#Semua karakter, jalan cerita, nama, dan tempat ini hanyalah fiksi semata, kecuali BTS mereka milik keluarga dan army :D
Preview sebelumnya :
“Baru kutinggal beberapa hari kau sudah merindukanku, bagaimana jika aku pergi ke akhirat nanti-“ ujarnya lagi sambil tersenyum. “Hai, Kim Seokjin-“
“V!” seru Seokjin sambil tersenyum.
“Mau berjalan sebentar?” ajak V.
-------------------------------------------------------------------------
“Mau berjalan-jalan sebentar?” ajak V.
Seokjin mengangguk ia membereskan bekas makan siangnya kemudian berjalan beriringan dengan V. Tak lupa menggunakan earphone-nya agar ketika berbicara dengan V ia tidak terlihat seperti orang tidak waras karena berbicara sendiri.
“Jadi- kau belum pergi?” tanya Jin membuka percakapan.
V menggeleng, “Ajik, masih ada satu hal yang belum aku lakukan-“ ujarnya.“Ah, panggil saja aku Taehyung, jangan V lagi,”
“Wae?” Jin menoleh.
“Aku sudah bukan malaikat lagi, sekarang aku hanyalah roh biasa-“ Taehyung mengendikkan bahunya.
Jin mengangguk pelan.
“Bibi kang-“ Jin menghentikan ucapannya. “Apa beliau sudah pergi?”
Taehyung mengangguk. “Hm, eomma sudah pergi dengan tenang, bertemu dengan appa-“
“Tinggal menunggu waktu, dan kami akan berkumpul kembali disana,” Taehyung menatap ke langit.
Sejujurnya, Jin merasa iri pada Taehyung karena akhirnya ia akan kembali berkumpul dengan keluarganya. Tidak seperti dirinya yang kini justru hanya sendiri, dan semakin sendiri semenjak kepergian bibi Kang.
“Eiy, jangan berpikir merasa iri padaku, kau seharusnya berbahagia karena masih dapat hidup didunia ini.” Sahut Taehyung tiba-tiba.
“Ommo- kau membaca pikiranku?” ujar Jin terkejut.
Mereka berdua masih terus berjalan hingga tiba di fakultas tempat Yoongi dan Jimin, membuat Jin sedikit menaikkan sebelah alisnya.
“Bantu aku-“ gumam Taehyung tiba-tiba.
Jin menoleh, “Bantu? Bantu apa?”
Taehyung menatap lurus ke depan, “Bantu aku menyelesaikan sesuatu sebelum aku pergi dari dunia ini-“
“Apa itu?” tanya Jin.
“Bantu aku menyampaikan pesan terakhir ku, Jin-““Anggap saja, ini adalah tugas terakhirmu-”
--------------------------------------------------------------------------
Jin bersandar didepan mobilnya, ia menggerakan kakinya gugup di seberang gedung apartment.
Sesekali ia melirik jam yang melingkar di tangan kirinya.
Jam menunjukan pukul 03:00 dini hari, waktu Korea.Pemuda itu menghembuskan nafasnya, Jin teringat perkataan Taehyung yang meminta bantuannya sebelum benar-benar pergi meninggalkan dunia ini.
Saat sedang larut dalam lamunan, terdengar suara seseorang memanggil namanya.
“Jin Hyung!!”
Jin menoleh dan mendapati Jimin berdiri diseberang jalan dengan pakaian khas hitamnya, lalu berlari kecil menghampirinya. Pemuda itu lalu memeluk Jin sekilas.
“Tumben sekali hyung datang dan mengajak ku pergi di jam segini-“ ujar Jimin. “Aku pikir jam segini hyung sedang tidur atau mungkin bermain game-“
Jin menggeleng.
“Wae geurae?”
Jin menggaruk lehernya. “Ah, itu aku ingin mengajakmu pergi ke suatu tempat. Apakah tidak apa-apa?” tanya Jin.
Jimin menggeleng, “Gwaenchana, hari ini aku tidak memiliki jadwal apapun kecuali pergi ke kampus untuk memberikan tugas dan tidur,”
“Memangnya kita akan pergi kemana?”
“Oh, itu- aku ingin mengajakmu pergi ke suatu tempat, pikiranku sedang mumet dan membutuhkan sedikit refreshing,” sahutnya.
Jimin mem-poutkan bibirnya. “Yoongi hyung? Bagaimana dengan Yoongi hyung? Kenapa ia tidak ikut?”
“Aku tidak mengajaknya-“ Jin menggeleng.
“Kenapa?”
“Hm, dia sedang sibuk dan tidak bisa diganggu-“ bohong Jin.“Ayo masuk,” ajak Jin untuk masuk ke dalam mobilnya.
-------------------------------------------------------
Jin membawa Jimin ke suatu tempat, selama diperjalanan keduanya saling berbincang mengenai kegiatan mereka akhir-akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Wish [Completed]
FanfictionHalo, aku Seokjin. Kim Seokjin. Manusia biasa dan (catat) aku tampan. Hidupku normal dan menyenangkan. Semuanya berjalan normal, sampai aku bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai malaikat pencabut nyawa. Konyolnya, dia bilang karena ada kesal...