Denger-denger gosip hubungan sah Rei Jihan udah sepenuhnya kesebar luar di sekolahan, gara-gara admin yang suka nguntit.
50% ada yang udah biasa, gini loh maksudya; "udah gue duga sih pasti akhirnya bakal pacaran juga."
Setengahnya lagi ada yang nggak suka dengan realita yang ada. "Dari sahabat jadi pacar, gue yakin sih hubungannya gak bakal langgeng."
Nggak ada hubungannya tolol!
Dan ya sekarang udah mulai dramanya. Jihan ada di kantin, dan serasa lagi diintrogasi sama oknum yang naksir Rei, Jeslyn.
"Kok bisa sih lo pacaran sama Reishiva?"
Jihan menerjab pelan. "Bisa lah, lagian gak ada larangan sama sekali. Ya kali lo, udah beda agama masih aja ngarep."
"Wow impresif"
"Jihan, ucapanmu sangat memohok."
"Gila seh! Jihan Amalina Loka dilawan. Orang bapaknya pengacara, udah pasti kalo adu bacot bakalan menang."
Jeslyn memandang sinis Jihan. Dia nggak suka dijelek-jelekin sama yang lain, biasalah drama queen. "Apa bagusnya lo sih? gue liat liat gak ada sama sekali." cemohnya.
"Berarti mata lo picek." jawab Jihan acuh, "Rei aja selalu puji gue, eh lo yang notabenya orang asing seenak jidat ngatain. Gih sana, ke rsj, jiwa lo ilang kayanya."
Belum juga protes, kantin menjadi gaduh karena kedatangan oknum yang sedang didamba-dambakan.g canda, Reishiva.
"Apa nih?! apa nih?!"
Rei mengambil duduk di samping Jihan. "Ada apaan?" tanyanya sambil nyomot minuman.
"Gak tau, tuh. Dia gak suka aja sih kalo kita pacaran."
Haikal, Duta dan Justin langsung menoleh ke Jeslyn. "Heh buyung upik! lo udah dibilangin, si Rei udah taken masih aja ngegas." seru Haikal bak gas elpiji.
"Kalian gak usah sok ikut campur!"
"Idih, gua aja sebenernya males liat lo. Cuma ya karena sebagai kawan baek, jadi lo pergi dari sini!" usir Duta,
Justin duduk di satu kursi. Dia melirik sekilas Jeslyn itu. "Mundur aja. Lo gak bisa lawan takdir, inget tuhan."
"Pft....."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow
Fanfictionpelangi yang terbit dengan jelas, seperti kamu. © 2021, planetjendral