"Gak nyampe, huh!" keluh Jihan,
Yang mengundang kekehan pelan dari Rei. Cowok itu sedikit nurunin badannya, "nih udah." katanya seraya menjawil hidung sang pacar.
"Oke." dengan cepat Jihan melingkarkan kedua lengan ke leher si cowok dan membenamkan muka di tekuk leher sana.
Kalo misal ini mereka ada di satu tempat selain rumah dan ada yang lihat pasti pikirannya gini; "gila sahabatan aja udah nyampe pelukan anjir."
"Udah belum?" tanya Rei sembari menarik pelan tubuhnya tapi nggak jadi karena keburu ditahan erat.
"Oh belum."
Jihan mendengus pelan. Anw, dia suka banget sama wangi dari tubuh cowoknya. Kayak, gila sih ini orang perfumnya apaan deh kok enak banget.
Rei sedikit menggerakan kakinya karena kram, kaki dia kan ditekuk dikitan. "Mon maap buk, ini berapa lama lagi ya?"
"Setengah jam."
"Gila lu?!"
Dengan tawa kecil Jihan menarik dirinya tapi enggan melepaskan lengan yang melingkar di posisi tadi.
"Jangan gini lah, bisa bisa khilaf gue ntar." cemoh Rei tanpa beban. Gini-gini dia cowok normal yang mana sesekali lihat vidio itu, kiss anjir jangan suuzon.
"Ih apaan orang gini doang masa khilaf."
"Ya gue normal?" sungut Rei sesekali berusaha melepaskan lengan pacarnya itu.
Jihan mencebik pelan dan memindah posisi lengannya untuk turun ke pinggang. "Yaudah sini aja." ujarnya singkat.
"Yiidih sini iji." saut Rei sambil mulai mengusap kepala belakang Jihan lembut.
Mereka itu sebenernya masih di rumah Jihan. Tapi nongkrongnya pindah di halaman belakang, disuruh momma juga sih.
Jihan yang duduk di gazebo dan Rei yang berdiri aja, udah terbayang kan gmna posisi keduanya.
"Udah jam segini aja, gue mau pulang." cetus Rei, tangannya fokus menata rambut panjang Jihan.
"Okeh, wait." Jihan berdiri dari duduknya dan beranjak masuk ke dalam mengambil sesuatu diikuti Rei.
Cewek itu membuka kulkasnya dan mengambil dua dessert, "nih bawa, momma ada beli tapi kebanyakan."
"Oh, thanks."
Setelahnya lantas beranjak ke depan, karena udah mau petang jadi harus buru-buru.
"Gue duluan,"
Jihan mengangguk samar. "Hati-hati, jangan ngebut loh!" ingatnya yang direspon anggukan pelan.
"Nanti gue kabarin,
love you and see you."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow
Fanfictionpelangi yang terbit dengan jelas, seperti kamu. © 2021, planetjendral