11. Perasaan Rey

433 44 7
                                    

"Lo tuh udah gede, makan Es Krim kok belepotan gitu kaya anak kecil" ucap Rey sambil mengelap eskrim yg berantakan di sekitar mulut Sandy memakai tangannya, Sandy hanya diam sambil memandang wajah Rey yg sekarang sangat dekat dengan wajahnya, sadar sedang di tatap Oleh Sandy, Rey langsung menjauhkan tubuhnya dari Sandy , dia tidak akan kuat jika melawan tatapan Sandy yg sangat memikat hatinya

"Gw suka sama lo Rey" Batin Sandy

Reypun mengerutkan keningnya melihat Sandy yg terus memandangi nya

"Lo kenapa si liatin gw mulu, gw ganteng y hemm? " ucap Rey sambil merapihkan Rambutnya bergaya so Keren

"Ck Pede!!.."

"Lo pasti gak bisa kan berpaling dari pesona seorang Rey" ucap Rey lagi dengan PD nya,,

"Serah lo deh Rey.."

Kini Rey benar2 memandangi Sandy dengan Intens,,,

"Ngapain si Lo liatin gw gitu, ntar naksir lagi..."

Emang gw naksir sama Lo kok San. Batin Rey

"San.."

"Hemm"

"Besok mau ga berangkat sekolah bareng?"
"Iya boleh"
"Pulang sekolah bareng?"
"Hemm iya boleh"
"Kalo jalanin Hidup bareng sama gw lo mau g?"

Sandy mengerutkan kening mendengar ucapan Rey

"Maksudnya, ini Lo lagi nembak gw??"

"San gw saya..."

Belum selesai Rey berbicara
Tiba2 Sandy merasakan dadanya sesak,,

"Aakh..."..

"Lho San Lo kenapa.."

Rey sempat Panik tapi Rey mengingat kembali waktu dia Di kerjai Sandy dengan Sandy Pura2 Kesakitan

"Udah deh San, gak usah becandain gw kaya gini lagi, basi tau.."

"Rey gw beneran sakit,,"

"Halah gak percaya gw, paling ini akal-akalan lo doang kan,, udah gak mempan gw sama becandaan lo yg begini"

Sandy makin merasa kesakitan , lalu tiba2 pingsan di pangkuan Rey

"Ohh.. Jadi sekarang pake pingsan segala nih ngerjainnya, wih hebat lo San, niat banget ya ngerjain gw nya,," ucap Rey

Gw kerjain balik lo san, emang lo doang yg bisa ngerjain, gw pura2 tinggal pulang aja kali ya, paling dia langsung bangun karna gak mau di tinggal Pulang hahaha. Batin Rey

"Yaudah deh kalo lo pingsan, gw tinggal pulang aja ya lo nya" ucap Rey sambil terkekeh dan beranjak dari tempat duduknya, lalu menidurkan Sandy di kursi dengan hati2..

Paling tu anak bentar lagi manggil gw, satu...dua...tiiiii....ga..lho kok dia gak manggil2 ya. Batin Rey lagi

Reypun berbalik, dan mendapati Sandy masih dengan posisinya

"San...lo beneran pingsan,, San bangun San,, hei Sandy banguunn" ucap Rey sambil menepuk2 pipi Sandy, tapi Sandy tak bergeming,,

Reypun mengangkat tubuh mungil Sandy dan membawanya ke mobil,

Dengan hati2 Rey membaringkan Sandy di Kursi depan , kini Rey panik, dia bingung apa yg harus ia lakukan,,

"Duh gw harus ngapain nih, kalo Kiesha tau Sandy kaya gini bisa mati gw, kan tadi dia nitip Sandy ke gw,,"

Rey meraup mukanya mulai Frustasi,,

Tiba2 Rey ingat kalo Sandy pasti selalu membawa obat di tasnya,, dengan hati2 Rey membuka Tas Sandy

"Maaf ya San gw lancang buka tas lo"

Rey pun merogoh tas Kecil Sandy, dan menemukan Botol berukuran kecil berisi butiran2 obat,,

Rey pun mencari2 Air mineral Botol yg tadi dia bawa,

"Ini dia"

"Eh tapi kan kalo orang pingsan ga mungkin bisa nelen obat, gimana si Lo Rey" gerutu Rey merutuki kebodohannya

Rey pun berfikir bagaimana caranya supaya Sandy sadar,

"Ahh gw tau nih"

"Biasanya kalo orang pingsan di sodorin minyak kayu putih kan langsung bangun" Rey yg tadi mencari obat di tas Sandy tak sengaja melihat ada minyak kayu Putih, diapun langsung menyodorkan ujung Botol minyak kayu Putih di tepi hidung Sandy

Perlahan Sandy membuka matanya, keadaanya belum baik2 saja, mukanya Pucat pasi, dia terlihat menahan sesak di dadanya,
Rey membantu Sandy agar duduk sedikit tegak

"minum dulu San" Rey membantu Sandy untuk meminum air di Botol

"Masih sesak ya San? "
Sandy hanya mengangguk

"Ya udah Lo minum obat dulu ya"

Sandy sempat diam sebentar memandang Botol Obat-obatan miliknya kini ada di tangan Rey,,

"Sori gw tadi buka tas Lo tanpa izin, tp sumpah gw g ambil apapun selain obat Lo sama minyak kayu Putih ini"

Sandy tersenyum "gapapa kok Rey "

"Yaudah Lo minum obat Lo ya, abis itu gw antar Lo pulang"

Lagi2 Sandy hanya mengangguk...

*******

Setelah mengantarkan Sandy Pulang, Reypun langsung pulang,, Rey memasuki Rumahnya dengan senyum yg tak pernah lepas dari kedua sudut bibirnya

Billy yg sedang memainkan Ponsel Pintarnya sambil tiduran di Sofa kini teralih focusnya melihat adiknya yg pulang dengan muka berseri2

"Kenapa Lo Rey,, pulang2 cengar cengir g jelas gitu"

Rey langsung menghempaskan tubuhnya di sofa,

"Gw kayanya lagi jatuh cinta Kak"
"Jatuh cinta sama siapa lagi lo "
"Ada lah..Lo juga kenal kok orangnya "
"Hah gw kenal?? "
"Iya ,, kenal dekat kok.."

Billy tampak berfikir

"Jangan bilang Lo suka sama Sandy"

Rey hanya tersenyum, dan itu Billy anggap sebagai jawaban 'iya' dari Rey

"Rey Lo ga salah??"
"Salah di mananya si Kak"
"Rey gw tau Lo g bener2 cinta sama Sandy, perasaan Lo ini cuma rasa tanggung jawab atas janji Lo ke Rassya buat jagain Sandy kan, gw ga mau ya Lo mainin perasaan Sandy!!"

"Apaan si kak, Lo tuh jauh bgt mikirnya,, perasaan gw sekarang ga ada hubungannya ya sama janji gw ke Rassya"

"Tapi Lo juga jangan lupa Rey sama yg di Surabaya " ucap Billy sambil menepuk pundak Rey lalu beranjak pergi

Rey hanya terdiam setelah mendengar ucapan Billy...

To Be Continue

Pilihan Hati (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang