Preview sebelumnya :
Jin terus-terusan menatap wanita itu hingga tiba-tiba, wanita itu berbalik menatapnya.
'oh tidak lagi,' gumam Jin sambil menelan salivanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
#5
Bersiaplah chapter ini sangaaaaat panjang!
Hati-hati typo!
Enjoy!..............................................................
Jin menundukkan kepalanya ketika saling beradu pandang dengan sosok wanita itu.
'Siapa dia?' batin Jin gusar.
Selesai acara makan malam bersama, Jin bersantai di belakang halaman rumah kakeknya sementara separuh keluarganya bersantai didalam.
"Hm, aku mencium aroma roh disini-"
Tiba-tiba saja V duduk disampingnya Jin membuat pemuda itu terkejut.
"Aish, Kkamjagiya! Kau ini hobi sekali membuat orang jantungan!" gerutu Jin.
V mengendikkan bahunya, lalu pandangannya beralih kesatu titik.
"Eh, wanita itu tak terpengaruh melihatku disini, tsk seharusnya roh-roh seperti itu takut padaku,"
Jin melirik sekilas pada V yang sibuk mengecek ponselnya lalu beralih pada roh wanita yang berdiri tepat dibelakang Namjoon.
----------------------------------------------------
Raga Jin tengah berada dikelasnya, namun pikirannya sedang berkelana. Memikirkan ada apa dengan roh wanita yang mengikuti Namjoon sepupunya.
Saat sedang asyik melamun, tiba-tiba saja kepalanya tertimpuk gulungan kertas.
"Kim Seokjin, you still with us?" tanya dosen yang sedang menerangkan didepan.
Terkejut? Tentu saja. Kelas berubah dipenuhi bisik-bisik mahasiswa lain.
"Y-yes, I'm sorry, Prof-" Jin mengangguk.
Kelas kembali kondusif dan Jin mencoba kembali fokus. Beruntung, tak lama kelas berakhir.
Seperti biasa, Jin dan Jimin-minus Suga sedang menikmati makan siang.
"Hyung, akhir pekan nanti kau ada acara?" tanya Jimin disela kunyahan makanannya.
"Entahlah, ada apa?"
"Hm, aku ingin hyung mengantarku ke suatu tempat. Berhubung Suga hyung belum bisa menyetir, jadi aku mengajak hyung saja," Ujar Jimin.
Sebelah alis Jin naik, "Manajermu?"
Jimin menggeleng. "Aku ingin pergi sendiri, tapi aku tidak bisa mengemudi mobil-"
"Mau ya, hyung?"
"Hm, akan ku usahakan. Berdoalah, aku tidak ada quiz akhir pekan nanti," Jin mengangguk.
"Yes, terimakasih, hyungnim-" mata Jimin berbinar-binar.
Jin tersenyum, "Memangnya kau ingin pergi kemana?"
Senyum pilu tercetak di wajah Jimin,
"Ke rumah penyimpanan abu-"
Sebelah alis Jin naik,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Wish [Completed]
Hayran KurguHalo, aku Seokjin. Kim Seokjin. Manusia biasa dan (catat) aku tampan. Hidupku normal dan menyenangkan. Semuanya berjalan normal, sampai aku bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai malaikat pencabut nyawa. Konyolnya, dia bilang karena ada kesal...