Chapter 2

1.8K 44 0
                                    


_Sejak dulu banyak orang berkata jika kau menemukan cinta maka hidupmu akan lebih berwarna dan aku menemukan Meisya._

_Samuel_

Sam cengengesan sekaligus panik saat mendengar teriakan sekaligus ancaman dari Meisya. "Ah tidak aku tidak sengaja." Ucapnya sedikit gugup dan hal itu juga menyadarkan teman-temannya yang lain.

Buru-buru Meisya mengambil mantelnya yang tersampir disandaran kursi lalu mengenakannya saat itu juga. Meisya masih menatap tajam kearah Sam begitupun pada pria yang lainnya meski hal itu juga adalah kecerobohannya.

"Emma sudah memberikan semua filekukan Jack?." Tanya Meisya seraya mulai berjalan kearah kamar mandi yang tersedia.
"Ya aku sudah membawanya." Jawab Jack yang juga agak gugup karena sempat mendapat tatapan tajam dari sahabat kekasihnya itu.

Mereka semua ramai-ramai mengelus dada saat Meisya sudah masuk kedalam kamar mandi, setidaknya mereka bisa menghirup udara dengan tenang untuk beberapa saat sebelum Meisya kembali.

Meisya kembali dengan wajah yang lebih segar setelah mencuci wajahnya dan memperbaiki penampilannya yang sedikit acak-acakan. Dengan mantel hitamnya yang panjang selutut menutupi kaos putih dan hotpantsnya, ia juga sudah memoles wajahnya dengan make up tipis.

"Undur rapat pagi ini, aku akan mentrakrir mereka makan siang sebagai permintaan maafku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Undur rapat pagi ini, aku akan mentrakrir mereka makan siang sebagai permintaan maafku." Meisya memberikan perintah kepada Emma untuk mengundur meeting paginya hari ini kejam makan siang.

Para pria sedang melirik satu sama lain seperti sedang berbicara tanpa suara. "Makan saja itu gratis dariku tidak kuberi racun." Tukas Jack saat mendapat tatapan intimidasi dari Meisya yang sedang memegang makanan cepat saji yang ia beli dari Starbucks.

Kemudian setelah mendengarnya Meisya memakan makanan serta minuman itu dengan lahap karena memang dari semalam ia belum makan apapun karena sibuk bekerja.

Disusul dengan yang lain juga ikut sarapan dan setelahnya mereka melakukan tugas masing-masing, ada yang kekampus untuk izin tidak masuk, ada yang mengumpulkan tugas dan lain-lain.

Meisya sedang fokus membaca file yang ada ditangannya dan sesekali bergumam saat ada beberapa tulisan yang salah dan menandainya dengan pena hingga Haiden, Jo dan Daniel kembali kerumah sakit setelah menyelesaikan masalah mereka.

Melihat keseriusan Meisya saat bekerja membuat beberapa orang kagum sekaligus tak menyangka jika Meisya pekerja keras dan sangat teliti. "Apa semalam kau kurang tidur?." Tanya Jo yang melihat Meisya sesekali menguap.

"Hemm begitulah." Jawab Meisya singkat dan terkesan malas berbicara atau menjawab pertanyaan hingga datanglah seorang pria berpakaian rapi.

Hal itu menyita perhatian kelima pria itu yang sedang duduk bersantai. "Selamat pagi Mr. And Mrs." Sapa pria itu yang ia yakini sebagai bawahan Meisya.

MISI PENGGANTI ✂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang