10✓

26.5K 1.1K 25
                                    


"Mau makan apa?" Tanya Aksa terhadap sang istri, semoga saja jawabannya bukan seterah.

"Bakso."

"Kamu pesen apa dek?"

"Samain aja sama kak Ara."

Aksa mengangguk paham. "Pesen sana Lex, bakso sama es teh lima."

"Kan gue lagi."

"Gue yang bayarin."

"Ashiap, meluncur." Alex segera menuju ke tempat pemesanan, sebelum tambah ramai nantinya.

"Gue gak nyangka kalau Maudi bisa kek gitu." Vino bersandar dengan tangannya sembari mengingat-ingat kejadian tadi.

"Wajah cantik belum tentu hatinya juga cantik kak."

Ketiganya pun terkejut dengan apa yang Cila ucapkan. Siapa sangka si bocil kesayangannya kini telah mulai dewasa. Pikirannya mengikuti sang kakak.

"Didikan Rara ini mah."

"Siapa Vin?" Tanya Alex dengan membawa nampan berisikan bakso.

"Asik baksonya datang." Seru Cila.

"Ini untuk bocil ku."  Alex menyerahkan semangkok bakso ke depan Cila.

"Ah, makasi kak."

"Kalo modus jangan sama adik gue Lex." 

"Dengerin Rara tuh, lo kan pakboy." Sahut Vino.

"Nyenyenye."

Mereka memakan bakso yang telah  dipesannya. Namun, Aksa hanya berdiam menatap Rara yang tengah lahap makan.

"Gak makan Sa?" Tanya Alex keheranan.

"Sayang suapin."

Uhukk uhukk

Apakah mereka salah dengar?

"Gimana Sa? Su-suapin?" Tanya Vino kaget.

"Omg! Kak Aksa..." Lirih Cila.

Brak!

Alex memukul mejanya, mengundang perhatian dari teman-teman sekitarnya.

"Yang bener aja dong! Yakali lo mau uwu-uwuan didepan gue?"

"Suapin ya?" Tanya Aksa yang tersenyum menatap Rara, dan mengabaikan teman-temannya.

"Iya." Rara mengambil garpu lalu menusukkan ke bakso punya Aksa. "Aa.."

"Aaa.." Aksa melahap makanannya dengan tersenyum puas. Akhirnya dia bisa bermanjaan dimana pun ia berada.

"Eh lihat tuh."

"Aiah, romantis banget."

"Manja banget ya, Aksa."

"Gue kapan kek gitu, ya Allah."

"Lihat kak, semuanya pada lihatin tuh."

"Ya terus kenapa? Kan mereka punya mata." Jawab Rara ala kadarnya.

"Salah lo Cil kalau ngomong begituan sama Rara." Kata Vino.

*  *

Rara dan Aksa tengah menuju rumah bundanya. Sejak menikah, Rara jarang untuk mengunjungi mereka. Seperti biasa, Aksa mengemudi dengan satu tangan karena tangan satunya untuk menggenggam tangan Rara.

Cila yang tengah nebeng hanya bisa beristighfar, kenapa mereka uwuan didepan adeknya.

"Siapa sangka, kak Aksa yang terlihat bodoamat sama cewek, sekarang bucin sama Kak Rara. Mana bucin nya gak mandang tempat lagi. Kan kasian yang jomblo.

𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐁𝐢𝐠 𝐁𝐚𝐛𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang