33 4 0
                                    

"Mom"

Wanita paruh baya itu mengangkat kepalanya dan tersenyum sambil merentangkan dua tangannya. Rhino langsung memeluk ibunya itu dengan erat selama beberapa saat lalu melepaskan pelukannya.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Rhino membenarkan pakaian ibunya dengan penuh perhatian.

"Baik. Tumben kamu ke sini, padahal belum waktunya libur" tegur ibunya sambil memberikan sinyal dia mengetahui adanya Haru di mobil Rhino yang terparkir di luar.

Biasanya, Rhino akan membawa masuk mobilnya. Namun kali ini anaknya itu memarkirkan mobilnya, namun masih dalam pengawasannya, tanda ada seseorang di sana.

"Di mana ayah?" tanya Rhino. Dulu, ibunya yang asli orang Jepang itu memang tinggal di Korea. Tapi setelah Rhino dan Juyeon lulus kuliah dan bekerja, ibunya memutuskan untuk menetap di tanah kelahirannya. Tentu saja suaminya ikut, memutuskan pensiun dini dan membiarkan Rhino ambil alih perusahaan. (kadang Juyeon juga ambil alih kalo Rhino gak sanggup sendiri)

"...ada di kamarnya" jawab ibunya namun masih menggoda Rhino melalui senyumnya. "Kamu gak akan nginep?"

"Nanti aku ke sini lagi" jawab Rhino memberikan senyum tipis. Ibunya mengerutkan dahi namun masih mengangguk mengerti. Ketika dia melihat bayangan seorang perempuan keluar dari mobil anaknya dan berjalan tak tentu arah, dia memutuskan untuk mencari tahu lebih tentang siapa perempuan itu.

"Sapa dulu ayahmu tapi" pesannya. Rhino mengangguk menuruti perintah sang ibu.

Setelah memastikan Rhino sudah masuk ke dalam rumah, wanita paruh baya itu mulai melancarkan aksinya.

Haru tidak sanggup melihatnya, bahkan jika mood nya bagus sekalipun, dia masih tidak sanggup untuk menyaksikan keharmonisan sebuah keluarga. Itu terlalu menyiksanya.

"Kenapa tidak ikut masuk?" Haru tersenyum tipis. Dia sudah mendengarkan suara langkah kaki mendekatinya, jadi dia tidak terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba itu.

"Halo, tante" sapa Haru sopan. Entah dia melakukan kesalahan apa, namun ibu Rhino merubah ekspresinya.

"Saya hanya bawahan pak Rhino, anak magang di pet care" jelas Haru dengan bahasa Jepang yang lancar. "Ayah saya orang Jepang" kata Haru tanpa diminta.

Dia membuang mukanya karena ibu Rhino tidak kembali merespon.

Pemandangan di rumah keluarga Rhino lumayan indah. Dari sini terlihat kota pusat yang lumayan jauh dari jangkauan, mungkin karena itu juga udaranya terasa lebih sejuk.

Haru terkejut ketika tiba-tiba tubuhnya ditarik, kemudian kepalanya dibenamkan di dada ibu Rhino. "Tidak apa-apa, nak"

Tangisan perempuan itu kembali pecah di dalam pelukan ibu Rhino, dan Rhino menyaksikan itu semua dengan hati terluka.

....

"Aku mengkhawatirkannya" aku Rhino pada kedua orangtuanya. Setelah menangis di dalam pelukan ibu Rhino cukup lama, Haru kehilangan kesadarannya dan dia kini beristirahat di kamar Rhino.

"Ya, ibu bisa melihat itu. Dia harus sangat diawasi saat ini" kata ibunya kemudian menangis. "Aku sangat terluka ketika melihat betapa kosongnya mata itu"

"Ayah juga mengerti. Pasti berat baginya selama ini. Untuk saat ini, temani saja dia dulu. Jangan mendesaknya dengan hal-hal yang membuatnya tertekan"

Rhino mengangguk lemah mendengar nasihat ayahnya. Dia terlalu terburu-buru tadi.

"Kalian pulang besok pagi?"

"Dia masih harus kuliah, dan aku tidak mungkin meninggalkan Juyeon sendiri lebih lama dari ini"

kedua orangtuanya mengangguk mengerti.

Tiba-tiba...

"Ibu mendukungmu sepenuhnya, nak"

"Mom!"

"Kenapa? Kamu suka dia bukan?"

"Dad!"

"Juyeon sudah cerita sebenarnya, bahwa kamu ke Jepang karena seorang perempuan"

"Ah, damn"

.

.

.

To be continue...

[✓] Leeknow | 春 (Spring)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang