Ushijima sengaja menyewa satu kabin di bianglala London Eye hanya untuk mereka berdua. Dia hanya ingin menikmati waktu berdua dengan istrinya. Kabin itu juga tersedia beberapa minuman seperti wine, cola, milkshake dan lainnya.
Ushijima menuang wine pada gelasnya, meminumnya sedikit demi sedikit. Sedangkan (Name) memilih coklat hangat sambil menikmati pemandangan kota London yang sangat indah dengan lampu-lampu yang berasal dari gedung serta rumah-rumah penduduk.
Dalam kabin itu terputar lagu Justin Bieber ft Ariana Grande - Stuck With You. Dari belakang, (Name) dapat merasakan tangan besar Ushijima yang memeluk pinggangnya.
"Jangan kebanyakan minum winenya, Toshi-kun," ucap (Name) mengingatkan.
"Iya, ini gelas terakhir." Ushijima menaruh kepalanya di puncak kepala (Name).
"Cukup tiga gelas aja. Nanti kau mabuk."
"Ini gelasnya kecil kok, Babe."
Ushijima menunjukkan gelasnya.
"Iya, udah cukup ya."
"Hai hai."
(Name) mengusap lengan Ushijima yang melingkar pas di pinggangnya.
"Toshi-kun, kau seharusnya tidak perlu menyewa kabin ini. Pasti sangat mahal, nanti aku ganti setengahnya ya," tutur (Name).
Menurut wanita itu, ini terlalu mewah baginya. Ya walaupun sebenarnya dia dari keluarga berada seperti Ushijima.
"Tidak. Aku marah jika ada uangmu yang kau gunakan untuk membayar bulan madu kita," tegas Ushijima.
"Kenapa? Kan harusnya ba-"
Ushijima menaruh gelas winenya di samping dan memutar tubuh (Name) untuk menghadapnya. Pria itu menaruh gelas yang ada di tangan (Name). Matanya menatap tepat pada iris coklat (Name).
"Bulan madu adalah bagianku. Aku tidak masalah dengan biaya yang dikeluarkan, asal kau bahagia aku rela berapa pun itu. Paham?" jelas Ushijima mengelus surai coklat sepunggung (Name).
"Baiklah. Tapi bagiku, hal sederhana saja jika darimu, itu membuatku bahagia, Babe."
Keduanya tersentuh dengan perkataan masing-masing. Jantung Ushijima berdegup kencang mendengar perkataan (Name). Dia meraih wajah (Name), dielusnya pipi chubby istrinya. Matanya menatap lembut netra coklat itu.
"Arigatou, Babe. Aku bersyukur kau menjadi istriku, selamanya."
"Aku juga, Toshi-kun. I love you."
Cup
Ushijima mencium bibir merah (Name). Lama kelamaan ciuman itu berubah menjadi liar dan panas. Lumatan bibir Ushijima membuat kaki (Name) lemas. Dengan sigap Ushijima menahan tubuh (Name). Rasa wine dan coklat bersatu dalam mulut mereka.
Tangan pria itu meraba punggung (Name), membuat perut (Name) geli. Tangan besar itu berakhir di bokong (Name). Tak lama Ushijima menyudahi ciumannya.
"Babe, kau ingin melakukannya di sini tidak?"
"Di sini?" tukas (Name) terkejut.
"Iya, kan hanya ada kita berdua di sini."
"Kau mau?" tanya (Name) malu-malu.
Ushijima menatap (Name) sejenak, terlihat sekali (Name) menunggu jawabannya. Dan dia mengangguk. (Name) menengguk salivanya.
"Terserah kau saja. K-kau yang mimpin."
(Name) menunduk malu. Ushijima tersenyum penuh kemenangan, dia sudah mendapat sinyal hijau dari (Name). Tentu saja kesempatan ini tidak dilewatkan oleh mereka.
Mereka melakukannya saat bianglala bergerak naik ke atas, karena London Eye bergerak sangat perlahan sehingga mereka mempunyai banyak waktu untuk bercinta. Di dalam kabin ada sofa panjang, sengaja pria itu siapkan karena dia memang ingin melakukannya di sana.
***
"Ah ah ah nghh," desah (Name).
Punya Ushijima besar sekali, batin (Name).
"Im coming, Babe."
"Me too."
***
See you next chapter!
#skrind🦊
KAMU SEDANG MEMBACA
Become His Wife? | Ushijima Wakatoshi x Reader
Fanfiction(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -Ushijima Wakatoshi x reader- Complete : 11 Agustus 2021