06. telfonan

235 60 1
                                    

"Bibir Rei masih sakit ma buat makan." ujar Rei saat dirinya dipaksa untuk makan.

Jaya yang baru turun dari ruangan kerjanya menyahut, "Siapa suruh berantem."

"Papa diem deh, Rei lagi males adu mulut."

Monika meletakan makanan itu di meja, "Iya tau, makanya mama bantuin."

Rei merengut, sudut bibirnya masih ada luka dan itu masih sangat sakit.

"Cepetan, abis ini mama mau ke kafe." titah Monika membuat Rei mau tidak mau membuka mulutnya.

"Adaw!! shhh"

Dengan sangat pelan dan mencoba sabar Monika menyuapi si sulung.

"Mama ke kafe sampai jam berapa?" tanya Rei setelah menengguk minumnya.

Monika melirik arlojinya, "Mungkin jam empat sore."

"Dih, berarti Rei sama papa doang nih di rumah?"

Jaya lagi-lagi menyahut, "Sendirian kali, orang papa mau pergi juga abis nganter mama."

"Ih! kemana?"

"Main."

Rei mengerling malas. "Yaudah sih, Rei main tempat Riki aja."

Tapi ternyata tidak jadi. Karena dia malas jalan keluar rumah, dan akhirnya hanya telfonan dengan Jihan.

"Aku denger kamu berantem lagi?" tanya Jihan dari sana.

Rei menipiskan bibirnya, "iyaa"

"Pasti lukanya banyak banget, kan?"

"Iya nih, dimana aja ada." kata Rei mencoba tenang damai santai.

Jihan di sana menghela nafas. "Udah diobati?"

"Udah, sama mama kemarin."

Luka Rei diobati dua kali berarti. Karena kata Monika si Rei salah, jadi dirinya yang memperbaiki.

"Besok sore aku pulang."

Mendengarnya Rei langsung semangat. "Yang bener??"

"Iya bener, mau kasih siraman rohani ke kamu."

"Jangan siraman rohani dong."

Jihan mengernyit, "Dih? terus apaan?"

"Obat buat luka yang di bibir."

"Salep?"

Rei menggeleng, "Bukan."

"Terus apaaa?"

"Cium."

Tidak sampai lima detik panggilan diputuskan sepihak oleh Jihan.

"KOK MALAH DIMATIIN????"

Rei menatap layar ponselnya datar. Bisa-bisanya, padahal masih kangen. cielah.

Jihan sendiri langsung melempar ponselnya kearah kasur.

"Gue gak salah denger kan tadi??? itu pasti bukan Rei, bukan! Reishiva Daya orangnya nyebelin parah."

Mungkin sudah saatnya untuk Jihan memasangkan besi di hati dan jantungnya.g

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang