04. nama

290 60 0
                                    

Suasana di kelas kini sangat amat berisik. Karena guru ppkn yakni pak Miko datang dengan beberapa kertas.

"Ini diisi buat kepentingan ujian besok."

"Siap pak!"

Miko berjalan keliling untuk melihat data. "Nama mamamu siapa sih sebenernya?" tanyanya pada Rei yang masih sibuk nulis.

Rei mendongak, "Mama saya namanya Monika Dahyu,"

"Lah dari Monika ke Monday jauh amat yak?"

"Ya gak tau, mungkin karena hari senin hari favorit mama."

Dari bangku belakang ada Duta yang menoel bahu Rei, "Ini kalo bapaknya udah gak ada ditulisnya gimana?"

"Ya tinggal pakein a-el-em, ----eh bentar? bapak lo kan masih ada, itu buat apaan dah?"

Duta senyum menyebalkan, "antisipasi."

"Sinting!"

Rei lanjut menulis data dirinya dan masih dipantau oleh Miko.

"Jaya-- lekas sembuh??" eja Miko sedikit memiringkan kepala,

"Jaya Lakeswara!!" sungut Rei dan langsung mengundang tawa teman teman lain.

Miko juga terbahak, "Ooh Lakeswara toh, bapak salah baca, monmaap."

Rei mendengus sebal. "Bilangin papa nih, biar bapak diusir kalo main ke rumah."

"Ya jangan dong, kamu mah, orang saya salah baca."

Di bangku belakang ada Duta dkk yang masih terbahak. "Aduh anaknya papa Jaya tukang ngadu juga ternyata."

Giliran mereka yang Rei lirik sinis. "Lo semua gak usah pada main lagi di rumah gue."

"Adoooh jangan ngambek gitu tuan muda,"

Rei berdecak sebelum beranjak ke bangku si sahabat, Jihan.

"Nyebelin banget gak sih mereka?"

Jihan melirik singkat, "Lo juga nyebelin kata gue mah."

"Ah! lo mah sama aja!"

"Diem."

Rei kembali mencebik, dia memilih melihat data milik Jihan ini.

"Ini bapak lo kristen apa islam dah?"

Jihan menip-x tulisan yang salah, "Islam."

"Namanya beneran Edward?"

"Iyaaaa,"

Rei beroh pelan dan lanjut melihat Jihan yang fokus dengan data diri itu.

"Gak usah liatin gue gitu, nanti naksir bahaya." celetuk Jihan,

membuat Rei mengalihkan pandangan lalu menghela nafas. "tapi gue udah suka sama lo."

"Apa?"

"Enggak. Itu si Duta kurang kerjaan." ujar Rei sambil menatap si teman yang bermain label untuk bulu mata.

Rei mendesah pelan. Kenapa dirinya tidak berani untuk confess pada Jihan ini? huft.

---

















Kang Minhee of Cravity
as
Miko Kivanda

Kang Minhee of CravityasMiko Kivanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang