Chapter 12

1.1K 26 0
                                    


_Dady bilang janji harus ditepati kalau tidak kita akan membuat seseorang sedih._

_William_

           Hari ini adalah hari sabtu dan Meisya baru saja menyelesaikan pekerjaannya yang cukup menumpuk. Setelah hampir 11 bulan Meisya kembali ke Amerika dan setiap bulan ia kembali ke Indonesia akhirnya bulan depan ia akan terlepas dari semuanya.

Sampai sekarang Meisya masih tetap berhubungan dengan Haiden meski hanya sesekali mereka bertemu tidak sesering dulu. "I know but hanya tingga 1 bulan lagi mom kalian tenang saja ok." Meisya menerima telfom dari sang ibu yang mengatakan kapan Meisya akan kembali pada kehidupannya.

Meski sudah mendapatkan izin dari kedua orang tuanya Meisya masih tetap saja selalu dikhawatirkan. Meisya juga sudah mendapatkan album Rhena dan ibunya dan membawanya kemakam sahabatnya itu untuk ditunjukkan.

Jack sangat berterimakasih kepada Meisya dan yang lainnya ikut bahagia dan akan siap menjadi saksi bulan depan, ya Meisya berniat untuk membongkar semuanya tepat dihari 1 tahun ia menyamar.

Sudah cukup ia menjadi sosok pengganti Rhena selama ini dan ia akan kembali kekehidupannnya yang asli. "Rhena sepertinya kau sudah sangat bahagia disana." Meisya mengusap batu nisan Rhena kemudian tersenyum dan mengganti bunga lily yang sudah layu minggu lalu.

Meisya rutin setiap minggu mengunjungi makam Rhena dan mengganti bunga kesukaan sahabatnya itu.

Malam harinya Meisya sedang duduk dikursi belakang dengan disupiri oleh pak Mamat yaitu saudara dari pak Adi supir lamanya, pak Adi sudah tua dan ingin berhenti dari pekerjaannya dan merekomendasikan saudaranya pada Meisya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya Meisya sedang duduk dikursi belakang dengan disupiri oleh pak Mamat yaitu saudara dari pak Adi supir lamanya, pak Adi sudah tua dan ingin berhenti dari pekerjaannya dan merekomendasikan saudaranya pada Meisya.

"Non sudah sampai." Ucap Mamat memberitahu atasannya itu yang sedang memejamkan matanya seraya menopang kepalanya dengan tangan kirinya entah sesang tidur atau menenangkan diri.

"Makasih ya pak." Ucap Meisya kemudian bangkit dari posisinya dan mulai berjalan masuk kedalam sebuah club malam yang ada dikota Cambridge, Massachusetts.

Dengan pakaian serba hitamnya yang elegan Meisya mencuri beberapa perhatian orang-orang disana. Gadis itu berjalan dengan tenang seakan tidak ada yang peduli dengan dirinya lalu Meisya memesan segelas wine karena malam ini ia tak berniat untuk mabuk.

Beberapa pria datang menggoda Meisya tapi semua ia tolak hingga datanglah seseorang yang merusak moodnya secara drastis malam ini.

"Gue kira salah orang ternyata emang bener lo." Suara bariton itu terdengar meski agak teredam suara musik yang berdentum kencang, dia Jovanka Abiliano kakak tiri Rhena yang entah bagaimana caranya bisa sampai menemukannya.

MISI PENGGANTI ✂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang