak-anak bergotong royong membawa rak buku yang lebih tinggi dari Woozi. Tak lupa lagu Bedah Rumah menemani mereka agar tak kalah dengan para kru yang suka angkat-angkat rumah itu.

"Mari kita bekerja..." Teriak Hoshi yang memimpin jalannya para kru pengangkat rak buku.

"Mari kita bekerja..." Sahut Zelo, Changkyun, Jun, dan Deka dengan lantang sembari mengangkat rak buku di pundak mereka.

"Angkat rak buku saja..."

"Angkat rak buku saja..." Lanjut mereka, membuat anak-anak lain yang berjalan di belakang mereka coba menutupi wajah. Malu, kaya habis ketahuan melihara tuyul terus diarak satu kampung. Bagaimana tidak, karena kebisingan mereka, orang-orang kampung pada keluar rumah, karena disangka ada tim Bedah Rumah sungguhan.

Tak hanya rak buku, mereka juga menyiapkan buku-buku sumbangan yang dikumpulkan selama beberapa hari dari anak-anak kampus dan juga orang kampung sekitar. Alhamdulillah, hasil sumbangan tersebut lumayan banyak, kira-kira ada enam kardus lebih, walau paling banyak sumbangan buku dengan tema megalodon.

"Orang gila mana sih yang nyumbangin buku-buku megalodon setebel tongkat besbol?" Sungut Yujin saat tangannya kesemutan menahan beban kardus.

"Gue, kenapa?" Sahut Wonwoo yang tak sengaja berjalan di sebelahnya, ia kebagian mengangkat beberapa buku sisa yang tidak masuk ke dalam kardus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KKN 17Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang