09. Wounded in anger

3.8K 427 2.3K
                                    

Hai!!!

Gimana malam minggu kalian??

Absen dulu yuk, aku mau kenal sama Amories yang jarang kelihatan❤️ ☞☞☞

Siapa yang sudah nggak sabar dan penasaran???

Yuk, sebelum baca pencet vote dulu yuk. Jangan lupa spam komentar yaa!❤️

•••

Selamat membaca, Amories!♡
. · . · . · . · . · . · . · . · . · . · . ·. · . · .

✰✰✰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✰✰✰

“Mamah mau antar makanan ke kantor Papah,” ujar Alea pada Prince dan Cassie sembari membersihkan meja makan dibantu anak gadisnya dan Nebula yang masih berada di rumah mereka setelah pulang dari Mall.

Cassie melihat ibunya, “Cassie ikut ya, Mah?”

Alea mengerutkan dahi, “Kamu tumben mau ikut ke kantor Papah?”

“Cassie mau lihat-lihat, Mah. Pengin aja,” katanya.

“Yaudah, kamu boleh ikut.” Alea melihat Nebula dan Arjuna, “Kalian tante tinggal gapapa, kan?”

“Kita udah mau pulang kok, Tante,” ujar Arjuna membuat Nebula melotot. Dia kan ingin bersama Prince lebih lama lagi.

“Loh, kok cepat banget pulangnya?”

“Takut dicariin Mama, Tan. Tadi kita pergi nggak bilang-bilang,” kata Arjuna mencubit pelan kaki Nebula agar kakaknya itu mengerti kode yang diberinya.

Nebula semakin melotot tajam, “Apa, sih?” bisiknya.

“Prince nggak nyaman. Mending kita pulang. Lo kayak nggak bisa ketemu Prince lain waktu aja,” balas Arjuna berbisik.

Nebula memperhatikan wajah Prince yang memang terlihat sekali tidak nyaman berada disana. Prince beberapa kali memejamkan matanya, lalu menunduk dan mengalihkan pandangan. Entah apa yang membuatnya tidak nyaman, Nebula pun tidak paham.

“Iya, Tante. Kita pulang, ya?” pamit Nebula sembari tersenyum manis.

“Kirain bakal main sampe sore.” Alea mengelus lembut surai halus Nebula, “Hati-hati, ya. Sering-sering main kesini.”

“Pasti itu, mah, Tan.” Arjuna menyahut.

“Kalau gitu, kita pamit ya, Tante.” Nebula menyalim tangan Alea lalu melihat Prince dan Cassie, “Ula pulang dulu, ya.”

“Hati-hati, kak Ula.” Cassie tersenyum.

“Muka lo senyum dikit napa, Pang? Datar amat!” Cibir Arjuna membuat Prince menghela nafas kasar lalu tersenyum tipis.

“Padahal Prince ganteng banget kalau senyum,” gumam Nebula.

Merasa tidak bisa berlama-lama lagi, Arjuna pun berdiri lalu menyalim tangan Alea, “Pamit ya, Tan. Makasih makan siangnya, Tante cantik.”

PRINCE ⨾ Speck of Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang