12. Keadaan Sandy

535 47 8
                                    

Keesokan Harinya di Sekolah ~

Kiesha yg ingin pergi ke Kantin tak sengaja melihat Rey yg sepertinya juga ingin ke Kantin

"Rey tunggu.."

Mendengar namanya di panggil Rey langsung mencari Sumber suara itu dan mendapati Kiesha sudah berdiri di belakangnya

"Eh Ca, ada apa ?"

"Apa Kemarin Terjadi sesuatu dengan Sandy? " tanya Kiesha To The Point ,,
Rey sempat kaget dan mukanya mulai tegang mendapat pertanyaan seperti itu dari Kiesha

" Biasa aja tuh muka ga usah tegang gitu, gw gak akan ngapa2in Lo kok, gw cuma tanya aja, soalnya kemarin gw liat muka Ade gw pucet habis jalan sama Lo,, Lo ga apa2in dia kan?"

"Emm sebenarnya kemarin Sandy sempat sesak di dadanya Ca, dan Sandy sempat pingsan"

"Apa.. pingsan,, kenapa bisa pingsan gitu si Rey, "

"Sori, kemarin gw ga kasih tau Lo karena itu permintaan Sandy"

Kiesha menghela nafasnya

"Kenapa akhir2 ini Sandy sering kambuh ya penyakitnya ,,, padahal Dokter sudah memastikan kalo penyakit Sandy sudah sembuh" keluh Kiesha

"Apa Ca , jadi akhir2 ini Penyakit Sandy sering kambuh?" Ucap Rey tak Percaya

"Kemarin malam Penyakitnya sempat kambuh setelah dia mengungkapkan sesuatu" Ucap Kiesha sambil melirik Rey

"Mengungkapkan sesuatu?? Maksud Lo ca?"

Kiesha melihat sekeliling dan terlihat para murid yg berlalu lalang melewati dia dan Rey , mereka sepertinya ingin kekantin

"Kita Bicara di Taman sekolah aja, di sini terlalu Rame" ucap Kiesha dan di balas anggukan oleh Rey

Kini Kiesha dan Rey sudah berada di bangku Taman, Rey terlihat sudah sangat penasaran mendengar Cerita dari Kiesha

"Malam itu adek gw ngungkapin Perasaan sukanya sama seseorang"

Ucap Kiesha membuka percakapan dan Rey mengerutkan kening

"walau ungkapannya hanya dia bagi ke gw, gak ke orangnya langsung" Lanjut Kiesha

Ada Rasa sedih mendengar Sandy ternyata sudah menyukai orang lain.

Lo Terlambat Rey. Batin Rey

"Siapa orang beruntung itu Ca" Tanya Rey

Kiesha yg tadi memandang Lurus kedepan, kini beralih menghadap Rey

"Orang itu yg sekarang ada di hadapan gw"

Rey terkejut, kemudian senyuman terukir di kedua sudut bibir Rey

"Jadi.. Sandy suka sama gw? " Tanya Rey dan mendapat anggukan dari Kiesha

"Sebenarnya kemarin gw pengen ungkapin perasaan gw ke Sandy"

Kiesha kembali memandang Lurus ke depan dan Kini senyuman terukir di wajahnya

"Bagus lah Lo juga sayang sama Adek gw,,, sebagai Kaka, gw pengen dia bahagia, dan gw tau kebahagiaan dia, alasan dia tersenyum sekarang itu adalah lo Rey, dan gw harap Lo gak pernah sakitin dia,,karena kalo sampai Lo sakitin dia, gw pastiin Lo ga akan pernah bisa ketemu dia lagi" ucapan Kiesha penuh penekanan dan sedikit membuat Rey ngeri,

"Gw emang ga bisa janjiin kebahagian yg lebih buat Sandy, tapi gw bisa pastiin kalo rasa sayang gw itu tulus ke Sandy"

"Gw percayain Sandy sama Lo Rey"
"Thanks Ca.."

"Oia, tadi Lo bilang Penyakit Sandy kambuh setelah dia ungkapin perasaannya?"

