BAB 25

4.8K 200 3
                                    

“Pak, berhenti dulu di toko bakery ya” pinta Zia saat pak Randy baru saja melajukan mobilnya keluar pintu tol

“ngapain Zi?” tanya pak Randy

“saya mau beli kue buat maminya bapak” jawab Zia

“gak usah Zi” ucap pak Randy

“gak pak. Saya mau bawa kue buat mami pak Randy. Jadi tolong berhenti di toko bakery sebentar ya” pinta Zia

“oke oke nanti kita berhenti dulu” ucap pak Randy

Beberapa menit kemudian pak Randy melajukan mobilnya masuk ke dalam toko bakery yang cukup besar. Pak Randy memarkirkan mobilnya. Zia mengajak pak Randy untuk ikut masuk ke dalam toko bakery dan membantunya memilih kue yang cocok untuk mami pak Randy. Merekapun memasuki toko bakery, berbagai macam kue dan harum manis kue menyambut mereka.

“maminya bapak punya alergi gak?” tanya Zia sambil berjalan perlahan melihat setiap kue yang terpajang di display

“gak ada Zi” jawab pak Randy yang juga mengikuti Zia dari belakang

“ada kue yang gak disuka mami pak Randy?” tanya Zia lagi

“mami gak suka kue tiramisu” jawab pak Randy

“kalau ini gimana menurut bapak?” Zia menunjuk cupcake dengan topping bermacam-macam

“You are like a mind reader. Tadinya saya mau kasih tau kamu kalau mami suka cupcake” ucap pak Randy

“beneran? Oke kalau begitu saya beli ini untuk maminya bapak ya” ucap Zia penuh semangat

Zia meminta pelayan toko untuk membungkus delapan cupcakes yang ia pilih. Zia memilih cupcakes dengan rasa cokelat, vanila, mocha, blueberry, strawberry, banana, oreo dan mint. Zia kemudian berjalan menuju kasir untuk membayar cupcakes yang ia beli. Pak Randy memberikan kartu kreditnya pada pelayan kasir namun Zia mendorong kembali kartu itu ke pak Randy sebelum diambil oleh pelayan kasir itu.

“saya yang bayar pak. Saya yang bertamu, saya yang bawa oleh-oleh dan saya yang bayar. Oke?” ucap Zia sambil menatap pak Randy

“oke oke saya ngerti” pak Randy memasukkan kembali kartu kreditnya kedalam dompet

Setelah Zia selesai membayar cupcakes yang ia beli, merekapun kembali ke mobil. Pak Randy pun melajukan mobilnya menuju rumahnya. Zia berusaha tetap tenang walaupun sebenarnya Zia semakin gugup. Walaupun pak Randy adalah keluarga kaya jauh diatasnya dan banyak orang berpikir bahwa Zia tak cocok bersama pak Randy, namun Zia ingin berjuang. Berjuang mempertahankan pak Randy karena pak Randy sudah membuatnya jatuh cinta dan membuat hidup Zia kembali ceria. Zia bisa melupakan semua kesedihan yang ia rasakan selama ini karena keluarganya saat ia bersama pak Randy.

Beberapa menit kemudian, pak Randy memarkirkan mobilnya di sebuah rumah yang sangat megah. Gerbang tinggi menjulang serta halaman rumah yang dipenuhi dengan rumput indah dan tanaman bunga yang berwarna-warni membuat rumah itu terlihat seperti sebuah istana yang tak mungkin Zia jangkau. Namun Zia kembali sadar pada kehidupan nyatanya. Zia berada di rumah megah ini dan untuk bertemu dengan orang tua dari kekasih tercintanya.

“Zi, jangan tegang. Everything’s gonna be alright. Trust me” pak Randy mencoba menenangkan Zia yang terlihat sangat gugup

“huuu~ I’m so nervous” Zia menatap pak Randy berharap pak Randy akan membawanya kabur dari rumah megah ini. Namun pak Randy hanya tertawa kecil melihat Zia dan mencubit pipi Zia dengan lembut

“saya baru tau selain cantik, kamu juga ternyata lucu banget” ucap pak Randy

“bukan waktunya bercanda pak. Saya beneran gugup banget” ucap Zia

Caddy, I Love You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang