Chapter 9 : Puncaknya Pt.1

290 61 1
                                    

Preview Chapter Sebelumnya :

“Jadi salah satu anak Kim Min Seok masih hidup?” ujarnya.

Pria itu melempar anak panah ke dart tempat foto itu berada.

“Tinggal satu penghalang lagi, dan aku akan menjadi pemilik perusahaan itu-“





“Kim Seokjin-“

“Bersiaplah-“

.

.

.

.

.

Chapter 9

Enjoy!!

Warning ada typo!

----------------------------------------------------------------

Seokjin masih tak habis pikir. Bagaimana bisa ada orang yang menginginkan kematian keluarganya? Setahu Seokjin sang ayah adalah pengusaha yang bersih tidak pernah bermain curang hingga memiliki musuh. Tapi kenapa?

“Seokjin-“ panggil Taehyung.

Ne?”

“Aku akan berusaha membantumu, sebisaku-“
ujarnya.

“Sebelum waktuku habis,”

Seokjin menatap Taehyung.

“Terimakasih, Tae-“

-------------------------------------------------------------

Keduanya kini sedang berada dirumah bibi Kang, lebih tepatnya kamar lama Taehyung.

“Kita harus menemukan kotak hitam mobil itu, pasti itu merekam semua kejadian.” ujar Seokjin.

Sejurus kemudian, bahu lebar pemuda itu merosot. “Tapi, tidak mungkin karena mobil itu sudah tidak ada sekarang,”

“Ada.” Tiba-tiba Taehyung buka suara.

Seokjin menaikkan sebelah alisnya. “Ada? Maksudmu?”

“Coba lihat dibawah tempat tidurku, disana terdapat kotak. Bukalah-“

Seokjin segera menundukkan tubuhnya dan mencari kotak yang Taehyung maksud. Ia menemukan sebuah kotak berwarna cokelat dan menariknya keluar.

“Ini?”

Taehyung mengangguk.

“Aku sudah tidak memiliki kekuatan seperti kemarin yang masih bisa menyentuh benda padat,” lirih Taehyung.

Gwaenchana, biar aku saja-“ hibur Seokjin.

Seokjin membuka kotak yang sudah penuh dengan debu itu, sepertinya kotak tersebut sudah lama tersimpan dibawah kasur.

Sret!

Ternyata kotak tersebut merupakan kotak yang berisi barang-barang miliki Taehyung.

Seokjin mengeluarkan beberapa buah pakaian yang masih terbungkus plastik juga sepatu. Tiba-tiba tangan Taehyung terjulur menyentuh sepatu yang sedang Seokjin pegang.

“Ini-“ Seokjin menatap Taehyung.

Taehyung mengangguk, “Ne, itu adalah sepatu dan baju pemberian darimu, Seokjin-“

Ingatan Seokjin berputar ke pagi itu-

Flashback

Pagi itu Pak Kim sedang menunggu tuan mudanya untuk berangkat menuju sekolah. Ya, selain mengantar Tuan Kim sebagai tuan besarnya, terkadang Pak Kim mengantar anggota lain seperti sekarang.

The Last Wish [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang