Chapter 1 : Keberuntungannya, Petaka Orang Lain

669 94 24
                                    

Maaf kalau feel komedinya belum terasa. Masih belajar :(



Warning, typo! Bahasa baku dan non-baku.
Enjoy!







---------------------------------------------------------

06:30 am

Alarm disebuah kamar bernuansa putih berbunyi nyaring. Sebuah tangan menjulur dari dalam selimut berusaha mematikan alarm tersebut. Terdengar suara berat khas lelaki mengerang dari dalam.

Tok.

Tok.

“Seokjin? Bangun! Kau ada kelas pagi ini!” teriak seorang wanita dari luar kamar.

Manusia yang sedang bergelung dalam selimut itu menyembulkan kepalanya. Mellihat jam dinakas. Matanya membelalak.

Shoot! Aku terlambat!!” serunya segera bangkit dari tempat tidur.

Melesat ke kamar mandi, tak butuh waktu lama bagi pemuda itu keluar dengan pakaian rapi dan tentu saja wangi. Ia menyambar tas ransel serta laptop juga beberapa buku yang terletak diatas meja belajarnya.

Turun dari tangga, seorang wanita paruh baya menyambutnya.

“Selamat pagi, Seokjin,” sapanya sambil menyiapkan makanan diatas meja. “Wangi sekali, sepertinya mau berkencan, ya?” godanya.

Seokjin terkekeh, “Ya, aku ada kencan dengan dosen killer hari ini, bibi Kang” seraya duduk dibangku.

Wanita paruh baya yang dipanggil bibi Kang itu tersenyum, “Makanlah yang banyak, hm?”

Seokjin mengangguk, “Kemarilah bibi, temani aku sarapan-“ ajaknya.

Bibi Kang terlihat ragu, namun akhirnya ia memberanikan diri duduk disalah satu kursi.

Sebenarnya ia merasa tidak pantas. Bagaimana mungkin seorang pembantu sepertinya duduk dan makan bersama majikannya, apa kata orang?

“Bibi Kang?” panggil Seokjin.

“Oh, ya-“ Bibi Kang tersenyum lantas mengambil makanannya, dan mulai melahapnya.

Seokjin terlihat sedikit tidak enak, seharusnya ia tidak memaksa bibi Kang untuk makan bersamanya. Tapi, Seokjin tak suka makan sendiri dan ia kesepian.

“Malam nanti ingin memakan sesuatu yang spesial, Seokjin?” Tanya bibi Kang.

Seokjin terlihat berpikir, “Hm, aku ingin, tapi sepertinya bibi masak untuk makan malam bibi saja. Nanti malam, aku ada acara-“

Setelah selesai, Seokjin pamit berangkat ke kampus. Sepertinya. hari ini adalah hari keberuntungan Seokjin, mobil yang sehari sebelumnya masuk bengkel pun telah pulih dan sudah kembali berada digarasinya.

“Oh cintaku, kau kembali-“ ujar Seokjin berlebihan sambil memeluk mobil hyundai tucson berwarna abu tua itu.

“Oh cintaku, kau kembali-“ ujar Seokjin berlebihan sambil memeluk mobil hyundai tucson berwarna abu tua itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Last Wish [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang