«««○»»»
LIFE IS FAKE
«««○»»»———————————————
"Jika kamu belum bisa mencintai, jangan berharap untuk dicintai. Jika kamu belum bisa menetap, jangan pula berharap untuk menjadi tempat singgah yang tetap.
Karena semua berawal darimu, baru orang disekitarmu."—————
Pernah mendengar istilah bahwa sebuah luka hanya akan terasa sakit oleh yang menerimanya, bukan yang memberikannya. Ya nyatanya memang begitu bukan? Jungkook juga. Tangannya masih terasa kebas, bahkan ini sudah malam padahal tadi tidak apa apa. Dan sekarang ia berniat mengganti perbannya sendiri, ia tak ingin merepotkan hyungdeul nya malam malam begini. Terlebih aktivitas yang padat tadi siang pasti membuat semuanya lelah.
Jungkook sama sekali tak menyesal tentang bagaimana luka di tangan kanannya ini bisa tercipta, ia sangat senang karena Yoongi baik baik saja. Tapi tetap saja sakit, dan ia harus menahan rintihannya supaya tidak ada yang terganggu karena itu. Terlebih Taehyung dan Jimin sudah tidur begitu pulas.
"Aawwss, kenapa sulit sekali hanya untuk mengganti perban? Apa tidak usah saja? Lagi pula aku sudah sangat mengantuk, hhooaamm."
Tapi itu hanya sekedar bualan karena yang selanjutnya ia lakukan adalah mengambil kotak P3K di nakas dan mulai mengganti perbannya.
BBRRUUKK!!
"Aigo, kenapa kau harus jatuh sekarang? Kau benar benar menyebalkan," gerutunya dan mulai mencoba mengambil barang barang yang jatuh dari kotak itu dengan susah payah.
Tapi semuanya terhenti saat ada sebuah tangan yang juga ikut membantu Jungkook merapihkan beberapa obat dilantai. Apa itu hantu? Kurasa tidak, ini belum terlalu petang untuk makhluk halus datang.
"Gwenchana kookie?."
"K... Kookie, hyung i... itu..."
"Memang kenapa? Kau tak apa apa bukan kookie?."
Jungkook agak sedikit tak asing dengan nama Kookie, ya itu namanya tapi terasa sangat berbeda bilah salah satu hyung nya yang mengatakannya.
"Tidak apa apa Jimin hyung, hanya ingin mengganti perban ini."
"Eoh arra, biar hyung saja ne? Nampak nya kau kesulitan Kookie."
Tanpa menunggu lagi Jimin segera meraih tangan kanan Jungkook dan mulai mengganti perbannya dengan hati hati. Sedangkan Jungkook, ia masih memikirkan kata Kookie yang baru saja Jimin ucapkan. Dan ia baru mendengar nama itu lagi setelah sekian lama, rasanya seperti tidak asing namun kenapa? Apa ada sesuatu yang berkaitan dengan itu?
"Neo appoyo Kook-ah?."
"Ani hyung."
"Jinjja? Tapi aku yang melihatnya saja sakit? Tapi kau anak yang kuat saeng, seperti ironman."
"Kau adik hyung yang kuat Kookie, seperti ironman."
Kata kata itu, Jungkook tak asing dengan kata kata itu tapi apa? Dan kenapa?
"Nah sudah selesai, sekarang tidurlah. Jaljayo uri Kookie."
"Jaljayo hyung."
Jimin pun kembali bebaring dan sudah terlelap, tapi Jungkook masih bingung dengan apa yang terjadi.
Kookie?
Saeng?
Ironman?
Apa semua ini, kenapa semuanya terasa tidak asing diingatannya. Dan memikirkan itu membuat kepalanya sakit, Jungkook memilih untuk tidur. Berharap semuanya akan baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE IS FAKE [BTS Brothership & Familyship]
أدب الهواةKalian yang percaya bahwa hujan datang karena ia merindu bumi, segeralah coba untuk berfikir lagi. Karena itu semua hanya kebohongan hidup, nyata nya hujan memang akan datang setelah redup. «««○»»» "Kepintaran tidak akan pernah bisa mengubah ekspekt...