"Iya Rey"

"Tunggu deh, kemarin juga penyakit Sandy kambuh setelah gw mau ungkapin perasaan gw ke Sandy ca"

Kiesha mengerutkan kening

"Kenapa bisa sama kaya gitu ya keadaannya"

Mereka berdua tampak berfikir
Tiba2 Rey seperti mendapat pencerahan

"Ca...."
"Hemm..."
"Kayanya Gw tau apa penyebabnya"
"Apa Rey.."
"Karena Rassya Ca..."
"Rassya??, apa hubungannya Rey, Rassya itu udah ga ada"
"Lo lupa kalo jantung yg ada di tubuh Sandy itu jantung Rassya? !!"

Kiesha tampak berfikir,,,

"Jadi maksud Lo, Rassya ga Rela Sandy jatuh Cinta atau di Cintai Orang lain? "

"Iya Ca, dan dia ungkapin Rasa marahnya melalui jantung Dia yg ada di Sandy"

"Jadi,,,jantung yg ada di dalam tubuh gw ini ,, adalah jantung Rassya??"

Kiesha dan Rey menoleh ke belakang dan terkejut melihat Sandy yg sudah berurai air mata,,

"Sandy??!!.."
"Kenapa kalian sembunyiin ini dari gw hah, kenapa!!!"

Rey langsung menghampiri Sandy

Lalu Ratu dan Billy pun datang, karna Ternyata sejak tadi mereka pun mendengar Percakapan Rey dan Kiesha dari balik Pohon yg ada di Taman sekolah

"San dengerin dulu " Sandy langsung menepis tangan Rey

"Kalo Ka Keisha dan Rey tau,," Sandy menggantung ucapannya dan langsung menatap Ratu

"Tu, apa lo juga tau tentang hal ini ,,,"
Ratu Terdiam

"Jawab Ratu..!!! "

"i.. Iyya San gw jj-juga tau"

"Bagus,, semua kompak bohongin gw!!" Sandy bertepuk tangan dengan ekpresi muka penuh kekecewaan

"De,, dengerin dulu penjelasan kita" Kiesha berusaha membujuk adiknya

"Terlambat untuk menjelaskan kak, aku sudah tau dan aku Kecewa sama kalian!!" ucap Sandy dengan tatapan tajamnya dan berbalik ingin pergi dari situ, tapi baru dua langkah Sandy berjalan, tiba2 dadanya kembali sesak,,

"Akhg...." Sandy memegangi Dadanya yang terasa Sakit

"Sandyyy..." Teriak Kiesha,Ratu,Rey dan Billy secara bersamaan dan langsung menghampiri Sandy

Sandy sudah terjatuh tak sadarkan diri

"Dek,, bangun dek, kaka mohon..." Ucap Kiesha Terlihat sangat khawatir

Akhirnya merekapun membawa Sandy ke Rumah sakit

*******

Saat ini Sandy sedang di tangani oleh dokter, teman2 Sandy dan juga orang tua Sandy menunggu dengan cemas di luar Ruang UGD, lalu dokterpun keluar

"Apa di sini ada orang tua dari Sdri. sandy ?" Tanya dokter

"Saya ayahnya dok, dan ini mamanya" ucap Ayah Adit dan menunjuk Bunda Bella

"Mari ikut ke Ruanganan saya"
"Baik dok"

******

R. dokter

"Begini pa, Bu,, saat ini Sandy sudah melewati masa kritisnya tapi terjadi komplikasi pada jantung Sandy, sepertinya jantungnya mulai melemah lagi, "

Bunda Bella dan ayah Adit tercengang mendengar penjelasan dari dokter

"Tolong lakuakan yg terbaik untuk anak kami dok" ucap Ayah Adit

" Itu pasti pak, kami akan berusaha melakukan yg terbaik, tapi kita juga harus siap untuk kemungkinan terburuk sekalipun"

Bunda Bella sudah tak bisa berkata apa2

"Kita masih bisa menyelamatkan Sandy" ucap Dokter kemudian

"Bagaiman caranya dok"

"Dengan melakukan transplantasi jantung yg ke 2"

"Lakukan dok, asal Putri saya sembuh" ucap Bunda Bella,,

"Tapi , semua itu bisa di lakukan jika keadaan Sandy sudah membaik dan ada yg mau mendonorkan jantungnya untuk Sandy"

To Be Continue

Pilihan Hati (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang