«««○»»»
LIFE IS FAKE
«««○»»»———————————————
"Hidup ini pilihan, dan tuhan telah memberikannya sesuai dengan konsekuensinya. Jadi pertanyaannya, bagaimana pilihanmu bisa baik untuk orang lain dan hidupmu."
—————
"Aku... ingin menemuinya."
"Jinja? Kalau begitu aku akan bertanya padanya dan mengabarimu sore nanti. Jadi sekarang masuklah karena hyung masih banyak pekerjaan," pinta Jisuk.
Jungkook pun hanya bisa patuh dan melangkah masuk menuju drom. Tapi jujur, kata kata Jisuk tadi masih memenuhi pikirannya. Apa benar selama ini mereka adalah seorang penipu? Entahlah.
"Hai..."
Dan disinilah dia sekarang, sore ini ia benar benar bertemu dengan saksi itu. Tidak menyangka sungai Han menjadi tempat mereka bertemu, Jungkook masih memandangi jubah hitam itu yang menutup seluruh tubuh hingga kaki.
Jilbab yang digunakan pun panjang hingga menutup lengannya, juga cadar yang dikenakan dan hanya menyisakan dua manik mata yang tertunduk. Angin yang datang membuat jubahnya sedikit terbawa namun tidak memperlihatkan apapun.
"Halo," jawabnya lirih.
Jungkook sama sekali tak bisa melihat ia bergumam, namun dirinya berbicara. Terlebih Jungkook yang lebih tinggi disini, dan wanita itu tertunduk jadi ia sama sekali tak melihat ia bergumam.
"Siapa?," tanyanya.
"Jeon Jungkook imnida, neo?."
"Aisyah."
Canggung? Iya. Tapi mau bagaimana, ia sangat ingin tahu. Jadi ya ia harus bisa walau gugup.
"Jadi, Aisyah kenapa kau ingin menjadi saksi pada video yang kurang dari lima menit. Terlebih ku dengar kau bukan Army, dan ini juga bukan urusanmu."
Entah dapat keberanian dari mana Jungkook mampu mengatakan itu, tapi apa boleh buat semua telah ia katakan. Sangat tak mungkin bukan untuk ia menariknya.
"Maaf, benar ini memang bukan urusanku dan aku juga bukan seorang Army. Dan aku bersyukur yang berada di posisi ku bukan lah penggemarmu."
Sosok itu pun berbalik memunggunginya, lantas menaikan pandangan nya untuk melihat senja di sungai Han.
"Mungkin menurut kalian tindakkan ku adalah hal tidak berguna dan buang buang waktu. Tapi aku melakukan ini karena melihat berapa banyaknya orang yang akan kecewa dengan hal yang tidak benar dari kalian."
"Bila dengan aku berbicara bisa membuat Army mengerti kalian, setidaknya kekecewaan itu tak akan sebesar nanti saat semuanya terungkap."
Jungkook terdiam, bahkan saat melakukan adegan demi adegan hanya ada bayangan wajah bahagia para Army. Tapi entah mengapa kedekatan itu seolah tak pernah ada, dan tentang Army Jungkook kira dengan melakukan yang terbaik saat syuting sudah cukup untuk membuat mereka tertawa.
"Lalu tentang munafik?," tanya Jungkook lirih.
"Dibilang munafik kalian bisa merasakannya sendiri. Memakai topeng tidaklah salah, tapi alasan dan situasinya tidak membuat kita seakan menjadi orang egois. Coba buat terbuka, karena kita adalah makhluk sosial. Tak mungkin jika kita tidak saling membutuhkan."
"Buatlah ikatan kalian sendiri, tak apa jika tak memiliki nama. Cukup berdasar atas kebersamaan kalian, jadikan setiap interaksi itu menjadi sesuatu yang memperkuat hubungan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE IS FAKE [BTS Brothership & Familyship]
FanfictionKalian yang percaya bahwa hujan datang karena ia merindu bumi, segeralah coba untuk berfikir lagi. Karena itu semua hanya kebohongan hidup, nyata nya hujan memang akan datang setelah redup. «««○»»» "Kepintaran tidak akan pernah bisa mengubah ekspekt...