37. Acquiescent

2.1K 307 1.1K
                                    

Haiii, Amoriesssss!!!

Apa kabar??

ABSEN YANG SUDAH BACA CERITA MALEO >>>

Yuk yang belum baca, cus cek profile aku, masukin cerita MALEO : Before the Miracle ke perpustakaan kalian!!

Yuk yang belum baca, cus cek profile aku, masukin cerita MALEO : Before the Miracle ke perpustakaan kalian!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING! part ini mengandung sedikit bawang merah dan cabai merah.

Sebelum baca, jangan lupa pencet vote dulu, ramaikan setiap bari dengan komentar~

•••

Selamat membaca, Amories!♡
. · . · . · . · . · . · . · . · . · . · . ·. · . · .

✰✰✰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✰✰✰

T

anggal merah adalah tanggal yang paling dinanti oleh sebagian besar pelajar, termasuk Nebula. Ia sudah tak sabar mau memanjat balkon kamar Prince pagi ini. Ingin sekali rasanya melihat wajah tampan sang pangeran impian.

Begitu Zidane membungkuk dihadapannya, Nebula langsung menginjak punggung Zidane dan meloncat agar sampai diatas tembok. Ia menjulurkan tangannya menerima paperbag yang Zidane ulurkan.

“Tunggu gue naik,” titah Zidane mendapat anggukan dari Nebula.

Zidane meloncat meraih atas tembok. Ia mengangkat kaki kanannya lebih dulu lalu bergantian dengan kaki kiri.

Keduanya duduk diatas tembok belakang rumah keluarga Brinata sambil mengawasi keadaan sekitar—takut tiba-tiba penjaga lewat belakang.

“Balik aja deh, La,” ujar Zidane tak yakin ingin turun.

Nebula menghela nafas kecewa, “Udah manjat gini, loh. Masa balik, sih? Tanggung.”

“Kalo hari libur Om Malvin di rumah. Lo nggak lupa, kan, kalo Om Malvin di rumah, beberapa bodyguard yang biasa di kantor juga di rumah, termasuk Om Jordi,” jelas Zidane.

PRINCE ⨾ Speck of Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang