30. His Departure

2.5K 324 1.1K
                                    

Double update!!

Thank youu yang udah spam malam ini, umai, bila, najwa, santi, mawar, faydi dan lain-lain yang nggak bisa aku sebutin semua namanyaaa. Intinyaa, thank you so much!!

Jangan lupa sebelum lanjut baca pencet vote dulu dan jangan lupa, ramaikan setiap baris dengan komentar.

Jangan lupa sebelum lanjut baca pencet vote dulu dan jangan lupa, ramaikan setiap baris dengan komentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Selamat membaca, Amories!♡
. · . · . · . · . · . · . · . · . · . · . ·. · . · .

✰✰✰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✰✰✰

Menakjubkan adalah kalimat pertama yang terucap dalam benak Max begitu sampai di rumah besar nan mewah milik keluarga Brinata. Ia melihat sekeliling rumah itu, sangat sejuk dan betah dipandang mata.

Max mundur selangkah membiarkan Malvin berjalan melewatinya, “Terima kasih ya, Om, udah mau bantu saya.”

“Saya bukan Om kamu,” tegas Malvin.

Max mengulum bibir, ia mengikuti langkah Malvin dari belakang dengan kepala menunduk. Sungguh, melihat lantai rumah itu saja mata Max merasa dimanjakan. Ia jadi penasaran bagaimana isi rumah mewah itu.

“Aku kira kamu pulangnya siang,” ujar Alea menghampiri suaminya di depan pintu rumah.

Max mengangkat sedikit kepalanya melihat si pemilik suara. Ia memperhatikan wanita cantik itu dari atas sampai bawah. Jangan beritahu Malvin jika Max terpana melihat istrinya, cantik sekali. Seperti tidak ada kekurangannya.

“Kamu bawa siapa?” tanya Alea pada Malvin.

Tanpa disuruh, Max membungkuk sembilan puluh derajat. “Nama saya, Max, tante.”

“Max?” Alea memperhatikan lekat anak itu.

“Max Nathaniel,” sambung Max.

“Max?” Alea beralih menatap Malvin marah, “Ngapain kamu bawa dia kesini?”

PRINCE ⨾ Speck of Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang