BAB II

1.1K 166 4
                                    

🍁🍁🍁

"Jisoo, ini Taehyung sepupu yang sering ku ceritakan itu, dan Taehyung ini Jisoo Sahabat ku yang sangat cantik"

Jisoo yang masih menatap Taehyung tersadar dari lamunannya. Ia memutuskan kontak mata keduanya secara sepihak. Jisoo kemudian mengulurkan tangannya ke arah Taehyung.

"Haii, aku Kim Jisoo" ucap jisoo tersenyum

Taehyung hanya diam menatap dingin wanita itu, tanpa berniat membalas jabatan tangan Jisoo, ia segera melangkahkan kakinya masuk kedalam mobil. Taehyung terlalu benci jika melihat senyum Jisoo, apalagi senyuman itu masih sama seperti dulu.

"Yak!! Kim Taehyung kau sangat tidak sopan!" Geram Jennie saat melihat Taehyung mengabaikan sapaan Jisoo

Sedangkan Kim Jisoo, wanita itu hanya tersenyum sendu. Maafkan aku Taehyung. Batin jisoo

"Dasar anak itu!! Maafkan Taehyung  Jisoo" kata Jennie merasa tak enak

Jisoo hanya tersenyum, "tak apa, ayo kita pergi, aku ingin segera istirahat"

Jennie mengangguk dan mengandeng lengan sahabat nya itu untuk masuk ke mobil.

Saat di perjalanan, ketiganya hanya diam tanpa ada yang membuka suara. Semuanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing, Jennie yang sekarang tengah tertidur pulas di samping kursi kemudi, Taehyung yang sibuk menyetir memasang wajah datar nya, dan Jisoo yang menunduk tak berani menatap Taehyung yang terus  memberikan tatapan dingin kepadanya dari kaca spion mobil.

Hampir setengah jam berada di perjalanan, kini mobil Taehyung sudah berada di perkarangan rumah Jennie.

Ketiganya turun dari mobil secara bersamaan, Jennie juga meminta tolong kepada Taehyung agar membawa koper Jisoo, walaupun sempat menolak dan terjadi sedikit perdebatan akhirnya Taehyung menyetujui nya dengan amat terpaksa.

"Sudah sampai, ayo kita masuk Jisoo"

Jennie mengandeng tangan Jisoo memasukki rumah nya, Jisoo mengikuti langkah Jennie, sesekali ia melirik dan mengangumi rumah Jennie yang begitu besar dan mewah.

Sesampainya di lantai dua rumah itu, Jennie memberhentikan langkahnya di depan sebuah kamar.

"Nah, Jisoo ini kamar mu, kau bisa masuk, aku akan memasakkan makan malam untuk kita, jadi beristirahatlah dan jika sudah selesai nanti akan ku panggilkan"

Jisoo mengganguk, setelah itu Jennie meninggalkan Jisoo menuju dapur. Jisoo membuka pintu kamar nya secara perlahan, ia ingin segera mengistirahatkan tubuh nya, apalagi sekarang badannya terasa sangat lemas dan kepala nya tiba-tiba berdenyut sakit.

"Tolong jangan lagi " gumam Jisoo memegangi kepalanya yang semakin berdenyut sangat sakit

Pintu kamar jisoo terbuka lagi, menampakan Taehyung yang sedang membawa koper milik Jisoo kedalam kamar. Takut dan gugup tiba-tiba dirasakan oleh Jisoo, ia tidak menyangka bisa secepatnya ini bertemu lagi dengan lelaki yang ia tinggalkan 6 tahun lalu.

"t t terimakasih" 

Jisoo mengucapkan nya dengan gugup dan gemetar, Taehyung  dengan wajah datarnya menatap Jisoo dengan tajam.

Grepp!!

Taehyung memegang kasar tangan Jisoo dan memojokkan gadis itu ke dinding kamar, mata tajamnya tak lepas menatap wajah cantik Jisoo.

"Kenapa kau kembali lagi?! Apa  belum cukup semua penderitaan dan kesakitan yang kau berikan kepada ku Kim Jisoo!! Aku tidak tau apa tujuan mu saat ini, tapi aku harap kau segera pergi dan jangan pernah mengusik kehidupan ku lagi! atau aku akan membuat hidup mu dan kekasih mu itu hancur seperti yang kau lakukan kepada ku dulu, ingat itu Kim Jisoo!"

Taehyung menghempaskan kasar tangan Jisoo, setelah itu ia pergi dari kamar jisoo dengan rawut wajah emosi. Taehyung sangat membenci wanita itu dan ia tidak akan main-main dengan apa yang ia ucapkan tadi.

"maaf, maaf, maafkan aku"

Tubuh Jisoo merosot ke bawah seiring dengan air matanya yang mulai mengalir, jisoo juga mengucapkan kata maaf berulang kali, walau Entah kepada siapa Jisoo meminta maaf yang pasti saat ini hatinya sangat hancur melihat wajah Taehyung yang amat sangat membencinya. Ini semua salahmu Kim Jisoo, sudah sepantasnya Taehyung bersikap seperti itu, itu masih tidak sebanding dengan rasa sakit yang Taehyung rasakan selama ini. Batin jisoo

Ditengah tanggis nya Jisoo merasakan cairan kental keluar dari hidungnya, bersamaan dengan tubuh nya yang semakin merasa sakit.

Jisoo berjalan menuju kamar mandi, membasuh cairan merah yang terus keluar dari lubang hidungnya.

"Aku hanya ingin bahagia, tapi kenapa rasanya sangat sulit sekali", Jisoo menatap dirinya di depan cermin pandangan nya mulai mengabur dan mengelap seiring dengan tubuh nya yang kini terjatuh di lantai.






_TBC_

DON'T GO PLEASE || HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang