Chapter 14

1K 33 1
                                    


_Bahkan aku rela jika menjadi pembantunya._

_Emma_

           William sedang makan dengan lahap bersama Mattew diruangan Meisya sedangkan dirinya sudah tak berselera untuk makan hingga ia hanya meminum smooty setroberinya.

Ah ini sungguh diluar dugaan bahkan Meisya sudah melupakan William saat itu dan sudah 2 tahun berlalu tapi saat ia mengingat nama belakang William yang sama dengan Mattew ia menarik kesimpulan jika mereka dari keluarga yang sama atau bahkan sedarah.

"Momy tidak makan?." Tanya William dengan bersusah payah menelan makanannya.

"Em William jangan panggil aunty momy ok? Panggil aunty saja seperti dulu." Larang Meisya karena ia masih tabu dengan sebutan momy.

Dengan cepat William meminum jusnya lalu berkata. "Dulu aunty pernah bilang akan sangat bahagia jika memiliki anak sepertikukan? Dan aunty bilang ingin tau siapa dadykukan dan apakah dia tampan? Mattew Arleando dia dadyku tampankan?."

Mampus Meisya mendapatkan serangan balik dari kata-katanya sendiri yang bahkan ia hampir melupakan semuanya, sementara Meisya kesal dan tak enak hati pada William sedangkan Mattew malah menahan tawanya melihat Meisya terpojokkan.

"Tapi William saat itu aunty hanya bercanda jadi jangan menganggapnya serius." Meisya masih terus memberi pengertian pada anak berumur 6 tahun tersebut agar tidak terlalu berharap padanya.

Anak itu terdiam sejenak. "Tapi aku yakin jika aunty mengakui ketampanan dadyku jadi tepati janjimu, aku juga sudah bertambah tinggi sekarang dan kita bertemu lagi."

Baiklah sekarang Meisya sudah benar-benar 100 persen percaya jika William adalah anak Mattew, keduanya sama-sama menyebalkan dan selalu membolak-balikkan ucapannya hingga menjadi boomerang bagi dirinya.

Mattew yang tau jika batas kesabaran Meisya hampir habispun ikut dalam percakapan tersebut. "William kau tidak boleh memaksa orang lain itu tidak baik." Nasehat Mattew seraya mengelus kepala William sayang, tapi ada rasa bangga didadanya.

"Mending lo pulang sekarang gue mau kerja." Dan lagi-lagi Meisya berbicara dengan Mattew menggunakan bahasa Indonesia agar William tak mengerti.

Mattew menghela nafasnya. "Setidaknya biarin kita makan sampai selesai." Ucap Mattew dan Meisya hanya bisa pasrah lalu keluar dari ruangannya.

"Dady apa aunty Meisya marah padaku?."

"Tidak son dan tetap panggil dia momy ok? Ayo cepat makan!." Jawab Mattew yang sedetik itu juga wajah bahagia William terbit.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MISI PENGGANTI ✂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang