Warning!
Typo everywhere dan chapter ini akan panjaang hehe
Bersiaplah~
Enjoy!
...................................................................
"LEPASKAN PUTERIKU ATAU KAU MATI!" suara Jin berubah berat.
Tangan Jin kini memegang erat leher pria itu. Matanya menatap tajam. Sungguh, itu bukan Jin.
"Argh! Lepaskan aku!" pria itu meronta minta dilepaskan. "Tolong! Siapapun tolong lepaskan aku!"
Jin tak menggubris, justru tangannya semakin kuat dileher pria dihadapannya.
Begitu pun dengan beberapa petugas polisi yang berada didepan, mereka hanya terperangah melihat kejadian itu.
Waktu yang tepat, V si grim reaper tiba dan segera menyadarkan Jin. Tangan kanannya menyentuh pundak Jin, seketika pemuda itu terkulai lemas.
Sementara, roh pria yang telah masuk ke dalam raga Jin keluar setelah disentuh V.
"Pergi dan tunggulah diluar," ujarnya dingin, lalu roh pria itu menghilang.
Setelah lepas dari jeratan tangan Jin, pria penculik segera diringkus petugas polisi. Dan Yoongi yang melihat sahabatnya terkulai dilantai segera menghampirinya.
"Jin? Kau baik-baik saja?" panik, Yoongi membantu pemuda itu duduk.
Jin mengerejapkan mata, "A-apa yang terjadi?" ia mengusap tengkuknya yang terasa berat.
"Kau mencekik pria tadi-"
Mata Jin membulat, "Ha? Mencekik? Aku mencekik orang? Oh, astaga! Ba-bagaimana-"
"Tenang saja, orang itu tidak mati. Polisi telah membawanya-"
Jin dan Yoongi melihat tubuh gadis kecil yang tadi Jin sembunyikan dibalik meja, di angkat ke atas tandu dan membawanya menuju ambulance.
Iris Jin terus mengikuti petugas medis yang membawanya hingga hilang dibalik pintu.
"Anak kecil itu baik-baik saja. Kau menyelematkannya, kawan." Yoongi menepuk pundak Jin.
Dua orang petugas polisi datang menghampiri. "Tuan Min Yoongi dan Kim Seokjin?"
Keduanya mengangguk kompak.
"Bisa ikut kami ke kantor untuk memberi keterangan?"
------------------------------------------------------------------
Yoongi mengantar Jin ke apartment karena sepertinya, setelah kejadian tadi tenaganya seolah terkuras habis. Ia benar-benar dilanda lelah akut. Padahal ia merasa tidak melakukan sesuatu yang menguras tenaga.
Oke, Jin berencana untuk tidur seharian besok untuk memulihkan tenaganya.
"Ngomong-ngomong, kau mengenal anak kecil yang diculik itu, Jin?" Tanya Yoongi dalam perjalanan pulang.
Jin tidak menjawab. Ia bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin 'kan ia menceritakan pada Yoongi bahwa ia bisa melihat hantu? Apalagi mengatakan bahwa ia memiliki kontrak dengan malaikat pencabut nyawa?
Dijamin, Yoongi tidak akan percaya. Malah, pemuda itu hanya akan menertawainya. Dan tentunya menganggap Jin gila.
"Tidak, tapi aku tahu ayahnya-" bohong Jin sembari memalingkan wajahnya.
Oh, tapi kemana perginya roh pria itu?
Jin berterimakasih pada Yoongi karena tanpa pemuda itu mungkin Jin sudah tidak akan bisa selamat dari para penjahat tadi, Yoongi kemudian hanya mengacungkan jempolnya lalu pamit pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Wish [Completed]
FanfictionHalo, aku Seokjin. Kim Seokjin. Manusia biasa dan (catat) aku tampan. Hidupku normal dan menyenangkan. Semuanya berjalan normal, sampai aku bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai malaikat pencabut nyawa. Konyolnya, dia bilang karena ada kesal...