BAB VII

830 118 5
                                        

🍁🍁🍁

Di ruangan yang serba putih dan bau obat-obatan yang begitu menyengat, Kim Jisoo masih terbaring lemah dan enggan membuka kedua matanya, tangan nya yang semakin kurus juga terpasang cairan infus. Wanita itu nampak begitu kesakitan apalagi dilihat dari wajah nya yang sangat pucat dan kaki nya yang terperban karena luka.

Ke dua orang yang berada di ruangan itu menatap kasihan pada Jisoo, "Bagaimana keadaannya? Apakah luka nya parah?" Tanya seseorang pada dokter yang ada di ruangan itu.

"Dia akan segera sadar, luka di kaki nya juga sudah aku obati, tapi mengapa wanita itu bisa bersamamu?"  Kata dokter tersebut.

Seseorang itu menarik napasnya pelan, "sebenarnya...."

~Flashback~

Suasana malam di Seoul sedang terlihat mendung, rintihan hujan juga semakin berjatuhan.

Melihat arloji yang melingkar di tangan kanannya yang sudah menunjukan pukul 22:05, wanita berambut pirang itu segera membersihkan kafe milik nya yang akan segera tutup.

"Gomawo, kalian sudah bekerja keras hari ini, sampai jumpa besok" ucap rose tersenyum kepada para pegawai kafe nya yang kini berpamitan pulang.

Setelah membereskan barang-barang nya, rose segera bergegas menuju parkiran mobil.

"Ne oemma...sekarang aku sedang di jalan...iya eomma aku akan berhati-hati....sudah dulu ya eomma aku sedang menyetir...sampai jumpa di rumah eomma" panggilan telepon nya terputus, rose menyimpan handphone nya kedalam tas, kemudian dia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Saat mobil rose hampir berhenti di lampu merah, seorang wanita dengan keadaan sangat berantakan tiba-tiba saja menyebrang tanpa memperhatikan jalan yang ada di sekitarnya, bahkan banyak bunyi klakson yang memperingati wanita itu agar tidak menyebrang sembarangan di jalanan yang sedang ramai itu.

"Yak!! Berhenti, kau tidak boleh menyebrang sembarangan !!"

"Dasar wanita gila!!, mengapa dia sangat nekat seperti itu"

"Awas nona, mobil itu sedang melaju kearah mu!!"

Teriakan orang-orang yang berada di jalanan itu seakan tak di perdulikan oleh wanita itu. Hingga..

Brukk

Wanita itu terjatuh tepat di depan mobil rose, sontak melihat hal itu, rose segera menghentikan mobilnya secara mendadak.

Orang-orang yang berada tidak jauh dari tempat wanita itu segera mendatangi dan mengerumuni wanita yang pingsan itu, rose yang masih terlihat syok juga segera turun melihat wanita yang hampir saja ditabrak Nya tadi.

"Cepat masukkan wanita itu ke mobil ku, biar aku yang membawanya ke rumah sakit" kata rose begitu cemas, orang-orang yang berada di kerumunan itu segera melakukan ucapan rose.

Lima belas menit kemudian, rose sampai di rumah sakit terdekat dan dengan segera dokter menangani wanita itu.

~Flashback off~

Perlahan kedua mata jisoo mulai terbuka, ia masih merasakan pusing di kepalanya.

"a a aku dimana?" Tanya Jisoo begitu lirih

Rose dan si dokter yang sedang berbicara pun berbalik melihat ke arah Jisoo.

"Oh, kau berada di rumah sakit sekarang, tadi aku menemukan mu pingsan di tengah jalan" ucap rose berjalan menuju samping ranjang Jisoo.

Jisoo mengerutkan keningnya, mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Setelah menginggat semuanya, Jisoo hendak segera bangun dari brankar nya,

"Aku harus segera pergi dari sini" kata Jisoo dengan wajah gelisah, tidak aku tidak boleh bertemu Taehyung lagi. Batin jisoo

"Hei, kau mau kemana, kau baru saja sadar dan lihatlah wajah mu saja masih sangat pucat seperti mayat hidup, kau tidak boleh kemana-mana, kau harus istirahat setidaknya sampai besok pagi" cerocos rose menahan tubuh Jisoo, agar wanita itu tidak pergi.

Dokter yang berada di samping rose membulatkan matanya tak percaya.

Pletak!

Dokter itu menjitak kepala rose lumayan keras, "Dasar pabbo!! Bagaimana bisa kau mengatai wanita cantik seperti nonna itu mayat hidup, sedangkan sebutan itu cocoknya  untuk mu, kau itu kan sangat kurus seperti tengkorak berjalan" kata dokter itu sambil tertawa mengejek.

Rose yang mendengar itupun melototkan matanya marah, "Mwo!! dasar kau Park Jimin Bantet, dari pada menghina ku lebih baik kau olahraga saja sana agar badan mu itu tidak terlalu pendek" balas rose tak terima.

Jisoo yang tubuhnya masih ditahan oleh rose menjadi tertawa melihat tingkah  kedua manusia di depan itu.

"Kalian pasangan yang lucu" kata Jisoo tanpa sadar

Rose dan Jimin yang masih adu mulut dan saling mengejek pun, menoleh ke arah Jisoo secara bersamaan.

"Dia bukan pasangan ku ya, lebih baik aku menjomblo seumur hidup dari pada menjadi pasangan si Jimin Bantet itu" kata Rose memasang muka jijik

"Kau pikir aku mau dengan wanita cerewet seperti mu" sahut dokter Jimin.

Rose memutar matanya malas, memilih tak mau membalas ucapan Jimin yang tidak akan ada habisnya, " Sekarang aku tidak mau tahu, kau harus terus dirawat disini sampai keadaan mu membaik, setelah itu kau bisa pergi jika sudah sembuh" tegas rose pada Jisoo tak terbantahkan

Jisoo yang mau membuka suara segera terpotong lagi oleh ucapan Rose, "kita belum sempat berkenalan kan, kenalkan namaku Roseanne Park, kau bisa memanggil tose saja"  ucap rose memasang senyum terbaiknya

Dengan senang hati Jisoo ikut menjabat tangan wanita bernama rose itu, "Kim Jisoo, jisoo dan dokter itu?" Ucap Jisoo seraya tersenyum

Dokter Jimin yang ternyata juga masih ada di sana ikut memperkenalkan dirinya, "namaku Park Jimin, kau bisa memanggilku dokter park" balas Jimin sopan

"Sekarang sebaiknya kau kembali istirahat dan maaf sekali seperti nya aku tidak bisa menemani mu Jisoo" kata rose merasa tak enak.

Jisoo hanya tersenyum," tak apa, aku bisa sendiri, Terimakasih atas bantuan mu"

Rose mengganguk, "baiklah, Besok aku akan mengunjungi mu lagi, awas saja kalau kau kabur" peringat nya dengan wajah garang, Jisoo mengganguk dan tersenyum menyetujui ucapan rose.

"Yasudah kalo begitu, aku pergi dulu ya, good night, selamat beristirahat" pamit Rose juga menyeret dokter jimin untuk keluar bersamanya.

"Yak!!! Apa yang kau lakukan!!" Teriak dokter jimin saat Rose menariknya paksa

Sejenak jisoo tertawa melihat hal itu, namun setelah nya ia kembali menangis mengingat wajah Taehyung yang kembali terluka karena nya.

"Maafkan aku" gumam Jisoo menghapus air mata yang lagi-lagi mengalir di pipinya.



_TBC_

DON'T GO PLEASE || HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang